Hari minggu telah tiba. Eunbin, Byeolra dan Saeron kini berangkat menuju Changwon, kampung halaman keluarga Saeron dan Eunbin.
"gimana kabarmu saeron-ah?" tanya Eunbin yang sedang menyetir
"seperti yang kau lihat Eunbin eonni" kata Saeron
Eunbin langsung menoleh pada Byeolra saat mendengar Saeron memanggilnya eonni dihapadan Byeolra. Eunbin tau betul seperti apa Saeron karena mengenal Saeron sejak Saeron masih kecil.
"wae?" tanya Byeolra mendapati Eunbin menatapnya
"a-aniya" ucap Eunbin kembali fokus menyetir
Berapa menit mereka berkendara, Saeron berkata kalau ia haus. Akhirnya mereka pun berhenti di salah satu supermarket yang sudah dekat dengan rumah pamannya Saeron, sekaligus pamannya Eunbin.
"nggak bawa masker?" tanya Byeolra pada Saeron yang terlihat kebingungan mencari sesuatu dari dalam tasnya
"seingatku tadi sudah kumasukkan" kata Saeron dengan tetap mengobrak-abrik isi tasnya
"biar kubelikan saja, kau ingin apa?" tanya Byeolra
Saeron sontak menghentikan kegiatannya lalu menatap Byeolra dari kaca spion.
"akan ku kirim lewat kaka* , ada beberapa daripada kau lupa" kata Saeron sambil membuka handphonenya
"baiklah, tunggu sebentar" kata Byeolra lalu keluar dari mobil
Ting!
Eebuah notifikasi pesan dari Saeron masuk. Tentu saja berisikan daftar barang yang ingin Saeron beli.
"dia sedang mengerjaiku ya?" Byeolra mendengus pelan
Setelah itu iapun masuk ke supermarket. Pertama ke bagian camilan, kemudian ke bagian minuman. Yang terakhir ini sebenarnya agak membuat Byeolra kesal.
Bagaimana tidak, Saeron ingin dibelikan beberapa cangkir keramik. Katanya sih untuk menghadiahi pamannya yang sedang berulang tahun hari ini.
Sialnya, cangkir itu berada pada rak yang paling atas. Sialnya lagi, belanjaan Byeolra sudah sangat banyak.
"aishh kenapa juga kau harus ditaruh atas!" gumam Byeolra kesal
"jeogiyo.. Apa kau butuh bantuan?" suara seorang pria membuat Byeolra menghentikan kegiatannya
Byeolra pun menoleh mencari asal suara itu. Tepat di sebelahnya, ada seorang pria yang sedikit lebih pendek darinya. Memakai topi yang menutupi wajahnya dan jaket bomber yang tidak membuat tubuhnya terlihat lebih besar.
"ne?" sontak Byeolra bingung saat melihat pria itu.
Bagaimana tidak. Pria itu sedikit lebih pendek darinya tetapi malah menawarkan bantuan... yang benar saja..
"ehm, kalau iya akan ku panggilkan temanku. Aku hanya berniat membantu" katanya sambil sedikit tak nyaman
"apa tidak merepotkan??" tanya Byeolra
"tentu tidak" ucap pria itu sambil menghubungi teman yang ia maksud
Tak lama kemudian sosok pria tinggi datang menghampiri Byeolra dan pria itu. Lagi lagi Byeolra menemui pria aneh yang memakai masker dan topi. Sungguh, ini aneh bagi Byeolra.
"ada apa?" tanya pria itu saat datang
"bisakah tolong aku mengambil 2 cangkir itu?" ucap Byeolra sambil menunjuk cangkir yang dimaksud
"tunggu, sepertinya aku pernah bertemu denganmu" kata pria itu meneliti wajah Byeolra
"tuan, bagaimana aku tahu kalau tuan menutupi wajah tuan seperti itu" Byeolra mendengus kesal membuat pria tinggi itu terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me | The8
FanfictionXu Minghao atau yang sering dipanggil dengan nama 'The8' saat berada di panggung ini sangat menarik perhatianku. entahlah... ada yang tak biasa dengannya daripada teman temannya itu. walaupun ia tetap tersenyum dan tertawa bersama yang lain, tetap s...