9. Malam terakhir

110 31 12
                                    

Tadi pagi setelah mengurus tiket keberangkatan danembeli oleh-oleh untuk keluarga, Kim Sohyun segera mengajak Kim taehyung ke suatu tempat.

"Apa tidak masalah jika oppa kembali ke Korea besok juga?" Tanya Sohyun pada taehyung yang kini duduk disampingnya sambil menikmati malam berbintang di Jogja.

"Tidak usah khawatir,lagi pula aku juga sudah mengunjungi tempat-tempat indah bersamamu" Taehyung bersedekap di depan dada, mendangak menatap luasnya lautan bintang yang kelap-kelip. Hawa sejuk malam ditemani secangkir coklat panas, Kim taehyung kini sangat bersyukur, ada seseorang yang baru dikenalnya tapi mampu menenangkannya.

"Maaf, karna aku oppa harus pulang lebih awal" Sohyun masih merasa bersalah. Semalam, Sohyun tiba-tiba mendapat telepon dari Eom-ma nya bahwa kakak sepupunya melahirkan secara Caesar,dan mau tidak mau Sohyun diperintah untuk segera pulang. Karna kabar me dadak itu pula Sohyun dengan tergesa-gesa menyiapkan segala keperluan tadi pagi dibantu Kim Taehyung, tapi siapa sangka bahwa Taehyung pun juga memesan tiket kembali bersamanya.

"Kenapa minta maaf? Itu kemauanku sendiri, karna malam ini malam terakhir,bagaimana jika kita tidak tidur?"  Taehyung menatap mata Sohyun yang memancarkan rasa bersalah itu dengan begitu dalam. Wajah yang tertutup temaram itu begitu indah dan berkilau.

Diusapnya lembut pipi chubby Sohyun dengan jari-jari panjangnya. Kedua mata mereka seperti tenggelam dalam samudra indah. Semilir angin malam menyapu kegelisahan. Taehyung mendekatkan wajahnya. Mengikis jarak yang terbentang. Melahap ruang yang terletak.

Sohyun yang seperti terhipnotis dengan jantung berdebar tak karuan memejamkan matanya. Bibirnya seketika bergetar kecil saat hembusan nafas hangat menerpa wajahnya. Dengan susah payah dia mencoba menelan Saliva yang terus mendesak turun.

Kini matanya dibuat terbelalak saat bibir merah tipis milik Kim taehyung menempel di bibir ranum miliknya. Dengan perlahan bibir itu membelai,menekan,dan terasa menghisap. Seolah terbawa suasana, Sohyun mengalungkan tangannya ke leher Kim taehyung. Kedua nya saling menyesap dan menikmati bibir satu sama lain. Pelan,lembut dan candu.

Pipi taehyung bersemu merah,telingannya terasa panas. Dan jantungnya semakin cepat berdetak.

Diangkatnya rahang Kim sihyun untuk memperdalam cuiman mereka...rasa manis terkuar...

Sohyun menghentikan ciuman itu saat tiba-tiba dirinya tersadar. Sohyun menunduk dalam dengan wajah merah yang memanas. Dia merasa sangat malu tapi juga terselip suatu rasa bahagia yang tak terkira di dalam hatinya.

Taehyung menempelkan dahi mereka. Dengan senyum kemenangan dan bahagia yang tak terhingga itu dia memeluk Kim Sohyun hangat.

"Aku baru mengenalmu beberapa hari yang lalu, pertemuan pertama adalah di pesawat, mata bulat yang berbinar itu seperti menyita seluruh duniaku, lalu tanpa aku sadari, hatiku yang tidak pernah berdetak cepat sebelumnya, Kini selalu bergemuruh setiap kali memikirkan dan berada di sampingmu" taehyung mengusap rambut tebal Sohyun dengan lembut.

"Lalu, saat aku melihat senyum yang terpancar indah kemarin,juga mata yang menatapku dalam, aku jadi yakin" Taehyung melepas pelukannya, memegang ke dua bahu Sohyun dan menatap kedua matanya yang indah dan memabukkan itu.

"Sohyun-ah, Saranghaeyo" Kata Taehyung dengan ketulusan yang menguap dan mata yang berbinar indah. Sohyun yang sedari tadi hanya diam mendengarkan isi hati taehyung dengan dada yang juga sama berdebarnya kini menitikkan air mata. Senyumnya mengembang lebar.

"Na-nado Saranghae" Jawab Sohyun dengan bibir bergetar dan mata yang berkaca2. Taehyung segera memeluk Sohyun kembali. Kini lebih erat. Lebih dalam. Lebih hangat. Lebih bahagia.

"Kamu milikku Sohyun-ah,kamu pacarku,dan akhirnya menjadi pendamping hidupku"

Malam indah berbintang, semilir angin malam menelisik dedaunan. Dua cangkir coklat yang kedinginan, tapi kehangatan cinta kasih kini tengah berpelukan. Menghamburkan rasa cinta masing-masing. Membagi getaran cinta yang tak terhingga.

Hingga bintang kejora diatas sana mendekati bulan yang sendiri menatap dua orang yang saling mengasihi ini dengan senyum hangat.

Jogjakarta,malam indah dengan taburan cinta.

*********

Pagi ini Sohyun dan taehyung sudah berkemas dan segera menuju bandara, dengan status yang sudah berganti menjadi sepasang kekasih bukan lagi sepasang teman mereka berangkat dengan wajah yang gembira tak terhingga.

Kedua tangan yang saling terjalin. Dan langkah yang beriringan. Dengan tawa yang mampu membuat semua orang ikut bahagia melihatnya.

Dua sejoli itu mencuri semua perhatian orang di bandara. Wajah cantik bak bidadari juga wajah tampan bak pangeran itu kini menyita semua mata.

"Semua orang melihat kearah kita" bisik Sohyun.
"Mereka bingung, kenapa ada sepasang kekasih dengan rupa yang sempurna dan wajah yang bahagia" Jawab Taehyung songong.

"Baru tadi malam kita pacaran, dan oppa sudah sombong" Sohyun mencubit pinggang Taehyung diiringi tawa.

"Dan kamu sudah berani menyakitiku...huhu...KDRT" Taehyung mulai dramatis. Membuat Sohyun malu setangah mati ditengah kerumunan orang.

Itulah Kim taehyung, jika sudah menemukan pawang, maka singapun akan menjadi kelinci. Semua kebahagiaan telah meraup semua kesedihan. Dan akhirnya taehyung bisa memamerkan kepada para sahabatnya bahwa dia juga bisa mempunyai pacar.

Semua sahabatnya sudah mempunyai pacar, terakhir kali adalah dua Minggu sebelum taehyung berangkat ke Indonesia, J-Hope Hyung memperkenalkan pacarnya yang sebelumnya sudah dia ceritakan bahwa dia akan menyatakan cinta kepada Teman sekampusnya.

Dan esok, mereka akan dibuat tercengang dengan taehyung yang membawa pacar dari perjalananya ke Indonesia. Dia tidak akan lagi menjadi nyamuk ketika mereka membawa pacar-pacar mereka untuk mengobrol bersama.

"Dewi cinta sudah memilihku...hahaha" Batin Taehyung dengan tawa kemenangannya.

❤️
💜
❤️
💜
☘️🍀☘️🍀☘️🍀

Maap ya wattpad Salah satu author mu ngaret...Sibuk UAS🤧

Fighting yang lagi UAS....

Bintang...mana bintang???

Oh ini...di bawah😂😂

🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Anarranged Love PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang