BAB 4

437 65 3
                                    

Sepeninggalan mereka berdua Jason langsung bersih bersih diri bersiap untuk tidur. Esok sepertinya hari berat untuknya, cewek ceroboh itu selalu saja mengganggunya sebenarnya apa mau cewe itu, ia pun tak habis pikir. Mungkin ketampanan Jason yang sudah membuatnya gila dan menutup mata hatinya. Sungguh lika liku cinta buta anak SMA.

************************************
Pukul 05.30

Nat bangun dari tidurnya, buru buru ia mandi dan bersiap ke sekolah. Seperti biasa ia selalu menguncir kuda rambutnya dan menyisakan sedikit poni di dahinya. Tak mau terlihat menor maka ia hanya mengoleskan sedikit bedak dan liptint natural di bibirnya. Dirasa sudah cukup, ia pun bergegas turun ke meja makan. Disana sudah ada papa dan mama nya, sedangkan kakaknya belum kelihatan.

Nat pun langsung menyapa kedua orang tuanya yang sedang bersiap sarapan. "Selamat pagi mama papa"

"Pagi juga sayang"

"Semangat banget pagi ini kayanya" sambung papanya.

"Iya dong pa harus itu mah"

"Sini sayang sarapan mama buatin sandwich buat kamu" lanjut mamanya.

"eeengg....mm-ma kalau sandwich nya aku bawa kesekolah aja gimana ? Aku mau berangkat sekarang"

"Tumben baru jam segini udah mau berangkat aja, kakakmu aja belum keluar dari kamar" Ujar tuan Zen.

Rena yang melihat gelagat aneh putrinya itu sedikit curiga, namun ia tak menghiraukannya mungkin memang ada keperluan yang harus menuntut putrinya berangkat lebih awal. "Yaudah diminum dulu susunya mama siapin bekal kamu ya sayang"

"Iya makasih mama sayang" Ujar Nat kegirangan.

Tiba-tiba saja Devano muncul dari tangga dengan pakaian rapi layaknya anak kampus milenial. "Pagi semuanya, udah ngumpul aja yaa" sapanya.

"Kamu tuh kesiangan Vano, kebiasaan keluar malem tidur ga beraturan, kalau dibilangin orang tua ga nurut mau ngikut siapa kamu ?" ujar tuan zen.

Mood sarapan Vano hancur, niatnya ingin menyapa malah kena omelan papanya. Mau melawan juga dosa, lagian papa benar Vano selalu keluar malam dan lupa akan jam tidurnya, semenjak ditinggal oleh cinta pertama nya untuk studi di luar negeri, Vano seakan kehilangan arah.

#flashback on

Vano sendiri lebih lama mengenal Semarang dibandingkan orang tuanya dan adiknya, semenjak lulus SMA ia memilih untuk melanjutkan kuliah nya di Semarang. Selama kuliah disana ia diberi fasilitas apartemen oleh papanya, sedangkan papa, mama dan Natasya masih tinggal di Jakarta. Baru akhir-akhir ini papanya mengurus proyek di Semarang dan berencana membuka cabang disana, sehingga memutuskan untuk pindah ke Semarang dan membeli rumah baru disana. Tidak sampai disitu, fasilitas apartemen yang diberikan kepada Vano pun ditarik atas dasar supaya Vano mau tinggal bersama dengan mereka dirumah. Karena dulu saat apartemen nya masih ada, di sanalah basecamp nya bersama teman-temannya. Sekarang semenjak itu ditarik Vano dan kawan-kawannya kehilangan basecamp mereka, tidak mungkin kan membuat basecamp dirumah baru Vano yang sekarang, bisa bisa papanya mencoretnya dari KK dan ia akan membuat mama nya khawatir akan hobinya yang mungkin cukup beresiko bagi kedua orangtuanya jika saja mereka tahu. Maka dari itu tak heran dan tak jarang Vano selalu pergi diatas jam 7 dan pulang diatas jam 12 untuk sekedar jumpa dengan teman temannya.

MY PRINCE IS A BAD BOY (JASON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang