43.

710 88 15
                                    

Ruangan berwarna putih dengan pakaian hijau yang dikenakan dokter menjadi pemandangan yang Hana liat saat ini. Hana susah payah mengatur detak jantungnya begitu melihat jarum suntik dan beberapa alat lainnya yang—sumpah! Hana ngeri banget liatnya.

Untuk sekarang ini Hana bener-bener butuh seseorang untuk sekedar ada disampingnya, menggenggam jemarinya, dan membisikkan kata-kata penyemangat.

Tapi orang itu nggak kunjung datang.

Pikiran negatif tiba-tiba masuk ke kepala tanpa permisi. Apa sesuatu yang buruk terjadi waktu Lucas dalam perjalanan ke rumah sakit?

Atau...

Kemungkinan kedua itu akhirnya diabaikan begitu Lucas masuk ke ruangan. Penampilannya sedikit kacau dengan rambut yang berantakan dan kemeja putih yang dua kancing teratasnya terbuka.

"Han..."

Lucas genggam tangan Hana lalu dia cium keningnya berkali-kali sambil menggumamkan kata maaf.

"Maaf, aku minta maaf."

"Gapapa, tadi jalanan macet ya?" Tanya Hana. Suaranya terdengar lemah. Denger itu Lucas jadi makin ngerasa bersalah. Mau maki-maki diri sendiri rasanya.

"Cas, kok nggak jaw—"

"Dari satu sampe sepuluh, sakitnya ada di angka berapa?" Bukannya jawab, Lucas justru nanyain pertanyaan lain.

"Sebelas," jawab Hana.

"... sakit banget, ya?"

"Iya, mau bagi dua nggak rasa sakit nya?" Tanya Hana dengan nada bercanda.

"Jangankan bagi dua, semuanya dibagi ke aku juga aku mau."

Beberapa suster yang denger percakapan Hana sama Lucas jadi senyum-senyum dan langsung ngebatin, "Ya Allah tolong sisain satu yang kayak mas ini."

Mereka nggak tau aja Lucas aslinya gimana.

"Han, janji jangan tinggalin aku, ya?"

Hana nggak jawab. Matanya terpejam, sesaat setelahnya Lucas bisa ngerasain genggaman tangan Hana menguat disusul suara rintihan yang cukup nyaring.

 Matanya terpejam, sesaat setelahnya Lucas bisa ngerasain genggaman tangan Hana menguat disusul suara rintihan yang cukup nyaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


bule

chan
bilangin ke hana
sori banget gue balik duluan

ke gue gk minta maaf lo?


dih ogah

ah sialan
terus titipan gue mana???

titipan apa anjir?

kan gue nitip minum?!

yah sori gue kasihin ke satpam
hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

married, lucas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang