#Chapter 15: Bell

11 7 0
                                    

Para murid yang tadi sudah bertanya kini bergegas untuk menuju arah yang di tunjukkan oleh warga tadi.

Flash Back

"Kalian lihat jalan setapak ini? Lurus saja dan ikuti jalan ini, maka kalian akan menemukan sebuah rumah tua di pinggir hutan, di sana ketuklah pintu dan izin lah pada pemilik panti asuhan tersebut,"

Ucap seorang bapak dari desa tadi dan Kaito Mengingat kembali kejadian yang sebelumnya terjadi di desa tadi.

Flash Back Off

"Aku penasaran, seperti apa ya bentuk rumah yang paman tadi katakan? dan kenapa panti ini berada di luar wilayah desa ya?" Batinnya bingung.

"Pssstt.. Kai aku merasakan aura di sekitar sini tak ramah, berhati-hatilah tetap waspada!!" bisik Themis mengingatkan.

"Baik aku mengerti," balas Kaito singkat.

Mereka berjalan mengikuti arah jalan setapak ini dengan hati-hati, murid-murid pun tetap berjalan berpasangan dan saling menjaga.

"Bu apakah tak berbahaya meninggalkan bus terlalu jauh?" tanya salah satu murid yang dekat dengan bu Aiko.

"Sepertinya tidak jauh lagi... Wah itu dia anak-anak ayo cepat!" ajak bu Aiko

Ia begitu antusias karena melihat sesuatu yang berbentuk seperti rumah dari jauh. Para murid pun bergegas menyusul bu Aiko dan akhirnya mereka pun sampai di sekitar panti asuhan ini dan kaget melihatnya.

"Hmm.. Kita akan menginap di tempat berlumut ini? Yang bernar saja.."
"Wah.. Rumah tua.."
"Huft... Jauh-jauh berjalan ternyata hanya demi rumah tua?"
"Aku kecewa melihat ini.."

Begitulah protes  dan keluh para murid saat itu, bu Aiko pun segera menenangkan keadaan dan berbicara pada para murid.

"Anak-anak.. Saat ini kita tidak ada pilihan jadi diam dan tunggu di sini, ibu akan masuk dan meminta izin untuk singgah sebentar." Katanya.

Para OSIS pun langsung ikut mentertibkan para murid. Airin dan Aiharu serta para anggota lain selaku tim OSIS pun ikut berjalan bersama bu Aiko untuk mendampinginya.

 Airin dan Aiharu serta para anggota lain selaku tim OSIS pun ikut berjalan bersama bu Aiko untuk mendampinginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berjalan dan akhirnya mengetuk pintu rumah panti itu.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi.."

Tak lama setelah bu Aiko yang di dampingi tim OSIS mengetuk pintu, seseorang datang dan segera membuka pintu.

"Siapa ya..? Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan panti dengan sopan.

Bu Aiko dan para OSIS agak kaget melihat pelayan muda berparas cantik seperti ini mau tinggal dan melayani panti tua seperti itu.

Sejenak bu Aiko memgamati gadis itu, ia adalah perempuan berusia sekitar 18-19 tahun, memakai dress putih panjang, dan panjang rambutnya sebahu.

Tanpa berlama-lama lagi bu Aiko pun segera memberitahukan maksud dan tujuannya.

"Begini, kami sedang dalam perjalanan menuju ke daerah pesisir namun bus yang kami tumpangi bannya bocor di tengah jalan, kebetulan ada desa disini dan saat kami sampai di desa, warga setempat menunjukkan arah menuju panti ini, apa kami boleh singgah sebentar?" Kata bu Aiko singkat menjelaskan kejadiannya.

Wanita itu terdiam sejenak dan setelah ia berpikir sebentar karena ia kelihatan bimbang untuk menjawab tetapi akhirnya ia menjawab juga.

"Baik, kalian ikutlah denganku untuk bertemu ibu panti kami, ngomong-ngomong apa kalian hanya ber 6?" tanya pelayan itu.

"Tidak, jumlah kami semua beserta anggota OSIS yang ikut dalam Study Tour ini berjumlah 45 orang, apa kami boleh singgah sebentar?

"Sementara kalian yang ada di sini ikut aku untuk bertemu ibu panti kami ya, oh ya perkenalkan namaku Bell." Jawabnya lalu mengajak masuk.

Bu Aiko dan para OSIS yang bersamanya pun segera masuk mengikuti Bell. Mereka tampak mengamati sekitar dan segala hal yang ada di rumah panti ini.

Rumah kayu ini masih kokoh walau luarnya sudah tertutup lumut, kursi dan meja pun masih terbuat dari kayu dan bahkan di sini tak ada lampu yang ada hanyalah lentera lilin kuno saja.

"Kalian tunggulah di sini, aku akan masuk ke ruangan ibu dan ingat jangan berisik, anak-anak panti sedang belajar di ruangan sebelah. Diamlah dan tunggu aku kembali.

~Ruangan Ibu Panti~

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi bu, ada orang yang mau bertemu denganmu." Kata Bell pada ibu panti yang ada di ruangannya.

Setelah Bell izin akhirnya ibu panti mengizinkan untuk mereka masuk dan menemuinya.

"Suruh mereka masuk saja."

"Baik bu."

"..."

"..."

Akhirnya Bell pun keluar dan kembali menemui bu Aiko lagi.

"Ibu bilang silahkan masuk dan menemuinya, maaf aku tak bisa ikut menemani kalian." Kata Bell mempersilahkan.

Bu Aiko pun masuk ke dalam ruangan ibu itu setelah di izinkan, tetapi ia hanya berdua saja dengan salah sati diantara mereka.

.

.

.

Bersambung..

Counstelarium (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang