18. Perasaan

5 2 2
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen

"Lo pikir semua cewek apaan anjing?!! Lo pikir semua cewek nggak punya perasaan?"

~Irish Aurellia


_❄❄❄_

Bel istirahat pertama sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Irish ingat bahwa hari ini dia harus menemui pak Seno guru fisika paling killer disekolahnya. Setelah kelasnya usai, Irish langsung berlari menuju ruang guru.

'Tok tok'

"Permisi Pak Bu" ucap Irish sopan.

"Eh Irish, cari siapa nak?" tanya bu Dewi ramah

"Saya mau cari pak Seno bu. Beliau ada?" jawab Irish

"Oh ada. Masuk aja" pinta Bu Dewi.

Irish menyapu matanya mencari keberadaan meja pak Seno. "Itu nak yang disebelah lemari" kata Bu Dewi.

"Iya bu terima kasih" ucap Irish sambil berjalan menuju meja Pak Seno.

"Permisi pak, saya Irish"

"Oooo Irish. Silahkan duduk disitu" perintah Pak Seno ramah, Irish pun mengikuti .

"Kalau dikelas aja killer banget, kalau diluar kelas beda gini" gumam Irish dalam batin

"Jadi sekolah kita akan mengikuti lomba OSN tingkat nasional di Yogyakarta bulan depan Rish. Bapak beserta guru fisika yang lain sepakat bahwa kamu yang akan mewakili sekolah kita dalam bidang fisika. Karena kita tahu bahwa kamu pernah menjuarai lomba fisika tingkat internasional. Maka dari itu kamu sekarang mewakili sekolah kita" ucap Pak Seno

Irish mengangguk mendengar ucapan pak Seno. Lalu pak Seno mengeluarkan beberapa buku.

"Ini materi yang harus kamu pelajari untuk olimpiade nanti. Disini juga sudah tersedia silabus untuk contoh soalnya. Nanti setiap dua kali seminggu kamu dan beberapa anak perwakilan setiap bidang akan simulasi olimpiade. Kita akan mengambil waktu 1 hari untuk setiap pertemuan, dihari selasa dan kamis. Jadi kamu siapkan diri dan jaga kesehatan ya" ujar Pak Seno

"Baik pak. Pak kalau saya boleh tau siapa saja yang mewakili sekolah kita selain saya?" tanya Irish.

"Untuk bidang bilogi, kimia, dan matematika masih ada proses seleksi, kemungkinan hari ini juga akan diumumkan siapa saja" jawab Pak Seno

"Lalu kenapa saya langsung terpilih pak?" tanya Irish lagi. Kebiasaannya protes masih melekat dalam tubuhnya.

"Karena bapak tahu kemampuan kamu dibidang ini. Jadi bapak tidak perlu lakukan seleksi untuk bidang fisika"

Irish mangut-mangut "Baik pak kalau begitu. Saya permisi dulu pak" ucap Irish sembari menyalimi tangan Pak Seno.

"Iya silahkan"

Irish lalu keluar dari ruang guru dan segera berlari menuju kantin karena dia sangat kelaparan karena dari pagi belum sarapan.

"Hosh.. Hosh.. " Irish langsung menghampiri meja Viona dengan nafas tersengal sengal.

"Napa lo? Sini sini duduk" pinta Viona.

"Habis dari ruang guru gue. Capek woy, aus pooolll" ucap Irish masih dengan nafas senin kamis menyahut minuman viona diatas meja. Lalu menengguknya sampai habis.

Viona dibuatnya melongo melihat tingkah Irish. "woy lo habisin minuman gue bangsat!"

"Alah nanti gue beliin lagi anjim" sambil menghabiskan minuman yang tinggal terisisa dikit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Irish SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang