Happy Reading
Mentari telah bersinar dengan indah, hari ini adalah hari senin, hari yang paling menjengkelkan bagi anak yang malas untuk melakukan aktifitas, karena hari ini ada upacara bendera yang harus di lakukan para siswa SMA Negri Mega Kreasi. Semua siswa berlarian ke lapang untuk melaksanakan upacara tersebut.
Vio yang tengah berlari menuju sekolahnya dengan tergesa-gesa, ia terpaksa menggunakan bus dikarenakan motor yang sering ia pake sedang berada di bengkel. Vio langsung memasuki sekolah dan menaruh tas nya di kursi taman lalu masuk ke barisan. Untung saja upacara di mulai sekitar lima menit jadi vio tidak begitu terlambat.
Upacara telah selesai semua siswa berlalu lalang di koridor sekolah, ada siswa yang sedang berjalan menuju kantin hanya untuk membeli minum, ada siswa yang masuk ke kelas hanya untuk mengerjakan tugas yang belum mereka kerjakan.
Vio memasuki kelas dan disambut tatapan aneh oleh semua orang yang berada di dalam kelas, vio menatap azka yang tengah menidurkan kepalanya di atas meja dengan wajah yang pucat. Lalu ia melihat anak the nine girls yang tengah berkumpul di mejanya.
Ada apa sebenarnya?
Kenapa semuanya menatap vio dengan tatapan benci?
Apakah vio melakukan kesalahan?
Vio menghampiri teman-temannya, ia terkejut saat melihat mejanya sudah banyak coretan. Ia membaca coretan tersebut.
Entah sejak kapan perasaan ini tumbuh..
Aku tidak mengetahuinya, yang pasti rasa cinta ku pada azka sudah tidak bisa di kontrol..Aku menyukainya tapi kenapa dia tidak menyukaiku dan malah menolak ku mentah-mentah, apakah aku kurang cantik dimatanya?
Apa aku harus melakukan hak yang dulu pernah aku lakukan agar menarik perhatian nya?
Itulah coretan yang terdapat pada meja vio, mungkin itulah penyebabnya mereka menatap vio dengan tatapan benci. Tetapi vio tidak memperdulikannya ia langsung duduk seolah tidak terjadi sesuatu pada dirinya. Anggota the nine girls heran dengan sikap vio yang seolah cuek dengan tulisan yang ada di mejanya.
Apakah memang vio yang menulisnya?
Ataukah itu hanya jebak kan?
Itulah yang kini mereka pikirkan.
"Kok lo cuek aja sih?" Tanya rayda dengan tatapan yang dingin
"Terus gua harus apa?" Tanya vio ketus
"Lo gak ada niatan buat hapus tulisan itu? Nanti kalau guru liat bisa-bisa lo di omelin dan di hukum" Ucap rayda sambil melipat tangannya di dada
"Gua yang kena omel kan? Kenapa kalian yang ribet sih? Mending sekarang balik ke tempat lo deh, daripada guru datang terus liat lo pada disini bisa-bisa kita yang di hukum" ucap vio santai
Mereka tak habis pikir pada vio, bagaimana dia sesantai itu disaat peraturan yang harusnya tak ia langgar di langgar begitu saja.
Bu riska memasuki ruangan tersebut dan mengabsen semua siswa yang berada dalam kelas itu. Setelah selesai mengabsen bu riska membagikan selembar kertas yang harus mereka isi, saat bu riska hendak memberikan kertas itu pada vio, bu riska melihat meja vio yang penuh dengan coretan apalagi soal percintaan.
"Vio! Keluar! Lari 15 putaran setelah itu keruang kepala sekolah!" Ucap bu riska membentak, lalu vio melenggang pergi dari kelas dan mulai berlari di lapangan. Semua teman sekelasnya bingung dengan tingkah vio hari ini.
Vio sudah berlari sebanyak 15 putaran, ia melenggang pergi ke ruang kepala sekolah seperti apa yang di perintahkan bu riska, saat ia masuk ke ruangan kepala sekolah disana sudah terdapat bu riska dan guru lainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Melody of Nine Girls
Genç KurguCerita anak remaja sekolah menengah yang sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama antara gang lugambaskar dan the nine girls. Kisah cinta yang sangat rumit hingga membuat mereka menyerah untuk kenal dengan kata cinta. Sama-sama mempunyai masalal...