Lintang Rasa ✔

9.

Jangan lupa votenya..

"Kamu dengan Kaesa cepat juga" Celetuk Rose.

Sekarang mereka sedang dinner di restoran milik keluarga Lisa. Dengan Lisa yang duduk disebelah Rose dan Irene yang duduk di depan mereka. Menempati ruangan VIP yang hanya berisikan mereka bertiga.

Rose sangat senang dengan apa yang Irene lakukan kepada Kaesa membuah dampak positif buat Kaesa. Semunggu pertemuan ini membuat kondisi psikis Kaesa lebih baik dari sebelumnya dan Rkse menyadari itu. Dia juga lulusan Psikologi bareng Kaesa.

Irene tersenyum tipis. Dilihatnya liontin kalung pemberian Kaesa, "Karena aku takut dia diambil oleh orang lain"

"Dan sayangnya lo sudah terlambat untuk itu Irene Bae" Sahut Lisa cepat.

Irene menoleh kearah Lisa debgan tatapan tajamnya. Memang selama Irene mendekati Kaesa, Lisa lah yang paling menentang dirinya. Seakan dia adalah kesalahan untuk seorang Kaesa sahabatnya.

"Apa maksud mu Lisandra?" Tanya Irene dingin.

Lisa menyeringai tipis. Dilicingkannya matanya, menatap Irene tajam. "Lo sudah terlambat Irnee Bae.. Too late! She has a companion, Irene Bae.."

Sedari tadi Lisa dian karena kesal dengan pacarnya yang mengajaknya dinner dengan Irene diam-diam. Dan sekarang, dia akan membalaskannya. Mengatakan semua hal ya mng tentu saja menbuat Irene sakit hati.

"Lo tahu? Selana Kaesa terpuruk, dia sudah memiliki obat penyembuhnya.." Ujar Lisa pelan.

"Dia bukan hanya obat, melainkan juga dokter sepertimu.. Dokter dengan segala kelembutan dan ketelatenannya datang ke kehidupan Kaesa seperti seorang Angel. Dia pasangan Kaesa.." Ujar Lisa dengan seringainya.

PLAK

"Berhenti mengatakan omong kosong Lisa!" Sungut Rose kesa setelah memukul keoala Kisa. Bukan ini rencana mereka!

Lisa mendengus sambil mengelus tangannya, "Aku mengatakan apa yang aku tahu. Dan kau tahu? Dia juga menyukai Kaesa, ahh bukan,, dia memang sudah menjadi pendamping resmi Kaesa"

DEG

Menyukai Kaesa juga? Dan apa? Pendamoing? Apakah Kaesa dan dia sudah menikah?

"Dan lo tau Rene? Alea, Alea adalah anak Kaesa dan dia. Dia yang telah membantu Kaesa sampai sejauh sekarang dan menjadi pendamping yang baik" Ujar Lisa santai.

Ditatapnya Irene dengan tenang, "Tapi untuk sekali lagi lo beruntung sebagai makhluk paling kejam Irene Bae.. Tuhan ngasih lo kesempatan terakhir untuk bertemu dengan Kaesa"

"Tuhan ngasih lo kesempatan untuk menggantikan posisi dia sementara sebelum dia kembali dan tersadar dari tidur panjanganya.."

"Dan gur minta, lo jangan teralu berekspetasi tinggi tentang hubungan lo dengan Kaesa.. Gue, Chandra, dan Kaisar ngga akan pernah biarin Kaesa dekat sama manusia kaya-"

"LISANDRA SHUT UP!!!!!" Seru Rose membuat Lisa berhenti mengucapkan kata-kata selanjutnya.

Mata bulatnya menatap Irene yang sudah digenangi air mata. Pundangnya naik turun dan terdengar segukkan wanita dewasa didepannya ini. Seketika rasa bersalah muncul dibenak Lisa. Tapi dia berusaha untuk tetao cuek.

"Kamu hangan berkata selerti itu Lisandra. It's not good to hear!" Ujar Rose kesal.

Lisa menggindikkan bahunya acih, "Sekalinya ngga tau diri, ya ngga tau diri Rose.."