하나 - Kita Berdua Sakit

2K 156 18
                                    

Nonu, Juseyo!
-part satu-

Nonu, Juseyo!-part satu-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha ... aduh, aduh, hah gel─iii."

Tubuh Jisoo bergerak terus seperti cacing disiram air garam. Badannya telungkup sambil mengigit bantal, mungkin sekarang bantalnya sudah banjir air liur Jisoo. Wonwoo tak terlalu mempermasalahkan, toh yang mencuci mereka berdua.

Tangannya sibuk mencengkram sisi bantal. Dipijit tapi kegelian. Terkadang kepalanya menoleh pada suaminya yang sibuk memegangi betisnya yang ceritanya sakit.

"Nonuu ... hihihi geli."

Kira-kira begitulah rengekan Jisoo. Akibat rubuhnya mereka tadi, Jisoo ngeluh badannya sakit karena menabrak lantai. Sebenarnya yang menabrak lantai pada akhirnya ialah Wonwoo, Jisoo aman karena Wonwoo memasang tubuhnya duluan sebagai alas. Sekarang seharusnya yang mengeluh pegal 'kan sang kepala keluarga tapi malah Jisoo yang heboh.

"Loh, kok berhenti?" tanya Jisoo lirih sambil menoleh ke arah Wonwoo.

"Katanya geli. Bukannya makin sembuh, badanmu bisa makin sakit kalo kamu gerak terus, Yang." Wonwoo menyentil jari kelingking kaki kanan istrinya itu.

Wonwoo menarik kedua kaki Jisoo agar mendekat ke arahnya. Meraih bokong istrinya itu agar duduk dipangkuannya. "Kenapa senyum-senyum?"

Jisoo menggeleng lalu melingkarkan tangannya mengelilingi tubuh Wonwoo. Memukul-mukul punggung suaminya itu. "Pasti sakit nabrak lantai terus Soo-ie timpa pula. Punggung suamiku gak malfungsi kan? Hihihi."

Wonwoo melepaskan lingkaran tangan Jisoo di tubuhnya lalu merebahkan tubuhnya diikuti Jisoo. Wonwoo memang mengidolakan posisi Jisoo merebahkan diri di atasnya seperti ini.

"Gak papa, aku gak mungkin biarin kepala Jisoo-ku ini yang nabrak lantai duluan," kata Wonwoo mengelus kepala Jisoo.

Hanya dengan satu kalimat itu, wajah istrinya memerah. Berterimakasih pada Tuhan karena dititipkan istri seperti sesimpel Jisoo. Sejahtera hidupnya bila habis bersama istrinya ini.

"Punggungku kuat loh kalo cuma nahan kamu. Kan banyak ototnya jadi kuat, mana ada sakitnya. Malah enak bisa peluk."

Jisoo terkikik geli dengan wajahnya yang sudah memerah sampai ke telinga. Badannya terduduk lalu menyingkir dari tubuh suaminya. "Sini Soo-ie pijitin," kata Jisoo dengan usaha membalikkan badan Wonwoo agar berbaring telungkup.

"No-nuu, balik badaaan," erang Jisoo bersusah payah rupanya Wonwoo mengeraskan badannya agar Jisoo tak repot-repot memikirkan punggungnya.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang