스물 둘 - Big Bang Bang

545 57 78
                                    

Nonu, Juseyo!-part dua puluh dua-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nonu, Juseyo!
-part dua puluh dua-

Sraaak ...

Srak ...

Marshall tersenyum senang setelah merobek foto perempuan yang disukainya setengah mati itu. Lebih tepatnya, Marshall membuang bagian perut buncit Jisoo.

Senyumnya tercetak mengerikan setelah bagian perut Jisoo difoto itu dirobeknya. Perut berisi tiga nyawa itu akan menjadi beban juga penghalang untuknya bersama-sama dengan Jisoo. Membayangkan dia membangun rumah tangga dengan Jisoo, membuatnya bersemangat mencapai target.

Tak akan dia biarkan satu unsur terkecil sekalipun milik bajingan Jeon itu ikut serta pada Jisoo, perempuan yang tak lama lagi jadi miliknya.

Mengelus lengan Jisoo pada foto tersebut lalu memejamkan matanya, membayangkan suatu saat dia memeluk erat tubuh kecil Jisoo. Menghela napas puas lalu beralih menatap bibir cerah Jisoo di foto tersebut. Optimis, suatu saat dia juga mencicipi bibir yang tampak manis itu.

Marshall beralih pada potongan foto perut Jisoo yang sudah terpisah lalu bergantian menatap foto bajingan Jeon yang sudah ditempelnya pada papan target yang berjarak beberapa meter darinya.

Tersenyum licik sambil menarik paku lalu berjalan menempelkan potongan foto perut Jisoo ditengah foto pria Jeon itu.

Tatapannya penuh luka namun berbeda dengan perasaannya yang penuh amarah tak tertahan. Ego terbesarnya ialah untuk mengambil apa yang sudah digariskan memang untuknya.

Matanya tak berkedip sekalipun.

Membayangkan Jisoo melahirkan anak-anak milik pria lain bukan miliknya, membuat hatinya hancur. Jisoo dan keparat ini akan hidup bahagia bersama dengan anak-anak mereka, sedangkan dirinya akan terpuruk.

Rahangnya mengetat ikut dengan kepalan tangannya yang kuat sampai urat nadinya timbul. Apapun akan dia lakukan untuk kebahagiannya sekalipun melenyapkan si perebut keparat itu beserta benihnya sekalian.

"Kalian mati saja." beonya lalu mengambil pistol disakunya.

Menargetkan foto yang sudah terpampang rapi di tengah papan lalu menembakkan peluru dalam pistolnya dengan brutal ke foto Wonwoo dan perut Jisoo. Dia membayangkan anak-anak itu ikut dilenyapkannya. Sungguh hidupnya akan bahagia setelah itu.

Dor!

Dor!

Dratatatat!

Dor!

Bahkan saat foto itu sudah hancurpun, dia masih kesenangan menembaki sasarannya. Ya, ampun, kalau tahu membayangkan hal seperti ini akan menyenangkan, akan dia lakukan sejak dulu.

Saat papan targetnya sudah ikut hancur karena pistolnya, diapun menghentikan aksinya. Satu tegukan Red Wine untuk merayakan kebahagiannya hari ini. Moodnya akan naik seketika bila membayangkan hal buruk terjadi pada Jeon dan tiga calon anak Jisoo dan pria itu.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang