서른 다섯 - Dokter DongJun

621 57 106
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh lima-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh lima-

Wonwoo berdiri menatap pagar hitam tertutup kokoh ada Soonyoung, Junhui, dan Hansol yang menemaninya. Rambutnya sudah acak-acakan, bajunya sudah kusut, ditambah sepatunya tak lagi mengilat.

Wonwoo memperbaiki kacamatanya, "ini rumahnya?" tanya Wonwoo.

Tanpa melihat anggukan dari mereka, Wonwoo berjalan mendekati pagar yang tertutup itu. Dari cerita tiga orang dibelakangnya, pagar ini setia terbuka, tampak ramai karena pelayan berkeliaran tapi ini mendadak sepi seperti tak ada orang.

Wonwoo berdiri tepat di depan pagar itu. Mendongakkan kepalanya mendapati CCTV mengarah ke bawah. Jari pria itu menekan belnya berulang kali tanpa melepaskan tatapan tajamnya dari sorotan CCTV itu.

"Aku tahu kalian melihatku. Buka sebelum kuhancurkan gerbang ini dengan mobilku." ancam Wonwoo.

"Kubilang─"

Wonwoo menghentikan ucapannya mendapati pria tua berjalan bungkuk mendekati gerbang itu. "Dimana tuanmu?" tanya Wonwoo ketika gerbangnya sudah terbuka.

Pak tua tadi melirik tiga orang di belakang Wonwoo dengan takut-takut tetapi dia lebih takut dengan sosok tegak di depannya karena lebih mengerikan auranya. Sepertinya pria ini yang berkepentingan.

"Tuan, ya-yang kau cari tak ada di-sini. Boss kami tidak datang kemari sejak dua hari yang lalu," jawabnya tak berani menatap muka Wonwoo.

Wonwoo memiringkan wajahnya menatap pak tua di depannya tanpa ekspresi, dia tahu yang didapatnya hanya jawaban 'tidak tahu'.

"Menyingkirlah, jangan halangi aku. Pemimpin kalian mana? Senior kalian." tanya Wonwoo sambil menerobos masuk sambil menarik lengan bajunya.

Pria tua di belakangnya sibuk mengejar Wonwoo sampai terseret-seret langkahnya. Entah dibayar berapa kakek itu untuk kesetiannya.

Tiba di depan pintu Wonwoo berhenti sebentar lalu menatap pak tua tadi. "Kau yang buka atau kubuka paksa?"

Pak tua itu sibuk terdiam dengan pertimbangannya. Tanpa melepas pandangan dari pak tua tadi, Wonwoo menghentak dua pintu itu dengan tangannya dibantu dengan dorongan dari kakinya.

Brakkk!!

Melihat pintu itu dirusak oleh Wonwoo, pak tua tadi berjalan mundur karena terkejut mungkin pikirnya tak berguna menahan kunci pintu di kantungnya.

Rumah besar itu tampak kosong. Wonwoo mengabaikan beberapa pelayan perempuan yang tampak masih muda, dia tahu bukan itu pemimpinnya.

"MANA PELAYAN UTAMANYA? KAU BOSSNYA KAN??" ucap Wonwoo keras-keras sampai suaranya bergema. Bukan bentakan, Wonwoo cuma mengeraskan panggilannya.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang