16.

1.6K 186 3
                                    

Jangan lupa vote..




















Satu bulan sudah berlalu dari saat kejadian meninggalnya Aletha di bumi.

Kaesa kembali menjadi Kaesa yang pemurung dan dingin. Bahkan saat ini dia tidak segan-segan membentak dan memarahi orang-orang yang sering melakukan kesalahan kecil.

Seperti telat kerja, kesalahan dalam teknis mengolah data, teledor, ceroboh, dan lain-lain. Mereka serung kena makian dan ada juga yang dia pecat karena telah membuat kesalahan fatal karena mengganti data perusahaan tanpa tanda tangan dan izin darinya.

Kaesa sekarang tinggal di Korea bersama Alea di apartemntnya disini. Satu bulan lagi tugasnya di Korea akan selesai dan dia akan kembali ke Indonesia untuk mengurus perusahaan papanya Lisa yang sedang dalam masalah. Ribet memang menjadi seorang Kaesa.

Sedangkan Irene, dia harus rela LDR-an dengan Kaesa karena tuntutan perkerjanya. Bisa saja dia resign kerja, tapi Kaesa melarang tegas dirinya. Padahal dia benar-benar ingin berada disamping Kaesa saat ini.

"Siapa yang melakukan ini semua?!" Tanya Kaesa dengan suara meninggi.

Mata monoloidnya menatap tajam beberapa staf berdarah Korea asli dihadapannya saat ini. Menatap 5 staf yang menunduk takut melihat kemarahan besar sang bos.

"Saya sudah bilang, kalau ada perubahan apa pun, kasi tau saya biar saya koreksi kembali. Apa kalian semua tuli ha?!"

"Ka-kami sudah meminta izin dengan pak Mino manager HRD untuk ini semua nona.." Ujar salah satu pegawai wanita dengan wajah yang menunduk takut.

Mereka tahu kalau bos mereka saat ini masih merasa kehilangan dan terpukul karena kematian orang berharga dalam hidupnya itu. Mereka tahu, bos mereka ini sama sekali tidak memiliki sifat otoriter dan kekuh seperti ini. Mereka tahu..

"Panggil pak Mino menghadap saya sekarang!" Seru Kaesa lantang. Membuat 5 staf tadi keluar sari ruangan dengat terbirit-birit.

"Kau bukan Kaesa yang papa kenal.." Suara berat itu suara yang Kaesa kenal. Suara papanya.

Kaesa menoleh sekilas kepada papanya yang bediri mematung di depan pintu ruangannya. Dengan senyum tipis dan memasukkan tangannya kekantong celananya. Badannya sedikit memiring karena menyender dipinggir pintu ruangan Kaesa.

 Badannya sedikit memiring karena menyender dipinggir pintu ruangan Kaesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi memutar matanya malas, "Papa kenapa bisa disini?!"

Taruna mendengus kasar, "Ya papa mau liburan lah! Sekalian mau nengokin Alea. Papa kangen"

Pria dewasa berumur lebih dari setengah abad itu dengan santainya duduk di sofa ruangan kerja Kaesa. Dengan santainya juga dia memakan kacang mete sangrai milik Kaesa. Sedangkan Kaesa hanya mendengus sebal melihat kelakuan papanya itu.

"Mending papa nikah lagi sana. Dari pada ngrecokin Kaesa terus. Kurang belean sih!" Celetuk Kaesa sengit.

Taruna membalas ucapan Kaesa dengan tatapan tajamnya, "Hell kurang belean! Apa kabar kamu yang berubah jadi bringas? Marah-marah mulu, ngga takut tua apa? Tuh liat, udah banyak kerutan didahi kamu"

Lintang Rasa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang