___Our Love Scenario___
•
•
•– selamat membaca –
–JEREMY sudah duduk manis dikantin bersama teman-temannya beserta Jeryco. Tidak ada Raya disana, Jeremy juga tidak ada niatan untuk mengajak gadis itu. Entahlah, rasanya, setelah kemarin dia menemani gadis itu membeli makan, rasanya jadi berbeda.
Raya ... tidak sesuai dengan bayangannya.
Para sahabatnya asik berceloteh ria, tapi tidak dengan dirinya. Laki-laki itu masih memikirkan kejadian di UKS tadi. Tentang Aranda yang mengabaikan dan pergi dari hadapannya begitu saja. Sungguh, apa yang dilakukan Aranda membuatnya tak tenang. Entahlah, kenapa juga dirinya merasa tak terima jika Aranda mengabaikannya? Bukankah ini yang dia mau? Dia ingin Aranda menjauh kan? Dan Aranda sepertinya sudah melakukan itu. Tapi kenapa dirinya malah merasa tak tenang? Bahkan sejak semalam. Iya, sejak semalam karena biasanya dia akan mendapat Spam Chat dari gadis itu. Tapi tadi malam? Tidak ada satupun pesan dari Aranda.
Apakah karena dia belum meminta maaf perihal masalah kemarin makanya dia merasa hatinya tidak tenang seperti ini? Hm, sepertinya iya. Kalau benar seperti itu, maka Jeremy akan meminta maaf pada Aranda sekarang. Biarlah gadis itu nanti berfikir macam-macam. Yang penting, nanti hatinya akan menjadi tenang kembali.
"Dirimu diam saja brow?" ucap Aryan pada Jeremy.
Jeremy hanya melirik cowok itu sekilas.
"Tadi pagi gue ketemu Aranda. Mukanya galau bat anjir. Kayaknya dia abis nangis. Matanya keliatan gede kek bola ping pong" lanjut Aryan memberitahu.
Faron yang ada disamping Jeremy menjitak kepala cowok itu. "Belum minta maaf juga lo?"
"Belum" jawab Jeremy santai sembari meminum Jus Alpukat miliknya.
"Bener-bener nih manusia, gak punya hati" cibir Rayyan yang diangguki oleh Jeryco dan kedua temannya yang lain.
"Gimana mau minta maaf, orang dia aja kemarin sibuk nganterin Raya kesana kemari kayak Babu" sindir Jeryco.
"Lo beneran suka cewek itu?" Tanya Faron speechles.
"Oh, Jeremy sukanya dedek gemes, bukan yang seumuran. Pantesan Aranda yang cantiknya bingits bingits ditolak gitu aja" ucap Aryan.
"Apaan sih? Siapa yang suka siapa?" tanya Jeremy dengan wajah jengah.
"Apa yang lo suka dari Raya? Secara dari fisik aja, si Aranda jelas lebih unggul. Bukan cuma fisik sih, tapi Aranda menurut gue unggul dalam segala hal. Juara paralel loh dia" ucap Rayyan yang disetujui ketiga temannya, kecuali Jeremy.
"Kewarasannya lebih unggul Raya sih tapi" celetuk Aryan saat mengingat tingkah-tingkah gila Aranda.
"Gue enggak suka sama Raya. Paham lo semua?" ucap Jeremy tajam.
"Yakin? Tapi kenapa kemaren waktu dapet pesan dari Raya lo senyum-senyum gila?" pancing Jeryco. Ya, dia sempat melihat apa yang Jeremy lihat kemarin diponselnya.
"Apa coba? Senyum apaan?" katanya berkilah.
"Hello epribadehh!!"
Suara itu membuat kelima laki-laki yang ada disana menoleh ke asal suara. Mereka sama-sama mendelik saat menyadari siapa orang itu.
"Hai rakyatku! Pakabs???" katanya dengan gaya tengil.
"Ada yang ngomong tapi gak keliatan wujudnya" ucap Rayyan dengan gaya melongok kesamping kanan dan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Scenario - 2020 | Republish✔️
Fiksi RemajaSequel pertama MISTAKE [Republish] [Lengkap] Blurb : Bagi Jeremy, Aranda itu benalu. Tapi bagi Aranda, Jeremy adalah cahaya dihidupnya yang pilu. "My love life scenario is perfect because there you are in it" Highest rank ; #1 in love scenario - 6 m...