duabelas

4.2K 642 89
                                    

Di ruang makan duduk sepasang suami istri dan seorang putranya. Suasana makan begitu hening dan canggung hanya dentingan sendok dan pirung yang terdengar.

Renjun merasa suasana kali ini benar-benar canggung. Ayahnya yang selama 8 tahun meninggalkannya karena urusan pekerjaan tiba-tiba berada di dalam rumahnya. Renjun memang tidak pernah menceritakan keluarganya termasuk ayahnya ke semua orang, hanya haechan, chenle, jaemin, somi dan ryujin yang tahu serta kepala sekolah.

Orangtua nya tidak pernah berpisah atau cerai. Hanya terpisah oleh jarak. Ayah renjun adalah seorang CEO perusahaan dengan kekayaan yang berlimpah bahkan dia memiliki banyak cabang perusahaan di berbagai daerah termasuk pemilik dari sekolah yang sekarang renjun tempati.

Keluarga Xiao adalah keluarga terkenal karena kekayaan mereka yang tidak akan habis sampai tujuh turunan dan ayah renjun termasuk di dalamnya.

Renjun mencoba hidup sederhana dan bersekolah tanpa membawa status nya yang merupakan anak dari keluarga yang hartanya melimpah. Maka dari itu renjun memilih menetap bersama ibunya dengan hidup dalam kesederhanaan dan memakai marga sang ibu. Renjun memang memiliki mata minus makanya dia memakai kaca mata, jadi dia tidak perlu repot-repot menyamar  menjadi culun dengan gaya berlebihan.

Cukup menata rambutnya secara rapi, dengan baju rapi seperti anak sekolah biasa dan memakai kaca mata.

Renjun juga memiliki seorang kakak bernama Xiao Dejun yang sedang berkuliah di China. Kakaknya pernah mengunjunginya beberapa kali di saat dia memiliki libur sedangkan ayahnya memiliki pekerjaan yang berpindah-pindah makanya sang ibu tidak mengikuti suaminya dan menetap di daerah kelahirannya.


....


"Renjun" panggil ayahnya membuat renjun yang melamun langsung menatap sang ayah.

"Iya yah? "

"Kamu masih canggung ya sama ayah? "

"Itu...."

Ayahnya tersenyum dan mengusap rambut putra manisnya. Dia memang jarang memberikan kasih sayang untuk putranya atau mungkin tidak pernah.

"Ayah minta maaf karena selama ini ayah jarang ngunjungi kalian"

"Ayah gak perlu minta maaf, kan ayah kerja jadi wajar" renjun tersenyum manis. Kali ini wajahnya benar-benar terlihat bahagia.

"Apakah ayah akan pergi lagi? " tanya renjun.

Sang ayah seperti berpikir "Seperti tidak, urusan ayah juga sudah selesai. Ayah akan menetap di sini dan menjalankan perusahaan ayah yang ada disini. Lagipula kakak mu sebentar lagi lulus jadi ayah bisa mengandalkannya"

"Benarkah?" wajah renjun terlihat semringah sedangkan ibunya tersenyum lembut.

"Iya, jadi kita akan pindah kerumah kita yang besar"

Renjun terdiam, dia menatap ayahnya "Emm apakah boleh kita tinggal disini dulu sampai aku lulus sekolah. Gak lama kok tinggal setahun lagi, boleh ya yah? "

"Kenapa? Memangnya kamu mau jadi detektif conan?" ejek ayahnya

"Apa hubungannya coba? Biar penyamaran ku lebih realistis yah. Boleh kan? "

"Ya boleh lah, nanti ayah juga akan di sini jadi tukang kebun"

"Yeess"











####

Hari ini renjun jalan - jalan santai menuju supermarket. Kondisinya sudah lebih baik, tapi dia tidak boleh dulu di izinkan sekolah oleh ayahnya.

Saat memasuki supermarket, renjun kaget karena siapa dua orang yang sedang menjadi kasir.

"Renjun!" sapa chani bahagia sedangkan guanlin terkejut dengan kedatangan renjun, dia kan masih cosplay jadi tukang kasir. Belum ganteng juga.

"Kok kalian berdua jadi tukang kasir?" tanya renjun heran, dia taunya kalau guanlin dan chani itu kaya jadi dia heran.

"Biasalah, gabut. Belajar mencari nafkah sendiri" jawab chani enteng.

"Gue di paksa sama nih dugong ikut dia cari nafkah" tunjuk guanlin ke chani.

"Gapapa kok, kalian malah keren keliatanya. Apalagi guanlin, kan nanti banyak pembeli yang datang" puji renjun bikin guanlinya senang.

"Yaudah ya, aku mau keliling cari bahan dulu" pamit renjun dan pergi mencari barang yang dia cari.

"Lo di sini aja jaga kasir, gua mau bantu dia dulu" guanlin langsung pergi mengikuti renjun meninggalkan chani yang gondok.

"Dasar bucin" ucapnya gak berkaca kalau dirinya lebih bucin.






#####


Renjun mencari jajan kesukaannya tapi saat dia menekukannya jajan itu ada di rak paling atas. Karena tubuhnya mungil jadi dia tidak bisa menjangkaunya. Saat mencoba meraih jajanan itu ada sebuah tangan lebih panjang yang mengambilnya diluan.

Renjun berbalik dan terkejut karena hampir menabrak dada orang itu. Dia mendongak dan melihat wajah guanlin yang menunduk dan dekat dengannya.

"Nih, makanya banyak -banyak olahraga biar badan gak pendek" guanlin ngasih jajanan tadi ke renjun.

"ekhem I..iya ma..makasih" renjun mengambilnya dengan gugup dan yang pasti wajahnya memerah.

Guanlin terus menatapnya dan membuatnya sedikit risih. Mata mereka bertemu membuat sesuatu yang berada di dada bergejolak.

"EKHEMM"

Mendengar deheman orang lain membuat mereka berdua menjauh dengan kedua wajah yang memerah karena malu. Guanlin berbalik berpura-pura menghitung barang-barang yang ada di rak.

Renjun melihat siapa orang itu dan kembali tersenyum "Sunwoo?"

"Hai" sapa sunwoo

Mendengar nama musuh bebuyutan nya, guanlin menatap orang itu tidak suka.

"Gimana keadaan kamu?" tanya sunwoo yang berada di samping renjun.

"Udah lebih baik"

"Eh lo jadi pegawai supermarket?" tanya sunwoo sambil menatap guanlin sinis.

"Gak, gua jadi tukang odong-odong. Menurut lo?!!" ujar guanlin sedikit ngegas.

"Biasa aja dong, gak usah ngegas!"

Guanlin dan sunwoo sling menatap sinis dengan aura gelap yang keluar dari keduanya. Sedangkan renjun diam-diam pergi ke tempat lain untuk membeli sabun membiarkan kedua orang itu terus bertatapan.





















Tbc..

Gua comback gaesss..
Gimana kabar kalian?
Semoga sehat terus ya, gak kayak gue sakit melulu wkwkwk

See ya

Nerd But I Like [Guanlin X Renjun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang