___Our Love Scenario___
•
•
•- selamat membaca -
Gerbang sekolah hampir saja ditutup saat Aranda sampai. Dia pun dengan terburu-buru memarkirkan Mobilnya. Untung saja, parkiran Mobil sedang sepi, jadi tidak perlu lagi ada drama menyerempet Mobil orang lain.
Kakinya yang pendek berusaha berjalan dengan cepat menuju kelas. Berkali-kali juga matanya menatap jam dipergelangan tangan. Dan shit, sisa 3 menit lagi.
Seakan dewi fortuna tidak berpihak padanya, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul seorang gadis yang juga berlari kecil. Aranda yang memang sedang buru-buru tanpa sengaja menabrak bahu gadis itu lumayan keras, sampai si gadis jatuh terduduk.
"Aduh, sorry-sorry." Ujarnya cepat dan melanjutkan acara larinya tanpa berniat untuk menolong. Bukannya tidak mau, masalahnya dia tidak memiliki banyak waktu lagi. Lagipula, gadis itu jatuhnya tidak terlalu keras.
Sedangkan Raya, gadis yang ditabrak Aranda itu meringis. Dia berusaha berdiri seraya memakai tasnya yang sedikit miring.
"Hey, lo enggak apa-apa?"
Raya mendongakkan kepala, mendapati seorang laki-laki yang membungkuk padanya sambil menyodorkan tangan, berniat membantunya berdiri.
Raya menyambut uluran tangan itu dan berdiri perlahan. "Terima kasih."
Jeremy tersenyum tipis. "Ada yang sakit nggak?"
Raya menggeleng pelan, lalu berujar, "Saya duluan. Makasih ya."
Belum sempat Jeremy membuka suara, Raya sudah lebih dulu pergi meninggalkannya.
***
"Gue nggak tau lo kesurupan atau apa, tapi tolong jangan bengong disini." Ujar Rayyan begitu melihat Jeremy yang tiba-tiba saja diam dalam waktu lama sesaat setelah masuk kelas.
Jeremy tidak berniat menjawab dan masih terus melamun dengan pikiran yang melanglang buana. Dia kembali teringat dengan gadis bernama Raya tadi. Entah kenapa, Jeremy senang sekali melihat wajahnya.
Bohong kalau Jeremy bilang tidak suka.
Raya itu cantik. Tipe cantik kesukaan Jeremy.
"Lo kenal anak baru dikelas sepuluh IPA dua enggak?" Tanya Jeremy tiba-tiba.
Kening Rayyan mengernyit. Dia menatap aneh pada Jeremy, lalu berkata, "Serius lo nanya kek gitu ke gua?"
Jeremy terkekeh seraya melirik Rayyan. Kemudian memasukan buku-buku nya kedalam tas. "Kantin aja yok. Jamkos pagi gini enaknya makan soto."
"Nggak mau, dompet gua ketinggalan."
Penolakkan Rayyan membuat Jeremy berdecih. "Gue enggak bakalan jatuh miskin karena beliin lu soto satu mangkuk."
Rayyan terkekeh, "Nanti aja elah, mending uks aja deh, mau rebahan gue."
Jeremy pun setuju dengan ide itu. Dia dan Rayyan keluar dari kelas sambil sesekali menggoda beberapa adik kelas yang lewat.
Meski keliatannya dua cowok itu dingin dan kalem, aslinya mereka malah suka menggoda dan membuat para cewek baper. Apalagi Rayyan, cowok yang dikenal alim oleh hampir semua murid disana yang mengenalnya, justru dia memiliki mantan paling banyak diantara Jeremy dan temannya yang lain.
Tapi tentu saja, hanya teman-temannya yang mengetahui hal itu.
"Permisi," Rayyan berucap setengah berbisik begitu membuka pintu UKS. Yang pertama kali Rayyan lihat adalah Mbak Ruby---suster muda yang menjaga disana---sedang duduk dikursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Scenario - 2020 | Republish✔️
Teen FictionSequel pertama MISTAKE [Republish] [Lengkap] Blurb : Bagi Jeremy, Aranda itu benalu. Tapi bagi Aranda, Jeremy adalah cahaya dihidupnya yang pilu. "My love life scenario is perfect because there you are in it" Highest rank ; #1 in love scenario - 6 m...