BAGIAN || 11

3K 242 38
                                    

___Our Love Scenario___



- selamat membaca -

ARANDA dan ketiga sahabatnya keluar dari kelas. Kebetulan di jam kedua ini mereka mendapati Jamkos. Mereka memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan rencana yang diusulkan Shireya kemarin.

"Kata adek gue, si Raya lagi ke toilet" ucap Sephia dengan mata menatap ponsel yang menampilkan pesan.

"Dia sendiri atau berdua?" tanya Aranda.

"Sendiri. Dia gak punya temen dikelas. Ya lo semua tau lah alesannya apa. Gara-gara dia deket sama Jeremy. Terus kata adek gue, semua cewek dikelas enggak ada yang mau temenan sama dia karena mukanya ngeselin"

"Iya anjir, itu bocah mukanya ngeselin. Kenapa ya?" celetuk Aleria.

Aranda terdiam. Membayangkan wajah Raya yang sekilas mirip seseorang yang dia kenal. Dia saja sampai kaget saat melihat garis wajah Raya.

"Dia ke toilet mana?" tanya Aranda lagi.

"Toilet kelas sepuluh kan lagi di Renov, berarti dia ada di toilet kelas kita. Karena enggak mungkin banget dia ke toilet kelas duabelas. Jauh Sis" jawab Aleria sembari melihat sekitar.

Aranda menganggukan kepalanya. "Za lo bawa kuncinya kan?"

Dazaya mengangguk semangat. "Bawa dong!"

"Okay, let's go!"

***

Raya keluar dari salah satu bilik setelah selesai buang air kecil. Toilet tampak sepi. Wajar sih, karena sekarang semua sedang belajar di kelas.

Setelah mencuci wajah, memoles sedikit liptint dibibirnya agar tidak pucat, Raya segera berjalan menuju pintu.

Cklek!

Raya mengerutkan kening saat pintu tidak bisa terbuka. Gadis itu kembali mencoba memutar kenop pintu, tapi tetap saja tidak bisa.

Rasa panik mulai menyerang. Gadis itu kembali menggedor pintu. Kali ini lebih keras.

"Tolong! Siapapun yang kunci pintunya, tolong buka!!"

Tidak ada jawaban. Hening.

Raya mulai gemetaran. Apalagi saat lampu toilet tiba-tiba padam.

"Siapapun!! Tolongin Raya!!" Raya terus menggedor-gedor pintu berharap ada yang mendengar. Tapi semuanya mustahil. Terakhir kali yang ia lihat, koridor tampak sangat sepi.

Raya jatuh terduduk, bersandar ditembok samping pintu yang terkunci itu. Air matanya turun dengan deras. Gadis malang itu hanya bisa memeluk tubuhnya sendiri ditengah ketakutan.

"Hiks, buka pintunya...." lirihnya.

Sungguh dia tidak tahu apa salahnya. Kenapa semua orang seakan memusuhinya padahal dia tidak tahu apapun.

Raya kembali mengetuk pintu itu dengan lemah. "Tolong...."

***

Jeremy melangkah lebar menuju kelas Aranda. Dibelakangnya, keempat sahabatnya mencoba menghentikan. Semua yang ada dikoridor menatap takut pada Jeremy. Tatapan laki-laki itu terlihat menyeramkan.

Our Love Scenario - 2020 | Republish✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang