서른 - %% Kisseu

822 57 111
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh-

Ruangan rawat itu sepi hanya ada Jisoo dan Wonwoo yang terlelap di ranjang yang sama. Tangan Wonwoo yang tak terluka merangkul pundak Jisoo dalam dekapannya. Rasa sakit tak dia hiraukan, Jisoo obat sejatinya.

Mata tajam pria itu terbuka pelan. Tersenyum kecil mendapati wajah Jisoo tepat dihadapannya walau perut yang berisi anak-anaknya sedikit menciptakan jarak diantara mereka. Mengabsen setiap sudut wajah Jisoo, mengisi rongga kosong didadanya dengan wajah indah itu. Berapa lama dia tak melihat Jisoo?

Tangan Wonwoo bergerak mengelus punggung istrinya, biasanya Jisoo mengeluh seluruh badannya sakit. "Siapa yang ngelus punggungmu pas aku gak ada?" gumamnya menatap Jisoo dengan perasaan khawatir. Apa selama tak ada dirinya Jisoo baik-baik saja?

Wonwoo menyingkirkan rambut Jisoo dengan hidung mancungnya, merampas banyak-banyak wangi lembut milik istrinya itu. Hidungnya turun membaui rahang kemudian turun sedikit ke leher, mengendusi area itu hingga berhenti menenggelamkan wajahnya diantara rambut lebat Jisoo. "Si centil ...," lirihnya kemudian terkekeh.

Pria itu memundurkan wajahnya ketika merasakan pergerakan Jisoo. Kelopak mata Jisoo terbuka pelan langsung disapa Wonwoo dengan senyumnya.

"Good morning," ucap Wonwoo lalu mengecup bibir Jisoo tujuh detik.

Jisoo hanya mendelik sebal tapi tersenyum juga mendengar sapaan suaminya itu. "Morning, Nonu." balas Jisoo tersenyum lembut lalu mengecup singkat dahi pria itu.

"Nonu gak sakit miringin badan kayak gini?" tanya Jisoo tapi kecupan bertubi-tubi di seluruh wajahnya seperti menyuruhnya mengalihkan topik.

Tangannya menahan wajah pria itu. "Nonu jujur, sakit, kan?" tanya Jisoo mengelus rahang Wonwoo yang lebam.

"Enggak ..." Wonwoo kembali menggulum bibir plum Jisoo. Membujuk bibir Jisoo untuk menyahut kulumannya, dia tak mau Jisoo terlalu memikirkan lukanya.

"Karena Soo-ie ..."

"Bukan karena kamu, Sayang."

Wonwoo mengelus perut Jisoo ketika merasakan gerakan anak-anaknya dari dalam sana. "Rindu Appa? Appa juga, kalian sudah makan? Ahh, belum ya? Eomma itu sayang sekali sama Appa, kalian jangan cemburu begitu. Nanti Appa bujuk Eomma buat sarapan. Appa janji, Kids," oceh Wonwoo.

Kan ... Nonu ngehindarin pertanyaannya, cebiknya dalam hati.

Wonwoo mengangkat kepalanya mendapati Jisoo menangis lagi. "Ma-kasih huwaaaa karena Nonu dah pulang," ucap perempuan itu sebenarnya ingin memeluk leher pria itu tapi melihat luka disekujur tubuh pria itu dia tak berani. Dia mau naik ke ranjang ini juga dipaksa Wonwoo.

"Jangan nangis, Soo, kasihan bebenya sedih," ucap Wonwoo mengecup lembut dahi istrinya.

Dari tatapan Jisoo, Wonwoo tebak istrinya ini belum ingin berhenti menangis.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang