Waktu terus berjalan. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun mereka lalui bersama. Baik Hana dan Lucas berusaha jadiin masa lalu sebagai pelajaran untuk masa depan. Mereka sama-sama saling memahami, saling mendukung dan menguatkan kalau salah satunya sedang berada di titik terendah.
Seiring berjalannya waktu, tanggung jawab yang mereka emban semakin berat. Nggak cuma tanggung jawab terhadap jabatan yang mereka miliki di tempat kerja, tapi juga tanggung jawab yang lain.
Lucas masih inget segimana paniknya dia waktu Hana tiba-tiba nyamperin ke kantor. Posisinya, malam itu Hana dateng sendiri dan wajahnya pucat.
Kayaknya nggak cuma Lucas yang panik, tapi juga temen -temen satu divisinya yang lain."Han, kenapa nggak telfon aku buat jemput kamu? Ini udah malem, bahaya! terus lagi—"
Ucapannya harus terpotong begitu Hana langsung lari ke kamar mandi. Lucas cuma diem, bingung harus ngapain. Salah satu temen divisinya—panggil aja dia Jungwoo—bangkit dari kursi dan nyamperin Lucas.
"Mending gue atau lo yang nyamperin Hana?"
"YA GUE LAH! KAN GUE LAKI NYA?!"
"YAUDAH MAKANYA CEPET SAMPERIN, BEGO! BUKAN MALAH BENGONG DOANG!" Kan, Jungwoo jadi emosi.
Lucas masuk ke salah satu bilik, dengan sigap dia langsung mendekat. Tangan kirinya nyingkirin beberapa helai anak rambut yang jatuh ke depan dan tanggan kanannya terus memijat tengkuk Hana
"Udah?" Tanya Lucas khawatir.
Hana ngangguk. "Mau pulang..." lirihnya, "tapi kayaknya kerjaan kamu masih bany—"
"Oke, kita pulang sekarang."
"Cas—" Kalimat Hana lagi-lagi harus terpotong karena rasa mual itu datang lagi. Lucas tambah panik, bingung juga. Ini Hana sakit atau...
"Kita ke dokter dulu ya?"
"Enggak, kita pulang aja."
"Enggak, Han, kita ke dokter dulu."
"Cas... aku nggak pa-pa, ini cuma kecapekan aja pasti."
Lucas hela nafas, "Yaudah, kita pulang."
Dua hari kemudian keadaannya masih sama, Hana nggak kunjung membaik. Lucas bahkan sampai ijin nggak masuk kerja karena nggak mau ninggalin istrinya sendirian dalam keadaan kayak gini.
Jangankan buat berangkat kerja, buat keluar sebentar beli sarapan aja Lucas udah panik terus sepanjang jalan. Takut Hana kenapa-napa dirumah sendirian.
"Han, makan dulu."
Hana gelengin kepalanya, "nggak mau..."
"Aku suapin."
"Kan aku udah bilang, aku nggak mau, Cas."
Karena kesal, Lucas banting sendokyang ada di tangannya ke meja. "Bisa nggak sih nurut sama aku sekali aja? Kamu udah disuruh ke dokter nggak mau, makan nggak mau, kapan sembuhnya kalo gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
married, lucas.
Fanfiction"Love is a flower, you've got to let it grow." - John Lennon _ highest rank : #1 in yukhei #1 in superm #1 in hana