- S E B E L A S -

30 2 0
                                    

Happy Reading

Bu sinta yang tengah menjelaskan materi yang di pelajari hari ini berhenti saat mendengar bel istirahat berbunyi lalu mengakhiri pelajaran tersebut dan kembali ke ruang guru. Tak di sangka saat di perjalanan bu sinta bertemu azka yang tengah membawa kotak obat entah untuk apa azka membawa kotak obat tersebut atau jangan-jangan azka mau bikin ulah lagi..

"Azka?" Ucap bu sinta sambil menatap kotak obat tersebut

"Iya bu?" Ucap azka sambil menatap gurunya

"Kamu mau kemana? Dan kenapa bawa kotak obat? Terus itu bibir kamu kok berdarah?" Tanya bu sinta dan azka pun bingung harus jawab yang mana dulu

"Ibu tanya nya kebanyakan!" Seru azka sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Tinggal jawab aja!" Ucap bu sinta sedikit kesal

"Hehe maaf bu, saya mau ke kantin. Ini buat temen saya, dan tadi ada kecelakaan makannya bibir saya terluka bu,, kalau gitu saya ke kantin dulu ya bu.." Pamit azka dan pergi meninggalkan bu sinta yang masih bingung dengan sikap azka

Saat azka ke kantin banyak pasang mata yang melihat nya aneh karena dia masih membawa kotak obat tak lain adalah P3K. Lalu ia melihat vio yang sedang makan bersama teman-temannya dan menghampirinya lalu mendorong tubuh jani sampai terjatuh ke lantai lalu azka duduk di samping vio

"Aww,, azka sakit bego!!" Ucap jani sambil berdiri. Lalu azka menatapnya tajam ia lupa kalau ia sudah mengatakan hal yang akan membuatnya terjebak dalam genggaman azka

"Ngomong apa lo!!" Ucap azka dengan tatapan horornya

"Maaf gak bermaksud kok,," ucap jani lalu duduk di samping oca..

Tiba-tiba azka menarik sendok dan garpu vio bahkan baksonya di pindahin vio heran sebenarnya azka mau melakukan hal apa lagi sih. Tiba-tiba azka menaruh kotak P3K di meja dan membukanya lalu azka menarik tangan vio dan mengobatinya. Semua yang berada di kantin terkejut atas perlakuan azka pada tahanannya azka tak pernah melakukan hal seperti itu pada siapapun.

Setelah mengobati luka vio ia pergi pada teman-temannya lalu memberikan kotak P3K pada seorang lelaki yang menggunakan kaca mata

"Nih lo taro di UKS!!" Ucap azka pada sosok lelaki itu bahkan azka sendiri tidak tau namanya. Lalu azka duduk di tempatnya saat di kantin dan memakan makanan yang ia pesan pada arbi. Semua anggota lugambaskar sangat tidak paham dengan sikap azka yang seperti ini.

"Azka!! Lo kenapa ngelihatin vio sampai segitunya?" Ucap aldy sambil mengerutkan keningnya

"Lo mau gua tatap kaya gini juga!!" Ucap azka sambil menatap aldy dengan senyumnya. Lalu aldy bergidik geli dan semuanya pun tertawa puas...


🌹 🌹 🌹 🌹🌹 🌹

Adhit yang tengah mencari rayda di panggil oleh perempuan yang suaranya sudah tak asing lagi. Perempuan itu menahan tangan adhit dan tersenyum pada nya adhit sudah mengetahui kalo pelaku tersebut adalah Tania wakil ketua osis..

"Lo di panggil kok diem aja?" Tanya tania sambil menatap adhit

"Sorry gua gak denger!!" Ucap adhit datar, padahal adhit mendengarnya ia cuma tidak mau memperlambat waktunya untuk mencari rayda

"Lo masih marah?" Tanya tania lagi dan lagi

"Tan gua gak marah sama lo, gua cuma capek kemaren" ucap adhit dan tania pun tersenyum

"Dit pulang bareng yuk!!" Ajak tania tapi adhit langsung menolaknya

"Sorry gua gak bisa,," ucap adhit lalu pergi dengan terburu-buru karena ia melihat wanita yang sedang ia cari sedari tadi

Adhit berlari mengejar wanita itu dan menarik tasnya tak di sangka ternyata rambutnya juga tertarik lalu rayda menjerit kesakitan dan melepas earphone nya..

"Lo gila ya?!!" Tanya rayda ketus

"Sorry!!" Ucap adhit pelan

"Mau apa?" Tanya rayda lalu adhit pun mengambil nafas

"Lo pulang bareng siapa?" Tanya adhit pada rayda yabg tengah menatapnya kesal

"Sama reina gua nebeng!! Kenapa emang?" Ucap rayda ketus

"Biasa aja kali!! Mau bareng gua gak?" Ajak adhit rayda mengerutkan keningnya seolah curiga pada sikap adhit yang biasanya galak ini jadi lembut banget

"Lo kesambet apaan?" Tanya rayda sambil menyipitkan matanya

"Kesambet kamu ray!!" Ucap adhit terus rayda seolah ingin muntah karena sikap adhit yang aneh akhir-akhir ini

"Lo udh gila beneran ya?" Ucap rayda memastikan

"Udh lah gak usah debat!! Ayo gua anterin lo pulang,," ucap adhit sambil menarik tangan rayda. Dan rayda pun mengikutinya

Setelah sampai rumah rayda adhit memarkirkan mobilnya di depan rumah rayda lalu mengikuti rayda untuk bertemu dengan mamahnya sekaligus adik rayda yang cantik.

"Assalamualaikum,, mah rayda pulang.." Ucap rayda sambil membuka pintu lalu mamah rayda pun menghampiri rayda dan adhit

"Putri mamah yang cantik satu ini udh pulang,, yaudh mandi terus makan yah!!" Ucap mamah rayda, lalu rayda pun menaiki beberapa anak tangga menuju kamarnya

"Halo tante" ucap adhit sambil menciuk tangan ana mamah dari rayda

"Kamu adhit yah?" Tanya bu ana pada adhit

"Iya tante,," jawab adhit dengan senyum ramahnya

"Orang tua kamu sudah bilang perihal perjodohan kamu dengan anak tante?" Ucap bu ana adhit pun menganggukkan kepalanya

"Iya tante saya sudah tau,, dan saya nerima perjodohan ini semata-mata hanya ingin menjaga putri tante." Ucap adhit menjelaskan lalu bu ana pun tersenyum lebar lalu berjalan ke dapur untuk mengambilkan adhit minum. Tak lama kemudian rayda turun dengan membawa buku yang bertuliskan kegiatan ulang tahun sekolah lalu memberikannya pada adhit. Adhit mengerutkan keningnya bingung, ia tidak mengerti kenapa rayda memberi nya buku kegiatan ini padahal rayda yang harus menghafalnya

"Gua udh hafal!!" Seru rayda dengan ketus

"Lo udh hafalin teks pembawa acara?" Tanya adhit lalu rayda mengangguk dan mengusir adhit pergi dari rumahnya rayda memang tidak sopan pada tamu tampan seperti adhit

"Udh sana pulang!!" Usir rayda

"Lo ngusir gua?" Tanya adhit

"Bukan ngusir tapi gua capek mau istirahat.." ucap rayda, Lalu adhit pun berdiri dan berpamitan pada rayda. Tak lama kemudian bu ana menghampiri rayda sambil membawa nampan yang berisikan makanan ringan lalu bertanya pada rayda kemna perginya adhit dan rayda pun menjelaskannya...

•••

-Bersambung..

Salam

Seniyuvhi

The Love Melody of Nine GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang