tujuhbelas

2.9K 372 39
                                    

Pagi-pagi guanlin udah nangkring di depan rumah renjun, mau jemput renjun buat ke sekolah bareng. Tapi dia juga rada kesal karena keponakan Chani bersamanya.

"Paman ngapain kemari? Katanya antar ruto ke sekolah?" Ujar haruto ikut berdiri di samping guanlin.

"Gak usah banyak tanya ya Tono! diem aja! Gue sibuk" ujar guanlin sambil berkaca di spion mobil.

Guanlin sebenarnya malas mengantar haruto ke sekolah, nantinya malah ganggu dia dengan renjun. Ini gara-gara Chani gak mau antar haruto karena dia bawa motor dan mau menjemput pacar lumba-lumba nya. Terpaksa guanlin yang mengantar haruto.

Gak lama renjun datang dengan senyum sumringah. Makin cantik kalau kata guanlin mah. Pengen cepet-cepet nikahin.

Haruto yang melihat siapa yang ditunggu guanlin langsung senang. Itu  kakak cantiknya, rasanya haruto pengen pacarin kakak cantiknya itu.

"Kakak cantik!!" Haruto langsung lari menghampiri renjun. Guanlin yang kurang gercep langsung memasang wajah masam, kalah lagi dia dari bocil.

"Eh kamu bukanya haruto ya?" Renjun kaget melihat anak kecil yang jatuh dari sepeda kemarin menghampirinya.

Haruto memandang renjun dan tersenyum cerah "Kakak ingat nama aku?"

Renjun mengangguk di sertai senyum manisnya "kok kamu bisa bareng sama kak guanlin?"

"Paman guanlin? Oh itu karena om Chani gak ngantar ruto ke sekolah, katanya dia mau ngantar.. eee.. siapa ya namanya tadi? Lele? Lele nya?" Ucap ragu haruto mencoba mengingat nama pacar Chani.

Renjun tersenyum geli dan menatap guanlin. Dia menghampiri guanlin dengan haruto yang terus menempelinya "Paman?"

"Dia keponakannya Chani. Yuk njun nanti kita terlambat"

Guanlin membukakan pintu mobil buat renjun, belum sempat renjun masuk lengannya langsung di tarik haruto.

"Kak renjun cantik dia bareng ruto duduk dibelakang!" Ujar haruto sambil terus menggandeng lengan renjun.

Guanlin melotot kesal "Ngelunjak ye lu! udah untung gue anterin. Gak! Gak! Renjun duduk bareng gue didepan"

"Udahlah Lin, ngalah ya sama anak kecil. Kamu kan udah besar, tolong ya jangan berantem nanti kita lambat kesekolahnya" ujar renjun sebelum ada perkelahian nanti. Renjun senyum sambil menggenggam tangan guanlin dan mengusapnya lembut.

Bagaikan anak anjing yang nurut pada tuannya. Guanlin langsung mengangguk dan membiarkan haruto membawa renjun duduk di kursi belakang sedangkan dia bagaikan sopir.

Kurang sabar apalagi guanlin ini?








#~#~#

Sepanjang koridor banyak pasang mata menatap mereka. Bahkan banyak dari mereka yang berseru heboh. Bagaimana tidak, guanlin dengan santai berjalan sambil merangkul renjun sayang.

"Anjir! Sepet mata gue liat keromantisan ini!" Celetuk Eric saat melihat guanlin mengantar renjun ke kelas. Mana ada adegan uwu lagi, Eric kan jadi iri.

"Kenapa yang? Iri ya? Sini aku pelukk" soobin hendak memeluk Eric disampingnya tapi kepalanya langsung geplak sama Eric.

"Diem lu babi!"

"GAK ADIL! renjun kok mau sih seme modelan guanlin gini!!" Lucas berdiri di atas meja dengan memasang wajah lebay nya.

Hyunjin juga ikut naik ke atas meja "Renjun tega sama akang hyunjin? Kurang apa akang? Bilang renjun?" Ucapnya mendrama.

"Hyunjing malu-maluin njir!" Seru yeji yang sudah lelah melihat kelakuan kembarannya.

Seakan tidak peduli dengan situasi kelas yang tampak seperti kebun binatang. Guanlin mengusap surai renjun dan mencubit pelan pipinya. Renjun hanya tersenyum malu dengan semburat merah di kedua pipinya.

"Aku ke kelas ya. Nanti istirahat aku jemput"

"Iya"

"Ekhemm ekhemm yang udah official nih. Traktir dong" haechan datang bersama chenle.

Guanlin memasang wajah malas, dia mengusap kembali rambut renjun dan meninggalkan kelas tersebut menuju kelasnya.

Renjun duduk di bangkunya dengan berbagai godaan jahil dari teman-temannya. Ryujin langsung duduk di samping renjun dan menyingkirkan haechan yang mau duduk.

"Njir ryujin bangke!"

"Bayi aku udah punya pacar ternyata, huhuhu..." Ryujin memeluk renjun sambil berlagak tersakiti.

"ohhh~ jadi orang yang renjun chat waktu kita main tod kemarin itu guanlin ya?" Somi tersenyum jahil membut renjun malu.

"Iyy~ renjun nya malu-malu dong. Ihh gemes" yeji mencubit gemas pipi renjun.

"Aduh ji jangan dicubit pipinya. Kasian, liat tuh pipi nya udah merah" ujar heejin dan yeji cuman cengengesan.
















































TBC...
Pendek? Sengaja wkwkwk
Kalian nyium bau gak? Bau mau tamat HAHAHAHAA

see ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nerd But I Like [Guanlin X Renjun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang