SEPULUH

6.9K 1K 121
                                    


Enak.

Satu kata yang terlintas di dalam benak Renjun ketika memakan satu menu hidangan Korea di depannya. Dan ini merupakan pertama kali baginya.

"Woah! Ini enak sekali Kak Jaemin!" seru Chenle yang duduk di bangku Jaemin.

Sejujurnya Renjun enggan makan masakan ini, hanya karena Chenle yang tiba-tiba datang ke kelasnya dan memeluk dirinya sembari berkata, "Kak Jaemin ngundang Chenle makan di kelasnya."

Jika saja tidak ada adiknya, sudah dipastikan Renjun akan keluar dari kelas dan membawa kotak makan siangnya. Namun nasih berkata lain, ia juga tidak tahu mengenai kapan Chenle dan Jaemin saling kenal.

Sedangkan Jaemin, ia hanya memandang Renjun dengan wajah penuh kemenangan. Sudut bibir kanannya terangkat. Siapa yang bisa nolak masakan buatan Kak Doyoung? Hahahahaha ....

"Jaemin beruntung banget punya calon kakak ipar kayak Kak Doyoung."

Pendengaran Renjun seketika menajam mendengar setiap kata-kata teman sekelasnya mengenai laki-laki bernama Doyoung itu.

"Gila sih, iri gue sama Jaemin yang bisa masuk ke Doy Doy Restaurant tanpa reservasi dulu."

Renjun mengerutkan keningnya. Doy Doy Restaurant? Restaurant mana tuh? Kenapa sampai reservasi dulu?

"Gue juga iri. Restoran masakan Korea nomor satu di Korea Selatan. Mana resersavimya tuh harus buru-buru kalau enggak keduluan yang lain."

"Ayah gue sampai terus telepon biar enggak keduluan orang lain."

"Gue malah lebih iri sama bekal makan siang si Jaemin. Tiap hari dibuatin sama Kak Doyoung si penerus Doy Doy Restaurant. Bayangin! Tiap hari lo makan masakan enak terus."

Senyum Jaemin semakin mengembang ketika mendengar kata-kata temannya. Dilihatnya Renjun yang tengah terdiam. Mampus kan lo! Ngejek masakan calon pemilik restoran nomor satu di Korea Selatan.

Doyoung mengangkat alis kanannya ketika melihat Jaemin yang makan, namun atensinya ke arah lain. Dilihatnya arah pandangan calon adik iparnya itu yang tertuju pada sosok laki-laki mungil. Dia toh yang buat Jaemin murung seharian.

Langkah Doyoung mendekat ke arah laki-laki yang menjadi pusat perhatian Jaemin. "Bagaimana makanannya, enak?" tanya Doyoung dengan senyumnya.

Renjun mengangguk dalam diam. Rasanya sangat malu ketika ditanya langsung.

Doyoung tersenyum. Menepuk bahu laki-laki itu dan berjongkok untuk membaca name tag milik teman sekelas Jaemin itu. "Jika mau nambah, bilang saja ya, Renjun," katanya berdiri. "Kalau ada menu yang mau kalian tambah, bilang saja ya. Kakak bawa bahannya masakannya banyak."

***

"WOAAAAH! INI ENAK BANGET!" Haechan tampak bersemangat untuk makan makanan yang dibawah oleh Jeno. Walaupun bukan khusus untuknya, melainkan teman sekelasnya.

"KAKAKNYA JENO!" panggil Haechan penuh semangat dengan mengangkat tangannyan. "HAECHAN BOLEH TAMBAH ENGGAK? INI ENAK BANGET?"

Jaehyun tersenyum. "Boleh kok. Kamu mau menu yang mana? Biar Kakak bilang sama Kak Doyoung buat masak."

Sementara Jeno, ia hanya menghela napasnya. Berisik banget. Enggak bisa apa itu beruang hutan makan dengan tenang?

Haechan tampak bingung. Melihat tiga piring yang lebih dulu habis. "Eung. Yang mana ya? Enak semuanya. Bingung milihnya."

"Mau semuanya?" tanya Jaehyun yang sudah berjongkok tepat di depan Haechan.

"Memangnya boleh, Kakaknya Jeno?"

Jaehyun tertawa dan berdiri. "Kalian boleh tambah apa yang kalian mau kok. Kak Doyoung malah seneng kalau kalian suka sama masakannya."

Haechan menatap binar ke arah Jaehyun. "Haechan mau semuanya!" serunya dan diangguki oleh Jaehyun.

"Kalau ada yang mau tambah tulis saja hidangan keberapa ya di depan. Nanti Kakak sampaikan ke Kak Doyoung," kata Jaehyun yang berjalan ke arah pintu. "Kakak mau sampaikan dulu ke Kak Doyoung buat teman Jeno yang manis itu."

Manis? Kedua pipi Haechan memanas. Tangannya memegang kedua pipinya. Gue manis? Benerkan gue manis? Dipuji sama calon kakak ipar begini ya rasanya?

Sedangkan Jeno hanya memutar kedua bola matanya malas. Ia sudah tahu reaksi apa yang akan dikeluarkan oleh Haechan dan itu pasti berlebih—

"JENO! DENGER YANG KAKAK KAMU BILANG, 'KAN? AKU DIBILANG MANIS! AKU MANIS, 'KAN? IYA, 'KAN?"

—an.

Jeno rasanya ingin segera keluar dari kelas. Berisik banget anjir dia.

***
2 Januari 2021

Kakak Beradik Jung (Jaedo, Nohyuck & Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang