Angin malam berhembus pelan,hawa dingin menyeruak. Kim Sohyun yang mengenakan jaket panjang malam itu sehabis dari toko di sekitar hotel.
"Sohyun-ah,habis dari mana?" Tanya taehyung saat melihat Sohyun masuk hotel.
"Dari toko" katanya sambil menunjukkan kantong belanjaannya.
"Aku sudah mencuci foto2 hari ini, akan ku ambilkan" Kata Taehyung berbalik menuju kamar hotelnya.
Oh iya...Mereka berdua tinggal satu hotel,tapi kamar mereka berjauhan.
Lucu ya...kita baru bertemu tapi seperti sudah mengenal lama. Gumam Sohyun melihat Taehyung berlari ke kamarnya.Sohyun lalu masuk kamarnya. Menaruh belanjaan dan melepas jaketnya. Dia lalu menyeduh mie instan yang dibelinya tadi. Padahal dia bisa meminta pihak hotel,tapi rasanya dia rindu dengan Ramyun Korea. Karna itu dia membeli sendiri juga menyeduhnya sendiri.
"Wah!! Daebak!! rasanya hangat sekali" Seru Sohyun menikmati mie isntan pertamanya selama di Indonesia.
"Sohyun-ah,ini aku" Suara ketukan di pintu juga seruan taehyung menghentikan santapan malam lezatnya. Sohyun beranjak membukakan pintu.
"Masuklah Taehyung oppa" kata Sohyun membuka pintu lebar-lebar.
"Ha? Apa?" Sahut Taehyung bingung.
"Masuklah...aku menyeduh mie isntan untukmu," Sohyun menerangkan ke ambiguan suasana itu.
"Oh, ok aku masuk ya" kata Taehyung sedikit gagap. Hei Kim taehyung apa yang kamu pikirkan ha?? Jangan berpikir macam-macam,Sohyun hanya membuatkan mie untukmu tidak lebih ok! Batin taehyung menyadarkan.
"Jadi tadi kamu keluar hanya untuk beli mie?" Tanya taehyung mengikuti Sohyun duduk di depan tv.
"Yah...aku rindu Ramyun" Sahut Sohyun.
"Ini foto-foto hari ini, semuanya tampak sempurna" kata Taehyung di sela makannya.
"Cepat selesaikan makanmu oppa! Aku ingin mengatakan sesuatu" dengan wajah serius Sohyun menatap taehyung,wajah mengintimidasi itu membuat Taehyung cepat-cepat menyeruput mienya.
Apa yang ingin dibicarakan Sohyun? Kenapa tiba-tiba? Sesegera mungkin Taehyung menyelesaikan makannya, dia jadi begitu penasaran apa yang ingin dikatakan Sohyun padanya.
"Baiklah, aku sudah selesai." Kata Taehyung.
Sohyun berjalan ke arah lemarinya. Mengambil Sebuah paperbag berwarna hitam.
"Oppa ingat saat kita ke Malioboro,ini hadiah karna telah menjadi pemandu wisata ku" Kata Sohyun dengan senyum tulusnya.
Taehyung ingat,baju itu adalah baju yang dipilih Sohyun di depan matanya. Jadi benar sohyun membelikannya baju.
"Terimakasih Sohyun,bahkan aku tidak memberimu apapun" dengan wajah dibuat-buat sedih Taehyung menatap Sohyun.
"Yak!! Wajah apa itu?! Aku tidak pamrih!" Seru sohyun sebal.
"Baiklah, aku akan mencoba hadiah baju dari perempuan cantik di depanku ini" Taehyung berdiri memasang batik ke badannya yang berlapis kaos putih.
"Bagaimana? Apakah aku keren?" Taehyung menyombongkan diri.
"Hem...aku jadi teringat supir delman waktu itu" Kata Sohyun diakhiri tawa membahananya.
Taehyung segera menghampiri Sohyun yang mengejeknya itu. Menggeletikinya hingga Sohyun terengah-engah.
