Doyoung hanya bisa menggeleng pelan melihat Jaehyun yang masib tertidur tanpa mengenakan atasan. Langkahnya pelan mendekati tempat tidur sang kekasih dan memperhatikan tubuhnya."Sepertinya ramyeon kemarin bekerja dengan cepat. Lihat saja otot perutnya mulai sedikit terlihat. Dan pipinya jadi tembam begini," katanya mencubit pipi Jaehyun.
"Dasar gembul tukang tidur. Dicubit gitu aja enggak bangun-bangun."
Doyoung tersenyum. Ia mundur satu langkah dan mengambil kuda-kuda untuk membangunkan Jaehyun. Satu tendangan mendarat tepat di pinggang sang kekasih dan membuatnya mendarat dengan indah di lantai kamar.
"Aduh! Jeno! Jaemin! Kalian kenapa suka nendang Kak--Sayang?"
Doyoung melipat tangannya di dada.
"Kamu kenapa nendang aku? Jahat banget. Pacar sendiri ditendang."
Kedua mata Doyoung berputar. "Aku sudah bangunin kamu dari tadi, tapi kamunya aja enggak bangun-bangun," bohongnya.
"Masa, sih? Kamu pakai cium aku, enggak?"
"Aku udah cium pipi kamu di kanan sama kiri. Tapi, tetap aja enggak bangun," bohongnya lagi.
Siapa juga yang mau cium orang belum mandi? Mana iler ke mana-mana. Belum ngoroknya. Najis banget gue.
"Di bibir?"
Doyoung melotot. "Lo pikir lo putri tidur yang harus dicium di bibir buat bangun? Enggak usah ngekhayal. Buru mandi!"
Doyoung meraih guling milik Jaehyun. "Lo mandi sekarang atau gue pukul pakai guling."
Jaehyun tersenyum dan berlari ke arah kamar mandi. Mengabaikan Doyoung yang mengembuskan napasnya pelan.
"Kenapa gue bisa suka sama orang jorok kayak gitu, ya? Di luar doang rapi, ganteng, keren. Tapi dalamnya, hancur tidak berakhlak. Mau gue rekam rasanya terus gue posting di media sosial kampus."
Doyoung membereskan tempat tidur Jaehyun. "Sepertinya bagus. Nanti gue tulis 'Kelakuan sebenarnya Jung Jaehyun' pasti perempuan dan uke kurang belaian di sana pada jijik."
Suara jentikan jari Doyoung terdengar. "Baiklah. Besok akan gue rekam."
Setelah membersihkan tempat tidur Jaehyun, Doyoung menyiapkan pakaian Jaehyun. Tidak lupa pakaian dalam sudah ia gantung di gagang pintu kamar mandi.
Hari ini ia menyiapkan sweater dengan gambar kelinci yang harus dikenakan Jaehyun dan dipadukan celana jeans berwarna biru. Jika, Jaehyun menggenakan sweater dengan gambar kelinci, maka dirinya meggenakan sweater dengan gambar buah persik.
Doyoung melirik sekilas saat pintu kamar mandi terbuka sedikit dan menampakan tangan Jaehyun yang mengambil pakaian dalamnya. Langkahnya menuju meja belajar Jaehgun. Memandang foto-foto yang ada di sana.
Senyum Doyoung mengembang saat melihat foto Jaehyun yang terlihat duduk memeluk adik kembarnya. Jaehyun itu teramat sayang kepada Jeno dan Jaemin. Bahkan rumah yang mereka bertiga tempati adalah permintaan dari Jaehyun kepada orangtuanya.
Mungkin kalian akan menganggap Jaehyun mengidap brother complex. Namun, kenyataanmua memang seperti itu. Sejak kelahiran si Kembar, Jaehyun tidak pernah sekalipun meninggalkan kedua adiknya.
Dan sekarang, rumah ini dibangun hanya karena dia tidak mau pisah dengan adik-adiknya. Doyoung masih ingat dengan kata-kata Jaehyun tentang rumah ini.
"Aku ingin sampai tua nanti tinggal bersama Jeno dan Jaemin. Mangkanya aku minta ke Papa buat bangun rumah ini. Pasti menyenangkan tiga keluarga tinggal dalam satu rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Beradik Jung (Jaedo, Nohyuck & Jaemren)
FanfictionBoys Love Pair: Jaedo, Nohyuck dan Jaemren "Semoga Jeno enggak dapat pacar yang suka ngomong kayak Kak Doyoung." "Semoga Jaemin enggak dapat pacar yang galak kayak Kak Doyoung." "Cukup Kak Jaehyun aja. Kita jangan!" "Adik kurang ajar! Kakak sumpahin...