Aku sudah memandangi kalung itu sejak tadi, tapi tak mengingat apapun juga dan aku kini menyerah dan mulai berbaring di ranjang UKS setelah dari tadi duduk menatap kalung aneh itu.
"Entahlah aku tak yakin akan mengingat soal kalung ini, lebih baik aku tidur saja." Gumamku kecewa.
Aku pun mulai memejamkan mata lalu tertidur.
Cliak.. Cliak.. Cliak..
Terdengar tetesan air di sekitarku, aku pun mulai membuka mata dan..
"A-apa ini..? dimana aku?" aku terbangun dan melihat keadaan sekitarku, "Ini.. kenapa aku tergeletak di atas air? Apa ini mimpi? Tapi terasa nyata." Ujarku tak percaya.
Aku mulai beranjak dari posisiku dan..
"Akh kau lagi..!!" teriakku terkejut melihat mahluk yang kemarin.
Mahluk itu bergerak menuju arahku, melihat itu aku ingin sekali berlari untuk kabur darinya tetapi kakiku berat dan tak bisa bergerak kemanapun. Aku gemetar melihatnya yang semakin dekat denganku.
"Jangan takut, kau adalah anak yang di takdirkan jadi aku tak akan menyakitimu. Aku datang dalam mimpimu untuk menuntunmu untuk membangkitkan Archanggel Souls yang ada di Archanggle Faith Chains yang kau kenakan di lehermu itu." Ucapnya pelan.
"Hah? Archa.. apa tadi? Susah sekali namanya ku sebut.. lagian anak sepertiku bisa apa? aku tak berharap mendapat apa-apa darimu asal kau tau." Bantahku sinis.
"Tenang saja, perlahan kau akan memahami kekuatan sejati yang ada di dalamnya. Di dalam kalungmu tersimpan 6 kekuatan dari 6 Mahluk legendaris yang akan kau bangkitkan sesuai emosi dalam dirimu, sebaliknya akan ada 6 lagi yang bangkit melalui aura hati orang di sekitarmu.
Mereka akan bangkit melalui keinginan kuat untuk melukai, melindungi atau saat kau sedang terancam itu terserah padamu tetapi kau adalah anak yang terpilih untuk melindungi bumi dari Hades, sang bintang iblis," jelasnya padaku.
"Tunggu..!!"
"Hades adalah bintang iblis? apa kau gila menyuruh anak kecil sepertiku untuk melawan iblis? itu sama saja aku cari mati." Protesku kesal."Dengar Kaito, kau mungkin menolak tapi takdir telah memilihmu jadi kau harus melakukannya atau bumi ini akan hancur oleh Hades. Kegelapan hati manusia, kekecewaan dan rasa putus asa akan di manfaatkan Hades untuk menjadi sumber kekuatannya dan dia akan membuat kekacauan untuk memancing rasa takut manusia jadi tugasmu adalah untuk menggagalkan niat jahatnya," Lanjutnya dengan tegas.
Aku pun terdiam dan menundukkan kepalaku karena bingung.
"Buang keraguanmu! Karena itu akan menjadi senjata bagi Hades!" pringatnya serius.
"Aku tak bisa berjanji tapi aku tak rela Hades merusak dunia manusia maka aku akan berusaha sebisaku." Ucapku agak ragu.
Dia menatapku dan terdiam, aku pun menatapnya dan kita saling bertatap.
"Aku percayakan semuanya padamu Kaito,"
Ucapnya padaku, "Tunggu...!! Darimana kau mengetahui namaku?" Potongku bingung.
"Aku tau karna kini aku bagian dari dirimu, bangkitkan Archanggel Souls dan selamatkan umat manusia. Aku percaya padamu," lalu menghilang.
Dia hancur menjadi butiran partikel kristal berwarna biru. Semua gelap seketika dan.. Aku pun perlahan membuka mataku dan terbangun. Ruangan kamarku sudah gelap menandakan malam dan aku pun memegang kalungku dan menggemgamnya erat dan yakin akan mampu mengemban tugas ini.
Keesokan Harinya..
"Pagi Kai... Bagaimana keadaanmu?" sapa seorang pria padaku.
Pria itu adalah dokter UKS yang merawatku selama ini, "Aku merasa sudah lebih baik dok, aku ingin pulang." Jawabku singkat agak ketus.
"Wah kalau begitu kamu pulang saja, keadaanmu pun sudah lebih baik, Mari aku bantu." Lanjutnya sambil membantuku berdiri.
Aku diantar sampai depan sekolah, semalam aku menginap di UKS karna dokter merasa aku tak memungkinkan untuk dibawa pulang sementara orang tuaku sendiri tak ada yang mendampingiku, aku bingung tapi yasudahlah
"Pasti ayah dan ibu mencemaskanku di rumah, kalau begitu aku akan segera pulang." Ucapku semangat lalu berlari pulang.
Sesampainya di rumah....
Aku melihat banyak orang sudah berkumpul di depan runahku, dengan bingung aku pun masuk ke dalam dan mencari ibu.
"Ibu.. Ibu.. Apa yang terjadi?" tanyaku dengan terburu-buru.
Ibu terdiam dan menundukkan kepalanya dan tak berkata apa-apa.
"Ibu.. Ada apa? Jawab ibu!" teriakku pada ibu yang daritadi diam saja.
Ibu menangis dan berkata..
"Ayahmu tertidur dan tak bangun lagi, dokter mendiagnosis ayah sedang koma saat ini," jawab ibu lirih sambil menangis.
Aku mendengar itu bergegas lari ke kamar dan masuk ke kamar lalu menemui ayah.
Keheningan di sana membuatku merasakan hawa yang berbeda, padahal hanya ada ayah yang terbaring sedang koma. Aku mulai mengamati dengan cermat sambil mencari tau berasal dari mana hawa aneh ini.
.
.
.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Counstelarium (On-Going)
AdventureSeorang anak polos menemukan dirinya tersesat di dimensi lain yang begitu asing baginya. Di sambut oleh mahluk aneh ia pun malah jadi bingung dan takut. ---------------------- "Hah? Archa.. apa tadi? Susah sekali namanya ku sebut.. lagian anak seper...