"Kamu mengejekku bebek kecil" geram taehyung sambil trus menggelitik Sohyun yang sudah terjatuh ke lantai.
"Rasakan cakaran mautku ini bebek jelek" Dengan gemas Taehyung terus menggelitik Sohyun yang kegelian itu.
Wajah Sohyun sudah memerah seperti kepiting rebus. Sepertinya dia sangat tidak tahan dengan gelitikan mau taehyung.
"Ahaha...aduh...cukup oppa! Aku tidak kuat..hhahah" mohon Sohyun dengan wajah merahnya.
Taehyung mengakhiri penyerbuannya, lalu menarik Sohyun duduk di sampingnya. Dengan masih terengah-engah Sohyun menatap taehyung sengit.
"Oppa bilang apa tadi?! Bebek kecil?!" Sungut sohyun dengan mata melotot.
"Lihatlah bibirmu itu,jika sudah marah persis seperti bebek...Wek..Wek.. ahahah" Gurau Taehyung dengan tawanya sampai mebuatnya menahan perutnya sendiri.
"Jika aku bebek lalu oppa apa? Suara berat dengan tawa seperti suara macan? Ha?" Balas sohyun dengan melempar bantal ke taehyung hingga terguling di depannya.
"Apa? Macan? Ahahah?" Bukannya kesal justru Taehyung semakin tertawa keras.
"Yak Sohyun-ah!! Jika aku macan aku sudah memakanmu" serunya masih dengan tawa. Membuat Sohyun jengkel sendiri. Kenapa dia tidak bisa mngalahkan taehyung yang mau menang sendiri itu?
"Sohyun-ah,kamu mengingatkanku pada sesuatu" Tiba-tiba Taehyung berkata dengan suara pelan. Dia kembali duduk di samping Sohyun dengan rambut acak-acakan nya.
Sohyun terdiam,sepertinya taehyung ingin cerita tentang beban yang terlihat dipikulnya. Sohyun menatap mata taehyung yang berubah sayu dengan senyum tipis.
"Ceritakanlah oppa, aku akan mendengarkanmu, aku tahu kamu ingin mengatakannya,percayalah padaku" Kata Sohyun pelan.
Ditatapnya mata Taehyung yang nampak terkejut dengan kata-kata Sohyun. Sohyun tersenyum tulus.
"Ceritakanlah,Wajahmu sudah seperti menceritakan jika kamu punya sesuatu yang berat oppa" Kim Sohyun tau bahwa memendam beban sendiri bukanlah hal yang baik. Pasti sangat sesak saat teringat hal itu. Pasti sangat menyakitkan hingga takut orang lain merasa iba.
"Aku tidak merasa iba padamu,aku tulus ingin mendengarkan kesusahanmu" Sohyun menggenggam tangan Kim taehyung yang terasa sedikit dingin. Dia Mencoba meyakinkan taehyung bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Taehyung menatap tatapan tulus Sohyun. Kata-kata Sohyun terdengar begitu tulus baginya. Taehyung merasakan kehangatan saat Sohyun mengatakan itu sambil menggenggam tangannya.
Taehyung menyunggingkan senyum lalu mengangguk pelan.
"Sohyun-ah,aku percaya padamu"
I believe you.
don't break my trust✒️
✒️
📖
✒️
✒️Annyeong 👋
Kebetulan ini hari Minggu jadi bisa up lebih. Terimakasih buat respon kalian semua🤗😘
Eh ada yang lupa...
🌟🌟🌟 Bintangnya BELOM DI PENCET😳🤫😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Anarranged Love Puzzle
FanfictionPertemuan tanpa rencana yang terjadi di sebuah kota istimewa Jogjakarta menunmbuhkan kepingan-kepingan rasa yang akhirnya tersusun sedemikian rupa. Kim taehyung: "Sohyun-ah,lama tidak berjumpa" ~Seoul music award 2018~ "Membayangkan wajahmu berka...