“melupakan bukan hal yang sulit, kamu lah yang mempersulit nya.”
-RyuRyujin masih terpaku dengan perkataan Renjun barusan, dia tak menyangka jika respon Renjun membuatnya mematung seperti ini.
“jin, jawab aku.”
“njun, kalau emang kamu terpaksa lebih baik gausah, jangan paksain diri kamu!” ucap Ryujin pelan membuat Renjun berfikir lagi.
Ryujin pun berdiri, dia ingin balik saja ke villa, badannya sudah lemas. Renjun pun langsung membuka mantelnya dan menaruhnya di bahu Ryujin.
Ryujin hanya tersenyum, sedangkan Renjun membantu Ryujin berjalan, tak lama mereka sampai villa.
Ryujin pun langsung duduk di sofa, disana mereka pada ngumpul menonton serial drama, berjudul the penthouse.
“jin, cepet banget dah!” seru Haechan pada Ryujin.
“dingin di luar chan.”
“anying, eunbyeol kek babih!” seru Yuna kesal menonton drama berjudul, the penthouse itu.
“astagfirullah yun, hati hati darah tinggi lho!” kata Yiren memperingatkan.
Renjun serta Ryujin duduk dan ikut menonton, Sedangkan yang lainnya tengah serius menonton.
Kini pikiran Ryujin sedang mengingat ucapam Renjun tadi, Ryujin bingung harus bertindak seperti apa? Ryujin juga tidak bisa memaksa Renjun untuk melupakan shuhua sepenuhnya, baru kali ini seorang Ryujin berfikir keras.
“yun, gua minta maaf.” ujar Jeno tiba tiba membuat Yuna kaget.
“maaf untuk?”
“yang kemarin.” jawab Jeno singkat.
Haechan pun langsung menatap tak suka kepada Jeno, apa rencana jeno selanjutnya? Apa jeno akan membalas perasaan Yuna? Dia tak bisa menebak itu, Haechan entah mengapa kesal bukan main.
“udahlah, Jen. Gausah bahas masalah itu lagi!” suruh Haechan dengan nada ketusnya.
“udah chan udah, iya Jen gua udah maafin lo kok.” ucap Yuna seraya menampilkan senyum manisnya.
Sedangkan yang lain masih setia menonton drama the penthouse itu, cuaca pun semakin dingin saja membuat Ryujin kedinginan, Renjun yang melihat itu langsung pergi mengambil selimut dikamarnya, setelah itu dia duduk lagi disamping Ryujin dan memberikan nya pada Ryujin, sedangkan yang lain hanya tersenyum melihat itu.
Ryujin tak tau harus ngomong seperti apa, perasaannya sudah campur aduk menjadi satu, haruskah Ryujin berbaikan dengan Renjun?
“makasih.” kata Ryujin
Renjun pun tersenyum.
✨✨✨✨
Kini mereka sudah berada dimobil untuk pulang, Di perjalanan mereka tertawa karna Haechan yang setia melawak. Ryujin dan Renjun bersebelahan, dan Ryujin merasa canggung.
Sudah setengah perjalanan tapi Ryujin belum berbicara satu katapun pada Renjun, seperti orang yang tak saling kenal, sebelah Renjun ada Yiren yang tertidur pulas.
“jin,” ucap Renjun pada Ryujin yang langsung menoleh ke arah Renjun.
“iya njun?” tanya Ryujin pelan.
“te amo.”
Ryujin yang tau artinya, membuat pipinya bersemu merah pasalnya Renjun berbicara dengan suara lembutnya belum lagi maknanya.
Ryujin pun mengabaikan perkataan Renjun, dan langsung mendengarkan musik melalui airpod nya.
Sedangkan Renjun langsung tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka || Renjun x Ryujin ✔️
FanficJika kamu bilang lukamu takkan sembuh. Sepertinya kamu salah, Karna luka itu akan sembuh jika kamu mau berusaha untuk sembuh. Jika kamu tetap mengingat lukamu. Itu sama saja seperti kamu menggoreskan lukamu, dengan pisau. Yang dimana kamu hanya mem...