Lagunya bisa di play ga sih? Semoga bisa ya! Geser jangan lupa!
Aku bangun dengan malas di
hari ini. Tadi malam aku memimpikan hal yang cukup memalukan. Mana mungkin Sunghoon tiba-tiba menyukaiku balik dan menjadi pacarku. Sepertinya memikirkan Sunghoon sebelum tidur bukan hal yang baik.Aku langsung bersiap-siap untuk sekolah dan turun ke bawah untuk sarapan lagi. Rasanya agak suntuk untuk pergi ke sekolah. Apalagi nanti belajar fisika dan olahraga. Seharusnya aku mengambil sekolah seni seperti yang di tawarkan Jungwon.
"Wajahmu bengkak. Kemarin kau makan ramyeon?"
Aku mengerutkan dahiku kesal menatap Jay yang berjalan di sebelahku. Tumben, pagi ini dia lebih terlambat bangun dari biasanya. Dipikir-pikir ucapan Jay benar. Saat mengoleskan bb cream dan lip tint tadi, wajahku memang terlihat agak membengkak. Sepertinya karena udara yang mulai memasuki musim gugur ya?
"Tidak. Kau pikir aku suka makan ramyeon malam-malam seperti Heeseung oppa?" jawabku dengan nada kesal sambil menatap Jay tajam. Seperti biasanya, moodku di pagi hari benar-benar buruk. Aku susah beradaptasi dengan cahaya dan omongan orang lain setelah bangun tidur.
"Iya juga sih. Bagaimana kabar Heeseung hyung ya? Kudengar dia menjadi trainee di salah satu perusahaan."
Aku mendengus kesal lagi. Sepupu jauhku satu itu sudah tidak sering lagi main ke rumah. Dia sempat bertanya kepadaku menjadi trainee di perusahaan yang dinaungi BTS, tapi aku memintanya untuk tidak menjadi trainee. Tentu saja dia tetap mengikuti audisi dan menjadi trainee disana. Seperti yang kukira, kami sudah tak berhubungan sesering dulu. Sekalipun aku menyukai BTS, tapi aku tidak mengijinkan orang di sekitarku menjadi artis. Rasanya menyakitkan jauh dari orang-orang yang kukenal.
"Masa bodoh dengan si Heeseung bodoh itu."
Aku mendudukkan diriku ke meja makan. Tapi tak seperti biasanya, appa dan eomma tidak ada di meja makan. Aku cukup heran, tapi aku mensyukurinya. Setidaknya pagi ini aku tidak ditanyai pertanyaan berkaitan tentang Sunghoon lagi.
Sunghoon, nama itu cukup membuatku malas. Kenapa tadi malam itu hanya mimpi? Padahal rasanya jantungku berdetak seperti orang gila. Dipikir-pikir aku malah menyesal bangun dari tidur dengan mimpi indah itu.
Jongsaeng memberikan dua buah lembar roti yang sudah ia panggang di atas piringku. Aku mengucapkan terima kasih dan mengoleskan selai blueberry ke rotiku. Kadang aku tak mengerti, Jongsaeng bersikap manis untukku pada hal-hal kecil. Di saat yang bersamaan, dia suka sekali menghujatku dan memakiku.
Aku jadi menganggap makian dan hujatannya itu adalah kata-kata sayang darinya saking seringnya.
"Cepat habiskan ya. Aku tidak sempat membuatkanmu susu vanilla," perintah Jay dan kuangguki setuju. Jay cukup cerewet kalau membahas tentang waktu masuk sekolah. Padahal saat sampai di sekolah ia cuma berleha-leha sampai jam masuk.
Aku langsung memakan roti itu dengan cepat. Lagipula perutku lapar karena aku sepertinya ketiduran semalam. Biasanya eomma menyediakan buah saat malam untuk mengganjal perut, karena sepertinya aku ketiduran, aku melewatkan waktu makan buah.
Setelah habis aku langsung meminum air. Jay langsung mengajakku memakai sepatu dengan cepat dan memasuki mobilnya. Aku menurut saja, pagi-pagi bertengkar dengan Jay sama saja menghabiskan energi yang akan kuhemat untuk hari ini, terlebih untuk pelajaran olahraga.
Selama perjalanan aku mencoba menutup mata. Melelahkan sekali sekolah di pagi hari seperti ini. Mana pulangnya sore sekali. Sekalipun jam istirahatnya lama, aku jadi tidak menantikannya karena malas berpapasan dengan Jay, Sunghoon, dan Jake di kantin sekolah. Mereka pasti akan menggangguku kalau melewatiku.