Chapter 12.

2 1 0
                                    

Dua buah mobil ambulance berhenti di dekat sebuah truk yang menambrak sebuah mobil sedan berwarna hitam. Kondisi pintu pengendara itu penyok parah akibat benturan dari truk tersebut, sehingga membuat pengemudi itu sulit untuk dikeluarkan.

Jin Woo yang menunggu di dalam mobilnya sambil menunggu ambulance tiba di sana pun akhirnya turun dari mobilnya untuk membantu mengeluarkan pengemudi tersebut.

Ketika ia berjalan mendekati mobil tersebut, ternyata pintu penumpang telah berhasil dibuka dan penumpang itu di bawa dengan brankar kecil. Pada saat itu juga, Jin Woo seperti merasa mengenali baju yang dipakai oleh penumpang tersebut.

"Yoo Mi ssi?"

Karena ia penasaran dengan korban kecelakaan tersebut, ia pun mendekat dan menghentikan para petugas medis. Begitu ia melihat gadis yang dicintainya itu bersimbah darah, kakinya lemas dan ia pun jatuh di tanah beraspal. Perlahan lahan air mata pun mengalir dari pipinya.

Kalau yang tadi iru adalah Yoo Mi, tidak sedikit kemungkinan yang berada di kursi kemudi dan sekarang sedang terhimpit itu Yeon Joo. Jin Woo paham betul bagaimana Yoo Mi sangat menyayangi adiknya itu.

Maka dari itu, ia segera bangkit, menyeka air matanya menggunakan tangan, dan berjalan menuju pintu mobil itu. Jin Woo ikut membantu mengeluarkan pengemudi itu. Akhirnya dengan bantuan Jin Woo dan beberapa alat, pintu pun berhasil dibuka. Tampaklah Yeon Joo yang pingsan dan bersimbah darah.

Petugas medis pun datang membawa brankar dan langsung memindahkan tubuh Yeon Joo. Jin Woo yang kotor akibat terkena darah Yeon Joo pun dengan panik naik ke mobilnya dan mengikuti mobil ambulance tersebut menuju ke rumah sakit.

***

Seperti ruangan UGD kebanyakan, ruangan UGD itu terlihat ramai dipenuhi oleh pasien yang menunggu untuk disembuhkan oleh dokter. Walaupun hari saat itu telah berubah gelap, waktu tetap tidak dapat menghentikan orang yang sakit.

Dua mobil ambulance berhenti di depan UGD, terlihat para dokter yang memasuki ruang UGD dengan raut wajah yang cukup serius. Jin Woo keluar dari salah satu ambulance bersama dengan Yeon Joo yang saat ini terbaring dibrankar dan tidak sadarkan diri.

"Siapkan kamar operasi, pasien dalam keadaan darurat!" seru dokter yang membawa brankar Yeon Joo.

Jin Woo makin panik ketika mendengar Yeon Joo akan dibawa menuju ruangan operasi. Ia pun mengikuti brankar Yeon Joo. Ketika mereka sudah sampai di depan kamar operasi, Jin Woo dihadang oleh beberapa orang perawat.

"Maaf, pasien harus segera di operasi. Silahkan anda menunggu di sini."

Akhirnya, Jin Woo duduk dibangku depan kamar operasi tersebut. Lampu operasi yang tadinya padam kini berubah menyala menandakan sebuah operasi sedang berlangsung. Untuk sejenak ia berdoa untuk keselamataan Yeon Joo di dalam.

Sesudah itu ia kembali ke ruang UGD untuk mencari keberadaan Yoo Mi. Saat ini Yoo Mi sudah terbaring di ranjang rumah sakit dengan kondisi yang masih tidak sadarkan diri. Jin Woo yang melihat hal itu amat lega, setidaknya luka yang didapat Yoo Mi tidak separah Yeon Joo.

Entah apa yang harus ia katakan kepada Yoo Mi nanti jika wanita itu sadar. Ia pun mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi Yoo Mi, gadis yang masih sangat ia cintai. Ia merasa bersalah atas apa yang sudah menimpa Yoo Mi dan juga Yeon Joo. Andai saja tadi saat sore hari ia jadi mengajak mereka untuk makan malam, andaikan saja ia tidak putus hubungan dengan Yoo Mi mungkin kecelakaan ini tidak akan pernah terjadi.

Hari semakin larut malam, dokter menyarankan agar Yoo Mi menginap satu malam agar dokter bisa memantau perkembangan Yoo Mi. Setelah Yoo Mi dipindahkan ke ruang rawat, Jin Woo kembali pergi ke depan ruang operasi untuk memastikan keadaan Yeon Joo.

To Be Yours. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang