Semarang cukup cerah pagi ini, gadis 17 tahun itu tengah bersiap ke sekolah. Ia sedang mengoleskan liptint tipis di bibir mungilnya, setelah dirasa cukup ia pun menguncir rambutnya seperti ekor kuda, memakai sepatu dan menyaut tas sekolahannya. Ia bergegas turun ke meja makan guna sarapan bersama keluarga kecilnya.
" Gimana Nat udah siap ke sekolah baru nya ? "
" Udah dong pa, Natasya udah ga sabar ketemu temen baru disana "
" Temen baru atau pacar baru Nat hahaha " ejek kakaknya.
" Apaan sih kak rese banget pagi pagi udah bikin gak mood aja "
" Udah - udah jangan berantem lanjutin sarapannya ntar kesiangan " ujar papa menengahi.
Natasya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ia adalah putri dari pasangan tuan Zen Alatas pemilik perusahaan properti Alatas Company dan nyonya Rena Alatas pemilik butik yang cukup terkenal di Semarang. Kakaknya bernama Devano Abimanyu Alatas dia adalah mahasiswa semester akhir jurusan bisnis dan manajemen.
Selama mereka sarapan tidak ada yang membuka suara semenjak keributan kecil tadi terjadi. Natasya sendiri sepertinya cukup kesal dengan sifat kakaknya yang suka ceplas ceplos mengumbar aib di depan papanya sendiri. Sedangkan Devano tertawa puas setelah melihat adik semata wayang nya salting di depan papanya.
" Natasya kamu mau bareng siapa berangkatnya, sama papa apa sama abangmu ? " tanya papa.
" Sama papa aja males sama kak Vano nyebelin "
" Idihh.. siapa juga yang mau nganterin adik manja kaya kamu " sambung vano tidak mau kalah.
" udah - udah kalian ini berantem mulu kerjaannya, kalau bareng papa berangkat sekarang ya Nat papa ada meeting soalnya "
" Ayo pa, eh iya mama mana pa tumben ga keliatan " ujar Natasya sambil mengedarkan pandangannya mencari mamanya.
" Mamamu ada urusan di butik sama klien jadi berangkat pagi "
" Oh gitu yaudah berangkat yuk pa ntar kesiangan lagi "
" Vano papa berangkat dulu ya, kamu jangan sampai telat ke kampusnya, awas kalau sampe telat "
" Siap pak bosss " ujar Vano sambil hormat ke papa nya.
Mobil Fortuner hitam melenggang jauh meninggalkan komplek Andara Indah menuju SMA Semesta Raya atau sering disingkat Seraya.
Disisi lain pria dengan setelan seragam sekolah dibalut dengan rompi SMA Semesta Raya tengah melajukan mobil Honda Civic membelah jalanan Semarang yang cukup padat di pagi hari. Tatapannya yang selalu cool dan bibir nya yang merah ranum menambah kesan tampan dan sexy pada diri nya, siapa lagi kalau bukan Jason. Cukup dengan waktu 15 menit ia berhasil sampai di sekolah tepat 10 menit sebelum bel berbunyi. Ia turun dari mobil langsung disambut evan dan bryan selaku anak buah nya di genk bad boy sekolah.
" Hei je tumben ga telat " sapa Bryan.
" Kenapa emangnya ? Telat salah ga telat juga salah " jawab Jason
" Ya ngga gitu je, kan tumben aja nih bad boy nya sekolah bisa dateng sebelum bel bunyi " ujar bryan menanggapi.
" Ya suka suka gue lah, emang ini sekolah punya bapak moyang lo ? "
" Udah ah kalian ini ribut mulu, masuk yuk hari ini ada ulangan fisika mata pelajarannya bu Fany gue lupa belum belajar " ujar Evan menengahi.
" Kalo lo mah bukannya lupa, tapi emang gaada niat buat belajar "
" Tau ah bry intinya gw mau masuk kelas nih mau ikut ga apa pada masih mau ribut disini ? " tanya evan
Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk masuk kelas berjalan menuju kelas 2 MIPA B dengan dipimpin ketua genk yaitu Jason. Seluruh siswi siswi menatap lapar ke arah mereka bertiga saat berjalan di koridor sekolah. Genk bad boy ini emang terkenal tampan dan menjadi ajang bagi ciwi ciwi agar bersolek semenarik mungkin untuk mendapatkan perhatiannya. Saat sampai di persimpangan kelas tiba tiba saja BRUKKKK!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE IS A BAD BOY (JASON)
Teen Fiction" lu kok diem aja sih, bantuin gue cepet!! " pinta Natasya sembari mengulurkan tangannya ke atas. Jason yang melihat tingkah Natasya enggan membantunya, ia berlalu pergi meninggalkan Nat yang terduduk di lantai tanpa berucap apapun dan tanpa tindak...