Setelah menaiki kendaraan umum mereka berhenti disebuah rumah berpagar hitam. Rumah itu sangat mewah dan megah. Mereka semua terpukau termasuk In Ho. 'Besar sekali rumahnya. Ini nilai plus untuknya sebagai pacarku nanti.'
"Ya, Choi Ae Ra. Cepat kau tekan bel, aku ingin ke toilet cepatlah."
Ae Ra menggerutu sebal, sementara Min Hyun asyik menggoda In Ho.
"[Nugu seo?(Siapa ya)]" Suara seorang wanita paruh baya terdengar dari sambungan interkom
"Annyeong hasseo, Ajuma (Bibi). Kami adalah teman Yeon Joo dari sekolah. Kami ingin menjenguk Yeon Joo. Apa boleh kami masuk?"
"[Oh, silahkan masuk. Kebetulan, agasi baru bangun tidur]" Ajumma itu pun membukakan pintu.
Ketika mereka masuki ruangan utama, dapat mereka lihat seorang pria setengah baya sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Mereka yang melihat itupun segera menghampiri dan memberikan salam.
"Annyeong hasseo, ajeossi (Paman)"
Lelaki itu pun segera mendongak dan tersenyum. In Ho pun ikut tersenyum, tapi senyumannya luntur karena melihat wajah lelaki itu.
Tiba tiba saja ia tetingat akan masa kecilnya dulu.
"Ayah, bangun."
Seorang anak kecil menangis disamping jenazah seorang lelaki berusia 40 tahun. Di sampingnya terdapat seorang wanita yang juga ikut menangis mendemgar permintaan anak tersebut.
Ia teringat sesuatu, sebelum kecelakaan ini terjadi Ayahnya berkata, bahwa ia akan menemui sahabatnya dulu sambil memperlihatkan sebuah foto sahabat baiknya pada saat sekolah dulu.
'Han Woo Tak! Aku akan membunuhmu saat aku besar nanti. Karrna kau telah mengambil Ayah dariku dan juga Ibu.'
In Ho tetap tersenyum kepada lelaki itu walaupun sebenarnya berbagai macam pertanyaan sedah bermunculan dibenaknya. 'Semoga Yeon Joo bukanlah anak dari pembunuh ini.' Tapi semakin In Ho pikirkan semakin ia penasaran, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya.
"Maaf, tapi anda siapanya Yeon Joo?"
"Saya Ayahnya."
Bagaikan tersambar petir, ketakutaan In Ho benar benar terbukti. Kakinya tidak kuat menopang beban tubuhnya dan ia pun akan terjatuh. Untungnya ada Min Hyun yang dengan sigap menahannya agar tidak jadi terjatuh.
"Ya, gwenchanna? Apa sebaiknya kita pulang saja?"
"A-aniyo(Tidak)."
Setelah bertanya kepada letak kamar Yeon Joo, mereka pun berjalan menuju kamar Yeon Joo. Saat mereka berjalan, pandangan So Hee tidak lepas dari In Ho. So Hee merasa kalau ada sesuatu yang sedang disembunyikan In Ho.
***
Keesokan harinya di sekolah, In Ho tidah dapat fokus. Pikirannya selalu mengarah ke Yeon Joo yang ternyata anak dari pembunuh Ayahnya. Hal itu sungguh membuatnya bingung.
Ia selalu saja termenung memikirkan hal itu. Teman temannya pun heran melihat sikap In Ho yang tidak seperti biasanya. Yah, memang harus diakui sejak ia bertengkar dengan Yeon Joo, In Ho lebih banyak diam dari biasanya.
Tetapi kali ini sungguh berbeda, ia menjadi lebih pemurung dari biasanya. Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal dipikiran In Ho. Akhirnya Min Hyun memberanikan diri untuk bertanya pada In Ho.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Yours.
Mystery / ThrillerHan Woo Tak teringat akan sahabat lamanya yang bernama Park Hae Yong. Ia segera menelponnya untuk mengajaknya bertemu. Saat ParkHae Yong hendak pergi ke kafe untuk menemui Han Woo Tak, Park Hae Yong mengalami kecelakaan dan tertabrak mobil. Kejadia...