" Gue mau tanya sesuatu boleh ngga ?" Ujar Nat dengan suara pelan supaya orang di sekitarnya tidak mendengar pembicaraan mereka.
" Mau tanya apa Nat ?". Bryan menyahut.
" Ini soal Jason " Ujar Nat.
************************************
"Kenapa sama Jason Nat ?" Tanya Evan.
"Gapapa, lu berdua ada nomor Hp nya ga ?"
"Ada". Ujar Bryan dan Evan bersamaan.
"Nah gue minta dong nomornya". Pinta Nat dengan sedikit memelas.
"eengg... gimana ya Nat kita gabisa ngasih nomor Jason sembarangan, kecuali kalau si Jason yang ngizinin nah itu baru kita mau ngasih" Ucap Evan panjang lebar.
" ahh kalian nih gaasik ". Ujar Nat dengan nada yang sedikit ketus. Jauh di dalam hatinya ia merasa kecewa, usaha pertamanya gagal namun ini bukan alasan untuk menyerah. "Yaudah deh gue ke kelas dulu"
Ia lantas pergi meninggalkan Evan dan Bryan yang tengah kebingungan dengan sikap Nat. Caca sudah kembali ke kelas duluan setelah mereka selesai menyantap bakso, kini Nat hanya berjalan sendiri menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya. Tanpa Nat sadari diam diam ada yang mengintainya dari Jauh memantau setiap pergerakan gadis itu. Disisi lain Jason tengah berada di rooftop sekolah nya dengan keadaan berbaring di kursi panjang, bisa dibilang ini adalah markasnya bersama Evan dan Bryan. Ia memejamkan matanya, namun sial wajah gadis yang menabraknya tadi pagi tiba tiba muncul di pikirannya. Jason lantas bangun dan mencoba menetralkan pikiran nya membersihkannya dari bayang bayang gadis ceroboh itu.
"KKKRIIIINNNGGGGG"
bel tanda masuk telah berbunyi. Jason buru - buru turun dari tangga, tepat sebelum ia menyentuh lantai dasar ia berpapasan dengan gadis ceroboh itu. Jason memutar bola matanya malas, ia pun berusaha menghindarinya namun lengannya di tahan oleh gadis itu.
"Haii Jason ya ? Kenalin gue Natasya." Ujar Nat sambil mengulurkan tangannya ke arah Jason dan tersenyum. Hati nya berdegup kencang 3 kali lipat dari keadaan normal, lengan yang ia cengkram tadi dipenuhi otot-otot manja yang menggiurkan. Kalau luarnya aja gini gimana dalemnya ya ? Nat berusaha menghilangkan pikiran kotornya pada Jason, kini Nat masih dengan posisi nya.
Jason yang melihat uluran tangan Nat hanya melihatnya sekilas, ia tidak tertarik dengan perkenalan tersebut. Tanpa rasa bersalah Jason pun pergi meninggalkan Nat yang masih mematung menghadap tangga tanpa membalas uluran tangannya mau pun berbicara dengan Nat.
"Dasar cowo nyebelin, awas aja lu harus jadi milik gue gapeduli apapun resikonya, gue harus buat lu jatuh cinta sama gue." ujar Nat dengan senyum miringnya menatap kepergian Jason.
Jam demi Jam pelajaran berlalu, akhirnya bel tanda berakhirnya pembelajaran di hari itu sudah berhasil Nat lalui. Ia lalu mengemasi barang-barangnya bersiap untuk pulang.
"Pulang naik apa Nat ?" Tanya Caca.
"Gue dijemput kok sama Abang gue" Jawab Nat.
"Oh yaudah gue duluan ya Nat"
"Hati-hati Ca.."
Nat pun berjalan sendiri menuju gerbang sekolah sambil memainkan handphone nya mencoba menghubungi kakaknya. Tiba tiba terdengar suara deru mobil melewatinya dan itu cukup mengganggu pendengaran Nat.
"Ishh mobil siapa sih itu berisik banget.." Ucap Nat sambil menutupi kedua telinganya. Ia pun sontak menoleh ke arah suara, dari dalam terlihat seorang laki laki yang kini menjadi incarannya tatapannya yang cool dan tenang juga bibir nya yang sexy cukup membuat Nat melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE IS A BAD BOY (JASON)
Teen Fiction" lu kok diem aja sih, bantuin gue cepet!! " pinta Natasya sembari mengulurkan tangannya ke atas. Jason yang melihat tingkah Natasya enggan membantunya, ia berlalu pergi meninggalkan Nat yang terduduk di lantai tanpa berucap apapun dan tanpa tindak...