Jason pulang dari rumah sakit. Mama dan papanya sudah menantinya di depan rumah.
"Dari mana saja kamu ?!!" Ujar papanya dengan nada sedikit tinggi.
"Sabar pa sabar" Ujar Refa menenangkan suaminya.
"Dari rumah sakit."
"Siapa yang sakit je ?" Tanya Refa.
"Temen Jason ma." Ujar Jason lesu.
"Kamu udah makan je ? Makan dulu yuk."
"Jason ga laper ma, Jason capek mau ke kamar dulu." Lalu pergi meninggalkan Refa dan tuan Andre.
"Anakmu itu jangan terlalu dimanja entar lama-lama ngelunjak, pergi malem pulang pagi mau jadi apa dia."
"Iya-iya pa, masuk yuk udah malem banyak nyamuk." Tuan Andre pun menurut.
Selesai berganti pakaian dan mandi Jason merebahkan tubuhnya, gadis itu benar benar menguasi pikirannya saat ini, tak lain dan tak bukan adalah Natasya.
"Cepet sembuh ya, gue kangen lo, good night Natasya." Batin Jason dan terlelap.
******************
Di sekolah Bryan dan Evan tak henti hentinya mencerca beberapa pertanyaan kepada Jason. Sedangkan yang ditanya hanya diam tak merespon.
"Jawab dong je, sejak kapan lu kenal deket sama keluarganya Natasya ? Kok lu ga cerita sih sama kita." Ujar Evan.
"Apa sebenarnya lu juga udah tau tentang penyakitnya Natasya ?." Sambung Bryan.
"Berisik banget sih kalian berdua, bisa diem ga!!!" Hentak Jason.
Mereka pun akhirnya diam dan sedikit menjauh dari Jason.
"Kenapa si Jason PMS dia ?" Bisik Bryan.
"Tau tuh, udah diemin dulu ntar kita tanya lagi." Jawab Evan.
Raganya memang di sekolah, tapi tidak dengan pikirannya, ya Jason. Laki-laki itu seharian melamun, bahkan kali ini dia absen untuk ke kantin dan memilih pergi ke rooftop sekolah menenangkan pikirannya yang tengah kacau. Jika bukan karena larangan mamanya Natasya sudah dipastikan ia akan memilih menemani Natasya di rumah sakit daripada ke sekolah. Bagaimana mungkin Jason dulu adalah orang ter bodo amat dengan Natasya kini berubah menjadi orang pertama yang paling peduli setelah keluarga Natasya.
Setelah hari yang panjang disekolah kini tibalah di penghujung pelajaran hari ini. Begitu guru keluar Jason langsung buru-buru menuju parkiran tanpa mempedulikan sahutan Evan dan Bryan. Mereka berdua pun akhirnya menyerah dan membiarkan Jason pergi. Tiba-tiba Caca datang menghampiri keduanya dengan nafas terengah engah.
"Huh.... Jason mana Van Bry ?."
"Pergi tuh."
"Yahh, percuma dong gue lari-larian."
"Emang kenapa Ca nyariin Jason ?." Tanya Evan.
"Gue cuma mau bilang kalau Natasya udah sadar dan udah dipindahin ke ruang rawat."
"Hah serius lu ca ?" Ujar Bryan Evan berbarengan.
"Iya, tadi kakaknya hubungin gue pakai hp nya Natasya."
"Syukurlah kalau gitu, semoga Nat cepat sembuh deh."
"Aminnnn."
*******************
Jason melajukan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit. Untungnya Semarang siang ini tidak terlalu macet. Ia langsung menuju ke ruang ICU tempat kemarin Nat dirawat. Dilihatnya dari jendela ICU ranjang rumah sakit yang semalam ditiduri Natasya kosong, ia kalut dan panik seketika. Jason berencana menemui suster jaga, namun tidak sengaja ia berpapasan dengan pasien yang dibawa oleh dokter dan perawat menggunakan brankar dorong dan ditutupi dengan kain putih sekujur tubuhnya. Seketika Jason jatuh terduduk di lantai, namun seseorang memegangi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE IS A BAD BOY (JASON)
Teen Fiction" lu kok diem aja sih, bantuin gue cepet!! " pinta Natasya sembari mengulurkan tangannya ke atas. Jason yang melihat tingkah Natasya enggan membantunya, ia berlalu pergi meninggalkan Nat yang terduduk di lantai tanpa berucap apapun dan tanpa tindak...