2.

1.8K 245 1
                                    

Jangan lupa vote..


















"Dokter Irene!" Teriak seorang pria.

Irene menoleh dan tersenyum, "Kak Jackson? Ada apa kak?"

Jackson terlihat ngos-ngossa. Lalu dia terkekeh, "Kamu liat my sweet heart dokter Friska ngga?" Tanya Jacksin alay.

Irene terkekeh geli. Dari banyaknya pria yang mendekatinya, Irene terlihat lebih nyaman dengan Jackson. Calon suami sahabat dokternya. Dokter Friska.

"Ada kok kak Jack. Diruangannya dia. Kalo mau nyamperin silahkan aja. Lagi pula sekarang jam is-"

"Dokter Irene.." Panggil Suho.

Irene memutar matanya malas. Sedangkan Jackson yang peka sedikit terkekeh melihat usaha dokter yang diperkirakan seusia dengannya.

"Apakah kau ingin ma-"

"Irene ayok. Katanya mau makan bareng" Ajak Jackson. Digerakkan matanya dia menyuruh Irene untuk ikut dengannya.

Irene mengangguk, "Maaf dokter Suho. Saya ada janji sama dokter Friska dan kak Jackson. Permisi"

Irene dan Jackson puneninggalkan Suho dengan wajah kesalnya. Sedangkan Jackson mulai terbahak-bahak melihat usaha Suho.

"Kalau kau tidak suka kepadanya. Katakan saja Rene" Ujar Jackson saat mereka dusuk disofa ruangan Friska. Calon istrinya.

Irene menghela napaanya, "Ngga enak aja. Secara dirumah sakit ini banyak banget fansnya. Bisa-bisa diamuk masal akunya"

Friska terkekeh, "Lagian 'dia' dimana sih? Kok ngga muncul-muncul?"

Jackson menyerengit bingung, "Siapa 'dia'?"

Friska duduk disebelah calon suaminya itu, "Orang yang Irene cinta honey"

"Wih, siapa tuh?" Tanya Jackson penasaran.

Irene memutar matanya malas, "Aku aja ngga tau dia dimana"

Tangannya terangkat mengambil pizza yang Jackson bawa dimakannya. Begitu juga dengan Jackson dan Friska yang turut memakan pizza yang Jackson bawakan tadi.

Ingat! Kalau mau sehat, ikut saran dokter. Jangan mengikuti gaya hidup realita mereka.

"Lah? Gimana sih?" Tanya Jackson bingung.

Irene berdecak kesal, "Kenapa kalian jadi kepo begini? Jangan dilanjutin ah. Nanti aku tambah kangen"

Friska terkekeh, "Ya udah sih. Kita kan penasaran Rene"

Tiba-tiba saja ponsel Jackson berbunyi. Membuat atensi dua wanita dewasa itu teralihkan kearah Jackson. Jackson menatap layar pinselnua dengan senyum cerah.

"Yeoboseyo wong bhalakong sumimasen. Ada apa chagiyaa?" Ujar Jackson alay. Membuat Friska dan Irene memutar natanya nalas.

......

"Apa katamu? Kau tidak bisa datang besok lusa? Terus kau datangnya kapan?" Seru Jackson mendapat hadia geplokkan dari Friska dikepalanya. Membuat Jackson meringis.

......

"Pokoknya kau harus datang. Kalau tidak, aku akan melaporkanmu kepada Friska supaya kau tidak mendapatkan kue brownies kesukaanmu!"

Ucapan Jackson tadi memberhentikan laju makan Irene. Kue brownies? Irene menggeleng oelan. Yang menyukai brownies bukan hanya dia saja kan?

"Bodo amat. Aku sudah membelikan mu kursi predator thronos yang berharga lebih dari 200 juta itu. Kalau sampai tidak datang, aku akan menyuruhmu menggantikannya dengan uang tunai. Bhay"

Lintang Rasa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang