Chapter 1.

9 1 0
                                    

Pagi hari yang lumayan berawan jalanan mulai dipenuhi oleh orang orang yang ingin bekerja. Tidak sedikit juga para siswa siswi yang ingin pergi ke sekolahan. Ada yang menaiki transportasi pribadi maupun kendaraan umum.Kebanyakan dari mereka menggunakan transportasi umum.

Tepat di bawah jalanan juga terdapat kereta bawah tanah atau yang biasa kita sebut sebagai MRT. Tempat itu tidak kalah ramainya dengan jalanan,banyak yang berjualan di sana untuk mencari nafka. Selain para pegawai, tidak sedikit jumlah siswa yang menaiki transportasi tersebut untuk berangkat menuju sekolah.

Saat ini, banyak dari mereka sedang menunggu kereta untuk masuk ke dalam gerbong. Ada seorang anak yang cukup tampan yang juga menunggu datangnya kereta. Matanya berwarna kecoklatan, alis tebal berwana hitam legam dan tebal menghiasi kelopak matanya, bibirnya yang tipis berwarna merah menjadi daya tariknya, dan wajahnya yang tirus menjadi pelengkap.

Ia juga memiliki tinggi dan mempunyai tubuh yang bagus. Sangat cocok dijadikan model. Bahkan sudah ada beberapa agensi yang mengajaknya tapi ditolaknya dengan alasan ia ingin fokus dengan sekolahnya. Padahal itu semua hanya alasan semata. Selain ia malas berurusan dengan para reporter yang terkesan bawel di matanya, selain itu ia juga telah membulatkan tekad untuk mencari sahabat Ayahnya.

Hanya sebuah nama yang terlintas, Han WooTak. Orang itu adalah sahabat Ayahnya yang paling ia benci. Menurutnya Han Woo Tak adalah orang yang telah membunuh Ayahnya, jika bukan karena Han Woo Tak, Ayahnya tidak akan pergi keluar rumah hingga tertabrak mobil. Ia berjanji pada mendiang Ayahnya akan mencari dan membunuh Han Woo Tak saat ia sudah besar nanti. Dan sekarang adalah saatnya.

Nama anak itu adalah Park In Ho. Saat ini ia berusia 16 tahun. Ia dikenal sebagai sosok yang rajin dan penurut di sekolahnya. Ia juga telah memenangkan beragam penghargaan karena kepintarannya di sekolah. Pintu untuk memasuki kereta pun terbuka dan satu persatu dari orang orang itu pun memasuki kereta. 

Pada saat In Ho hendak duduk ia melihat seorang anak perempuan sedang duduk sambil mendengarkan musik sambil berdendang kecil. Menurutnya anak perempuan itu sangatlah cantik. Memiliki mata yang bulat, pipi yang lumayan tirus dan rambut lurus sebahu yang dibiarkan tergerai serta kulit yang putih bersih.

'Apakah dia jelmaan dewi dari khayangan? Cantik sekali.'

Ia tidak menyadari jika mereka berdua mengenakan seragam yang sama. Sampai disebuah perhentian, anak perempuan itu pun beranjak turun. Sementara In Ho terus memperhatikan anak itu sampai keluar dari gerbong kereta. Ia tidak menyadari jika dirinya harus turun sekarang. Sampai pada akhirnya ia kelewatan stasiun dan mengharuskan ia turun dipemberhentian berikutnya.

***

Seorang anak gadis baru saja keluar dari kereta. Gadis itu bernama Han Yeon Joo. Sebenarnya ia agak sedikit risih diperhatikan dengan begitu intens oleh seorang anak laki laki. Kalau bukan karena seragam yang anak itu kenakan pasti ia sudah menuduh orang itu sebagai pengutit. Karena dari rumahnya ia meresa diikuti oleh seseorang.

'Sebaiknya aku ajak anak itu berkenalan siapa tau, aku sekelas dengannya.' Tepat pada saat ia berbalik, tapi ia sama sekali tidak menemukan anak laki laki itu di belakangnya. Kemudian ia langsung cemberut, entah mengapa anak laki laki itu dapat membuatnya kesal. Padahal menurut Ayahnya, dalam keluarganya yang paling sulit dibuat marah adalah dirinya.

To Be Yours. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang