Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kertas yang nggak sengaja jatuh dari jaket Lucas semalam masih setia disimpan sama Hana—dan kayaknya emang bakalan disimpan terus sama Hana.
Soalnya mau dibuang sayang.
"Hana, kamu paham nggak daritadi Ayah ngomong apa?"
Hari ini diantar Ayah, Hana baru selesai ngurusin perpindahannya untuk lanjut kuliah di Malang. Belum semua sih, masih sebagian yang selesai.
Hana noleh ke samping kanan, dimana Ayah lagi fokus nyetir.
"Hehe, emang tadi Ayah ngomong apa?"
Ayah geleng-geleng kepala, lalu tangan kirinya mengusak rambut anak bungsunya.
"Nggak penting, kok."
"Ayah marah ya sama Hana?"
"Iya. Bukannya dengerin Ayah malah senyum-senyum nggak jelas."
Mata Hana langsung tertuju ke kertas yang ada di tangannya, lalu dengan gerakan cepat kertas itu dia masukin ke dalam sling bag nya.
"Kertas apa sih?"
"Enggak... bukan apa-apa kok, hehehe."
Bisa dibilang hubungan Hana sama Ayah nggak begitu dekat. Ayah adalah seorang pengusaha di bidang kuliner yang cabang usahanya tersebar di beberapa daerah di Indonesia.Itulah kenapa Ayah sering pindah ke satu kota lalu ke kota lainnya.
Dan sekarang Ayah buka cabang baru di Malang dan memutuskan untuk stay di Malang. Ayah kepinginnya sekeluarga stay di Malang juga bareng Ayah, cuma Bunda sama Abang nggak bisa.
Bunda harus ngurus perusahaannya di Jakarta, Begitu juga Abang yang baru lulus kuliah dan dapat panggilan kerja di Jakarta.
Jadilah, Hana yang diminta Ayah untuk lanjut kuliah di Malang dan tinggal sama Ayah sampai lulus kuliah.
"Lucas tuh gimana sih, Dek, orangnya?"
"Hmmm??" Hana agak terkejut waktu Ayah tiba-tiba nanyain Lucas.
"Lucas. Anaknya baik, kan?"
"Baik."
Padahal dalem hati : "Baik banget sampe bikin Hana stress padahal mau ujian waktu itu."
"Nggak ada masalah kan?"
Hana diam sebentar.
Kemarin malam Bunda berpesan supaya Ayah nggak dikasih tau soal masalah Hana sama Lucas. Bukan apa-apa, Bunda takut nantinya masalah malah makin ruwet.
Kalau Jongin beda lagi dalam menyikapi masalah ini. Awalnya emosi—nggak terima dong adiknya disakitin begitu.
Tapi udahannya malah bilang, "Tapi Doyeon emang cantik sih, nggak heran Lucas kepincut."
