___Our Love Scenario___
•
•
•– selamat membaca –
ARANDA keluar dari kamarnya. Kali ini gadis itu menguncir rambutnya menjadi ikat satu, atau yang biasa orang-orang sebut dengan kuncir kuda. Gadis itu juga menggunakan make-up tipis agar mata sembabnya bisa tersamarkan.
Ruang makan tampak sangat hening. Membuat Aranda mengurungkan niatnya untuk kesana. Bisa Aranda pastikan, Bunda belum pulang kerumah dan Ayah masih berada dikamar.
Setelah menghembuskan nafasnya, Aranda langsung berjalan keluar Rumah dengan kunci mobil ditangan kirinya.
Baru saja membuka Pintu, Aranda langsung terdiam dengan wajah terkejut ketika melihat seorang laki-laki tengah berdiri didepan gerbangnya. Dibelakang laki-laki itu terparkir sebuah motor besar berwarna biru.
Aranda berjalan menuju gerbang—menghampiri laki-laki tersebut. Wajah laki-laki itu tampak langsung sumringah saat Aranda berdiri dihadapannya meski masih terhalang oleh gerbang besar.
Setelah Aranda membuka gerbang, gadis itu berdiri dihadapannya dengan wajah bingung yang sangat kentara.
"Lo ngapain?" tanya Aranda. Pertanyaan klise saat melihat seseorang didepan rumahnya.
Laki-laki dihadapan Aranda itu tersenyum sampai matanya membentuk eyesmile yang cantik. "Mau ngajak kamu berangkat bareng" jawabnya.
Aranda berdecak. "Sekolah kita beda, Aydan"
Laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah Aydan itu terkekeh. "Iya tau. Tapi kan arahnya sama"
"Iya sih..."
"Yaudah, yuk!" ajak Aydan. Laki-laki itu tampak sangat antusias.
"Yaudah bentar. Gue.. Mau taruh kunci mobil dulu" ucap Aranda.
"Sekalian ambil jaket ya Ra? Aku lupa bawa jaket lebih soalnya. Ini masih pagi banget, jadi hawa nya masih dingin" ucap Aydan dengan senyum yang sama sekali tidak luntur dari wajahnya.
Aranda mengangguk pelan. Dalam hati merutuki pipinya yang sedikit memanas hanya karena perhatian kecil yang Aydan tujukan padanya.
👠👠👠
"Kamu dandan ya Ra?"
Aranda tersedak air yang diminumnya. Sungguh, ia malu saat Aydan berkata seperti itu. Kenapa juga Aydan harus sadar kalau sekarang Aranda sedang memakai Make-up? Sial.
"Minumnya pelan-pelan atuh Ra.." peringat Aydan dengan lembut.
Aranda hanya meringis dan kembali memakan bubur Ayamnya. Iya, sekarang mereka tengah berada diwarung bubur Ayam yang tak jauh dari sekolah Aranda. Aydan yang mengajaknya. Karena waktu masih sangat pagi, dan juga laki-laki itu belum sarapan—sama seperti Aranda. Jadi tentu Aranda tidak menolak ajakan Aydan untuk sarapan bersama diwarung Bubur Ayam ini.
"Ra..."
Aranda mengangkat kepalanya dengan alis terangkat satu. "Kenapa?"
"Eungh, kenapa nomer aku masih kamu blokir?" tanya Aydan pelan.
Aranda mengerjapkan matanya. "Emang iya?"
Aydan mengangguk sedih.
"Gue lupa buka blokirannya. Sori" ringis Aranda merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Scenario - 2020 | Republish✔️
Ficção AdolescenteSequel pertama MISTAKE [Republish] [Lengkap] Blurb : Bagi Jeremy, Aranda itu benalu. Tapi bagi Aranda, Jeremy adalah cahaya dihidupnya yang pilu. "My love life scenario is perfect because there you are in it" Highest rank ; #1 in love scenario - 6 m...