Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]

아홉 - Cukur Talk

Nonu, Juseyo!
-part sembilan-

✆

"Kajja, kajja, kajja, kajja!" ucap Jisoo bersemangat memasangkan seatbeltnya. Mengepalkan tangannya tak sabar.

"Bentar," balas Wonwoo masih memasang seabeltnya.

Jisoo terdiam sebentar sambil memandangi gerak tangan Wonwoo. Bibirnya kembali berucap 'kajja' ketika Wonwoo mulai menjalankan mobilnya.

"Kalo mau main maunya langsung tahu gak usah pake rok atau dress biar gak ganti-ganti kayak tadi," ucap Wonwoo mengingatkan Jisoo dan hanya dibalas gumaman panjang.

Jisoo janjian bersama istri sebong untuk berkumpul di rumah Seungkwan. Anak Seungkwan yang sudah berumur 6 bulan sedang aktif-aktifnya bergerak walau belum mampu berjalan tetap saja imut. Jisoo tak sabar bertemu bayi bule itu.

Wonwoo sibuk memperhatikan jalan sambil sesekali memperhatikan Jisoo disebelahnya. Jisoo membuka kotak bekal yang berisi dua donat besar dan lembut berlumur coklat yang sengaja dia buat tak terlalu manis. Dia paham Wonwoo tak terlalu suka manis kalau bukan mengikuti kesukaan istrinya. Berbeda dengan donat yang dibelakangnya memang dibuat manis sesuai selera anak-anak.

"Aaa ..." Jisoo mengarahkan donat ke depan bibir Wonwoo, menyuapi pria Jeon yang tak pernah jelek.

Wonwoo membuka mulutnya sambil memutar kemudinya. Menggigit satu bagian kemudian mengunyahnya lambat.

"Kenapa gak ada yang caramel?" tanya Wonwoo melirik donat dipangkuan Jisoo masih mengunyah.

"Nonu kebanyakan makan manis nanti buncit." jawab Jisoo tanpa dosa sambil membersihkan sudut bibir Wonwoo yang bersisa coklat dengan jarinya.

Jisoo mengarahkan jarinya yang mengusap coklat tadi kedepan bibir Wonwoo membiarkan pria itu mengulum habis coklat yang melumuri jarinya. Coklat itukan sisa dari bibir pria itu juga, biarkan saja Wonwoo yang habiskan.

Jisoo menggigit donat yang sama sisa Wonwoo tadi mengunyahnya dengan tenang memandangi jalanan. Matanya mendelik kearah Wonwoo yang tak kunjung melepas kuluman dijari telunjukknya.

"Nonu, ihh! Lepass!" perintah Jisoo sambil menarik jarinya. "Huaaa jangan digigit!!" ingin memukul Wonwoo tapi tangannya yang satu terkena coklat. Sayang setelan kerja Wonwoo bila kotor karena donat.

"Nah makan lagi, biar sehat." kata Jisoo cemberut setelah berhasil melepas jarinya. Memberikan potongan terakhir pada Wonwoo.

Kapok menyuapi Wonwoo kalau jarinya digigit. Wonwoo 'kan menyetir dengan satu tangan jadi bisa menyuapkan donat dengan tangan yang lain.

"Tangan aku penuh." kata Wonwoo enteng meletakkan kedua tangannya dikemudi. "Aaa ..."

Jisoo hanya menarik napas lalu menyuapkan potongan terakhir ke mulut Wonwoo. Membersihkan lagi sudut bibir Wonwoo. Mengarahkan jarinya kedepan bibir Wonwoo agar dihabiskan sisa coklatnya.