서른 넷 - Music Rock n Bebe

605 52 84
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh empat-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh empat-

Mingyu meletakkan Jisoo di atas kursi kayu. Berjongkok di depan perempuan hamil itu hingga tangannya terulur menyelipkan rambut perempuan itu dibalik telinganya. Tersenyum miris melihat reaksi Jisoo yang terkejut tak nyaman dengan sentuhannya.

Mengode babunya untuk mengikat kedua kaki Jisoo.

Mingyu menumpulkan nuraninya, bersikap bodoh amat mendengar raungan Jisoo. Tangan perempuan itu bergerak menyingkirkan tangan anak buah Mingyu yang ingin mengikat kakinya.

"Mingyu, enggak hiks. Jangan, sakit," rancau Jisoo memohon pada Mingyu.

Mingyu mendatarkan ekspresinya. Memang jika Marshall yang sedang mengambil alih tubuh Mingyu hanya ada tiga ekspresi, datar, senyum licik, dan marah. Kalau muncul Mingyu dengan ekspresi genit mungkin kepribadian yang lain sedang beraksi.

Kakinya mendekat setelah kaki Jisoo sudah selesai diikat. Mensejajarkan wajah mereka. "Dengar, Soo. Dua hari lagi kita menikah," kata Mingyu menjeda sebentar ucapannya.

Bola mata Jisoo bergetar, tak lelah meneteskan air mata. "Gak!" tolaknya mentah-mentah. "Ingin dipanggil Marshall, kan? Maaf, Marshall aku milik suamiku. K-kau bukan siapa-siapa," kata Jisoo tak gentar menatap balik mata Mingyu.

Smirk disudut bibirnya hadir, "aku tak peduli. Setelah kita menikah kita tinggalkan tempat ini. Aku akan berusaha menerima anak-anakmu nanti. Kita hidup bahagia setelahnya."

Jisoo terkekeh miris, merapatkan bibirnya. "Tapi aku tak mau," jawabnya berani.

Perlahan Mingyu berdiri, menatap ke bawah tepat dimanik Jisoo yang menatapnya balik. Tanpa kata dia pergi berbalik badan meninggalkan Jisoo.

"AKU TIDAK MAU! SEKALI TIDAK TETAP TIDAK!" teriak Jisoo pada punggung Mingyu yang perlahan menghilang.

Jisoo menarik napasnya dalam-dalam. Melirik ke kakinya yang diikat dengan rantai besi yang menempel pada lantai. Kembali menangis keadaannya sambil merancau memanggil nama suaminya.

"Apa kau memiliki hubungan dengan pria yang sekarat karena Boss kami beberapa hari yang lalu?" tanya suara berat tiba-tiba menghentikan kegiatan menangisnya.

Jisoo menoleh mencari pemilik suara. "Ya?" tanya Jisoo ragu.

"Beberapa hari yang lalu Boss kami membawa pria dengan luka parah di kepala, lengan dan perutnya. Apa dia itu suamimu?" tanya satu babu itu lebih detail.

Jisoo terdiam sejenak menatap anak buah Mingyu. "Iya, apa suamiku disekap disini?" tanya Jisoo takut-takut.

Babu itu menggeleng. "Tidak, itu ditempat yang lain. Tempatnya sudah kami tinggalkan, Boss menjualnya pada orang lain. Ini tempat baru," jelas babu itu baik.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang