03. First Meet?

642 63 4
                                    

'Byeol-ah.. bagaimana keputusanmu? Teman eomma terus menanyakannya'

"Ne, eomma.. nanti aku akan menghubunginya"

'Geurae.. pastikan pilhanmu memang yang terbaik untukmu'

"Ne eomma, ku tutup dulu ya"

'Eoh'

Byeolra pun menutup panggilannya sambil menghela napas berat. Setelah kemarin seharian memikirkan mana yang sekiranya terbaik, Byeolra memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan teman lama ibunya itu.

Entah apa yang akan ia bicarakan nanti malam. Yang pasti kini ia sedang mengirim pesan pada teman ibunya itu untuk menentukan jam dan tempat mereka bertemu.

Kebetulan hari ini ia tidak ada jadwal kuliah, dan memang tugasnya selalu ia kerjakan di awal. Jadi, sekarang tidak ada tugas yang menumpuk.

"Apa yang harus kita lakukan hari ini Byeolra-ssi?" ucap Byeolra mengahadap ke cermin di kamar mandinya

"Ah, skincare. Ini nomor satu"

Setelah merawat diri dan membersihkan dirinya serta mengganti bajunya, ia bersiap keluar untuk membeli sarapan. Kebetulan apartemennya berada di dekat gangnam.

Ia sengaja memilih kawasan apartemen di dekat gangnam walau kampusnya berjarak lumayan jauh dari gangnam. Alasan utamanya adalah agar bisa membeli kebutuhan kapanpun.

"Wahhh segarnya" Byeolra menghirup udara sebanyak mungkin

Ini masih pukul 8 pagi, dan tadi ia bangun pukul 7 karena telepon dari ibunya. Memang tidak terlalu ramai tapi tetap saja, ini Gangnam jadi banyak orang yang berlalu lalang.

Byeolra menuju supermarket untuk membeli beberapa makanan instan dan camilan tak lupa minuman juga. Setelah itu ia menuju ke toko buku yang tak jauh dari supermarket itu.

Rak demi rak ia lewati. Ia masih mencari rak kriteria buku yang ingi dia beli. Sastra tentu saja.

"Yes! ketemu!" serunya saat melihat lorong dengan label 'sastra dan sejarah korea' di depan lorong.

Kali ini ia butuh buku sastra yang bisa dibawa kemanapun, dan itu berada di rak paling atas. Bagi Byeolra itu terlalu tinggi walaupun untuk ukuran wanita seusianya tinggi Byeolra sudah termasuk tinggi ideal.

Tapi Byeolra tidak menyerah, ia terus menjinjit untuk menggapai buku itu namun gagal. Ia mendengus kesal sampai sampai tak sadar ada seseorang yang mengambil buku yang Byeolra inginkan.

"Yeogi.." ucap orang itu sambil menyerahkan buku yang dimaksud [ini..]

Jika di deskripsikan, orang ini memiliki tinggi sekitar 180cm. Seorang pria, memakai kaus ditambah luaran jaket dengan celana jeans nya. Dilengkapi dengan topi, masker dan sepatu Converse.

"Ah, kamsahamnida" Byeolra menerima buku itu lalu membungkukkan badannya

"Tak perlu berterima kasih, aku hanya membalas kebaikanmu kemarin, nona kaleng" ucap pria itu

'tunggu, suara ini..'

Byeolra memicingkan matanya menatap pria 'aneh' dihadapannya ini. Tak lupa menscannya dari atas sampai bawah.

"Kau ingat aku nona kaleng? Aku sunbae mu" ucapnya yang bisa dipastikan sesang tersenyum walau tertutup masker

"nona kaleng..?" ucap Byeolra dengan lirih

Byeolra mencoba menyusun kembali suara pria ini dalam ingatannya. Byeolra yakin pernah mendengar suaranya tapi siapa dia?

"AH! DOkyeom sunbae" ucap Byeolra melirih di akhir karena isyarat dari DK

Hug Me | The8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang