Yoo Mi baru saja kembali dari jogging memutari komplex perumahan mereka. Ia merasa sangat haus, jadi ia pergi ke ruang makan untuk mengambil air. Sambil mengelap keringat yang masih tersisa, ia berjalan ke ruang makan. Sesampainya di dapur yang menyatu dengan ruang makan, Yoo Mi melihat adiknya Yeon Joo yang duduk termenung menghembuskan nafas sambil menatap ponsel yang mati.
"Sedang apa?"
"Tidak sedang apa apa."
Yoo Mi pun melanjutkan kegiatannya, minum air sementara itu, Yeon Joo lagi lagi menghela nafas panjang. Hal itu membuat Yoo Mi terheran heran dan memegang pundak Yeon Joo.
"Kau yakin tidak inggin bercerita dengan eonni? Siapa tau eonni bisa membantu." Yoo Mi mulai sedikit terganggu akibat keresahan adiknya.
Yeon Joo pun menggeleng pelan lalu membuat Yoo Mi mengangkat bahunya dan berjalan ke kamar mandi. Baru beberapa langkah, Yeon Joo pun memanggilnya dan memintanya agar ia duduk dihadapannya.
"Eonni, ini tentang sahabat la- ku di sekolah. Aku telah berbuat kesalahan padanya. Apa yang harus aku lakukan?"
Yoo Mi tersenyum mendengarnya, "Sahabatmu laki laki dan kau suka padanya?"
Yeon Joo mulai gelagapan dihadapan Kakaknya. Sebenarnya ini adalah rahasia dirinya, hanya ia dan Tuhan yang tau rahasia ini. Sekarang yang mengetahui rahasianya bertambah satu orang.
"Apalagi? Kalau kau bersalah tentu saja kau harus meminta maaf. Itu yang Ayah ajarkan."
Yeon Joo bersandar pada sandaran kursi, "Masalahnya, aku kurang memiliki keberanian."
Yoo Mi tau ia harus membawa Yeon Joo kemana agar adiknya itu lebih percaya diri. Maka di suruhnya adiknya itu mandi dan berganti pakaian.
Sekarang mereka berdua sudah berada di mobil dengan Yoo Mi yang berada di belakang kemudi, memegang kendali mobil dan Yeon Joo yang duduk di sampingnya. Perlahan lahan mobil yang mereka tumpangi meninggalkan area perumahan dan memasuki jalan raya.
"Eonni, sebenarnya kita mau kemana?"
"Nanti kau akan tau." kata Yoo Mi seraya tersenyum.
Setelahnya mereka hanya diam seribu bahasa, Yoo Mi yang fokus kepada jalanan dan Yeon Joo yang sibuk dengan ponsel ditangannya. Tidak lama kemudian, mobil yang mereka tumpangi memasuki area parkiran sebuah pusat perbelanjaan.
"Mall?"
"Ne. Sekali kali kau harus berbelanja bukan? Ayo turun." kata Yoo Mi sambil membuka safetybelt dan membuka pintu disebelahnya.
Mereka pun memasuki pusat perbelanjaan dan melihat lihat pakaian. Yoo Mi mengatakan akan mentraktir segala yang ia pilih. Mood Yeon Joo pun langsung berubah seketika mendengar kata 'traktir'. Berbagai macam model baju yang ia pilih.
Selesai berbelanja, mereka pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di cafe sambil berbincang bincang ditemani sepotong kue coklat dan secangkir teh. Mereka duduk dipojokan cafe tersebut yang jauh akan keramaian orang berlalu lalang.
Pada pada saat mereka baru saja menaruh piring ke meja, Yeon Joo buru buru pamit ingin ke toilet. Jadilah Yoo Mi sendirian dan menunggu adiknya itu. Tidak disangka dari kejauhan terlihat Park In Ho yang sedang berjalan kearah Yoo Mi.
In Ho pun menyunggingkan senyumnya saat mereka berdua bertatapan. Senyuman In Ho tidak dibalas malah ia segera membuang pandangannya ke arah lain. Tidak berhenti sampai disitu, In Ho tetap melanjutkan niatnya untuk mendekati Yoo Mi yang dikiranya Yeon Joo.
Yoo Mi pun merasa risih, ia segera beranjak dari tempatnya duduk. Tepat pada saat itu reladi bisnis Yoo Mi tiba tiba menelpon. Buru buru diangkatnya telepon itu. In Ho yang melihat itu pun menghentikan langkahnya begitu melihat Yeon Joo menerima telepon yang entah dari siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Yours.
Mystery / ThrillerHan Woo Tak teringat akan sahabat lamanya yang bernama Park Hae Yong. Ia segera menelponnya untuk mengajaknya bertemu. Saat ParkHae Yong hendak pergi ke kafe untuk menemui Han Woo Tak, Park Hae Yong mengalami kecelakaan dan tertabrak mobil. Kejadia...