16. We Are Together

56 19 1
                                    

💜

Waktu berjalan begitu saja, tiap hari, tiap jam, tiap menit dan tiap detiknya, semuanya istimewa. Tiap hari bertemu dan berbagi rindu. Jika sedang tidak bersama, pikiran sudah berkelana kepadanya. Setiap hari, Sohyun akan mengunjungi dorm Bangtan untuk menemui Taehyung, entah hanya untuk berkunjung atau mengajaknya keluar.

Tapi dua hari ini, Sohyun terpaksa tidak bisa bertemu Taehyung. Karna Bangtan harus berangkat untuk jadwal perform di Chipyeong-dong,Gwangju.

Kemarin malam, Taehyung menelponnya, hanya untuk mengobrol singkat. Mungkin karna seharian perform membuatnya terdengar sangat lelah dari balik telephone. Sohyun malam itu sedang memandangi brosur K-Pop Winter Camp yang diadakan Universitas. Tepat pagi hari setelah Taehyung pamit menuju Gwangju, Senior dari fakultasnya datang memberikan sebuah amplop surat.

"Bogosippo" Kata Taehyung penuh kegetiran begitu melihat wajah Sohyun yang terpampang jelas di layar hpnya. Kerinduan yang hanya bisa tersalurkan lewat media membuatnya begitu menderita. Dia ingin menggenggam tangan lembut Sohyun, membelainya, mengecupnya, dan menyandarkan kedalam dekapanya. Dia ingin mendengar tawa renyahnya, memandangi wajah cantiknya dari dekat, membisikkan kata-kata cinta. Tapi itu semua hanya omong kosong belaka. Itu sangat menyakitkan baginya.

"Nado Bogosippo" Sohyun tergugu. Menahan butiran permata yang mendesak keluar saat melihat mata sayu dan mendengar kata rindu yang sangat dalam dari taehyung. Dia merindukannya, merindukan kenakalannya, kemanjaannya, juga perhatiannya, dia merindukan suaranya yang berat juga wangi tubuhnya yang segar. Dia merindukan genggaman hangat taehyung yang nyaman. Dia Rindu.

Sohyun kembali ke alam sadarnya. Tersenyum lebar untuk menetralisir sesak di dada. Berusaha mengganti topik lain agar rindu tak makin merajalela.

"Aku ingin mengatakan sesuatu" Sohyun ingin cepat-cepat mengatakan sesuatu agar perbincangan malam mereka tidak terlalu lama. Dilihat dari sudut manapun, Tercetak jelas dari wajah Taehyung bahwa dia kelelahan.

"Hm? Sesuatu apa?"

Sohyun menarik nafas panjang lalu kembali menghadapkan wajahnya ke layar Video Call. Di sana Taehyung menunggu dengan penasaran yang melekat di wajah tampan yang sepertinya tiap hari bertambah kadar ketampananya.

"Aku mendapat surat undangan MC untuk acara Winter Camp"
"Apa?!" Taehyung teriak tertahan. Tentu saja dia terkejut, pasalnya dia tidak akan menyangka pacarnya itu akan menjadi salah satu dari bagian penting pada event tahunan universitas itu. Dan nanti mereka akan bertemu di atas panggung?

"Apa Oppa tidak suka aku menjadi MC nanti?" Sohyun bingung menanggapi respon Taehyung tadi.
"Tidak! Aku sangat suka kamu menjadi MC, karna kita akan berada di satu panggung" Taehyung tersenyum senang. Binar matanya memancar indah, dia tidak menyangka akan ada kesempatan satu panggung bersama kekasih cantiknya itu.

"Jangan berdekatan dengan laki-laki nantinya, mereka semua bau" Kata Taehyung sarkas. Sohyun tertawa mendengar peringatan Taehyung yang aneh itu.

"Mana ada orang bau di acara besar seperti itu Oppa? Ahahaha, lebih baik Oppa jaga diri sendiri sekarang, awas saja pulang-pulang bawa wanita lain" Sohyun meletakkan tangannya dileher, menebasnya dengan ibu jarinya dan mata yang menusuk tajam. Taehyung bergidik ngeri melihat kekasih imutnya itu menguarkan aura hitam, dan tajam.

"Aku setia Sohyun-ah, tenang saja...dua hari lagi aku pulang, jemput aku dibandara OK!"

"Baiklah, tapi aku tidak janji"

"Gak! Harus Janji! Kamu harus menjemput ku di bandara! Titik!" Seperti rengekan anak kecil, Taehyung mengerutkan keningnya dan berlagak ngambek. Tujuannya hanya agar Sohyun berjanji padanya.

Anarranged Love PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang