"GUANLIIIIIIIIIIINNNNNN!! "
suara teriakan chani menggema di sepanjang koridor dan tololnya dia berteriak saat masih jam pelajaran berlangsung. Para guru yang mengajar hanya mengelus dada sabar.
Chani berlari sampai pada rooftop, tempat yang biasa di kunjungi guanlin. Dia memilih bolos karena memang tadi dia datang terlambat dan guanlin, si gembel yang menumpang di apartemen nya tidak membangunkan dirinya dan malah pergi sendirian ke sekolah.
Kebiasaan buruk guanlin, hp nya kadang di silent sehingga tidak mengetahui chani yang menelpon nya berkali-kali karena ingin memberitahu hal penting.
"Apa?"
Gunalin menatap chani yang langsung duduk di sampingnya dengan nafas yang tersengal.
"Tega lo nilnggalin gua!" rengut chani
"Hm"
Oalah jancu! Batin chani kesal.
Chani segera merogoh hp di saku celananya. Dia mengotak-atik hp nya dan langsung mengarahkannya di depan guanlin.
"Liat nih! Foto lo viral seantero sekolah"
Guanlin mengambil hp chani dan melihat foto dirinya bersama renjun. Romantis sih keliatan menurut guanlin, tapi bagiamana dengan perasaan renjun melihat foto ini? Dan lagi di situ tertulis kalau renjun mencoba menggoda guanlin. Hey! Mereka hanya tidak tau kebenarannya.
"Siapa yang nyebarin rumor kayak gini?" tanya guanlin di sertai kekesalan.
"Mana saya tau, saya kan dugong"
Guanlin mendelik tajam ke arah chani. Bisa-bisa nya orang itu ngelawak di keadaan seperti ini.
"Tapi ya, bukannya ini bahaya nantinya" chani mengambil hp nya dari genggaman guanlin.
"Gua gak akan kena bahaya"
"Bukan lu dongo! Maksud gua renjun. Dia bisa aja kena bully dari fans-fans lo. Chenle aja dulu pernah di bully karena salahpaham waktu di sekolah lama lo"
Guanlin terdiam, ekspresi nya semakin datar dan dingin. Kalau sampai renjun dirundung, dia akan merasa sangat bersalah dan renjun akan menjauhinya. Dia tidak akan membiarkan para monyet itu menyakiti renjun.
Guanlin beranjak dari tempatnya, dia harus segera menemui renjun. Dia takut terjadi sesuatu pada renjun karena dari tadi perasaannya gak enak dan karena itu dia memilih bolos. Guanlin harus segera mencari renjun.
"Hoi guanlin!" panggilan chani tidak dihiraukan oleh guanlin.
"Woi! Bangsul tuh manusia!" chani menatap kepergian guanlin dengan kesal tanpa mau beranjak dari tempatnya.
####
Renjun sedang berjalan menuju kelasnya ketika sehabis dari toliet. Tapi tiba-tiba seseorang seperti menutup wajahnya dengan kain dan menyeretnya ke suatu tempat.
Brugh
"Aw..."
Renjun merintih kesakitan saat seseorang mendorongnya kuat hingga terjatuh di lantai yang berdebu. Renjun membuka kain yang menutupi wajahnya. Pertama kali dia rasakan adalah pengap karena dia berada di gudang dan di hadapannya berdiri lima orang perempuan yang menatapnnya sinis sekaligus jijik.
Renjun tidak mengenal mereka kecuali satu orang, yaitu nancy. Dia sekelas dengan renjun. Iya, renjun hanya mengetahui nancy sebatas classmate nya. Dia tidak pernah tau, dan tidak akan mau tau tentang geng yang dibuat oleh nancy.
Nancy menatap nyalang renjun, dia menjambak rambut renjun dengan kasar. Cukup membuat renjun berteriak kesakitan.
Dalam hati renjun hanya berdoa semoga dia diselamatkan, dan lagi diam-diam renjun menganggumi kekuatan nancy sebagai perempuan dan merutuki dirinya yang lemah, besok-besok dia harus sering work out.
Buagh!
Perutnya di tendang kuat oleh salah satu teman nancy. Renjun merintih kesakitan dan terbatuk karena kerasnya tendangan di perutnya. Renjun tidak bisa melawan, dia di keroyok dengan para fans fanatik gunlin. Mereka memukul, menjambak, bahkan menyiramkan air dingin di tubuh renjun sambil tertawa.
Sungguh kejam.
Dan mereka tidak peduli dengan keadaan renjun yang sedikit mengenaskan.
"Ingat ya! Jangan pernah godain guanlin, apalagi deketin dia! Lo siapa?! Hah! Dasar miskin!" nancy menginjak tangan renjun tanpa ampun.
"Argghh! Aw.. Shht" ringis renjun.
"Guanlin itu normal, jangan pernah buat dia jadi gay gara-gara cowok miskin kayak lo! Kalaupun dia gay, dia gak akan milih cowok jelek kayak lo! Menjijikkan!"
Nancy membungkuk dan mendekatkan wajah sinisnya di hadapan renjun "Jahui guanlin! Kalau gak? Gue akan lakuin yang lebih parah daripada ini! Mati aja lo!"
Nancy pergi bersama teman-temannya, meninggalkan renjun yang menahan sakit dan perih di sekujur tubuhnya. Hatinya sakit, batinnya menangis. Sebenci itukah mereka padanya?
Nancy bahkan menguncinya di gudang, mungkin berharap jika renjun mati di gudang itu. Renjun berjalan dengan menyeret kakinya, sungguh badannya sakit. Dia mencoba meminta bantuan dengan memukul pintu gudang sekuat tenaga.
Tapi nihil, tidak akan ada yang menolongnya. Renjun bersandar pada pintu dan menekuk lututnya. Dia menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Dia menangis, tidak ada cara untuknya keluar, hp nya ada di kelas dan sekarang dia hanya bisa menunggu seseorang menolongnya.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd But I Like [Guanlin X Renjun]
RandomPertemuan tidak sengaja di perpustakaan membuat seorang guanlin bisa merasakan cinta untuk pertama kalinya. mau tau ceritanya? ayo silahkan baca WARNING!! BXB AREA! BUCIIINNN TYPO TYPO AND TYPO