Epilog.

1 1 0
                                    

Setelah melakukan operasi transplatasi mata, kini Yeon Joo dapat melihat lagi. Sekarang ini ia sibuk di kantornya, berkutat dengan berkas berkas yang menumpuk. Yeon Joo pun bekerja tidak kenal waktu. Bahkan ia sampai lupa mengisi perutnya.

Untungnya ada Jin Woo yang selalu mengingatkannya untuk makan. Entah melalui telepon atau secara langsung. Hari ini Jin Woo tidak sempat untuk ke kantor Yeon Joo jadi ia pun menelpon Yeon Joo.

Tidak seperti biasanya, kali ini Yeon Joo tidak mengangkat telponnya bahkan direject berkali kali. Akhirnya Jin Woo menyerah dan memutuskan untuk pergi ke kantor Yeon Joo jika pekerjaannya itu sudah selesai.

Dan seperti dugaannya, Yeon Joo sedang fokus mengetik sesuatu pada komputer. Jin Woo mendekati meja kerja Yeon Joo untuk menyadarkan Yeon Joo.

Tok tok tok.

Dan ide Jin Woo untuk menyadarkan Yeon Joo itu gagal. Yeon Joo sama sekali tidak terganggu dengan ketukan dimejanya. Tidak kehabisan akal Jin Woo pun menuju belakang kursi Yeon Joo untuk menutup kedua mata Yeon Joo.

"Akh, ada apa ini? Kenapa tiba tiba pandanganku menjadi gelap begini?"

Jin Woo pun melepaskan kedua tangannya dari mata Yeon Joo. Yeon Joo yang sedikit kesal melihat kelakuan Jin Woo pun mencibir, "Huh, orang ini lagi. Kapan hidupku akan tenang?"

Jin Woo yang tidak sengaja mendengar itu pun tersenyum. Lalu ia menaruh bungkusan sandwich tepat dihadapan Yeon Joo.

"Setidaknya kau bisa bekerja sambil makan, kan?"

"Eo(Ya), gommawo(Terimakasih/informal)."

Jin Woo melihat lihat isi meja Yeon Joo yang penuh dengan berkas berkas yang berhamburan. Jin Woo berinisiatif untuk membantu Yeon Joo membereskan berkas yang sudak tidak ia pakai.

Ketika Jin Woo membereskan bsrkas, ia tidak sengaja melihat sebuah foto keluarga Yeon Joo.

"Yeon Joo bagaimana kita pergi ke makam keluargamu?"

"Jangan hari ini aku sibuk. Bagaimana jika kita pwrgi hari sabtu?"

"Baiklah."

***

Hari sabtu sesuai janji, Yeon Joo dan Jin Woo pergi ke makam keluarga Yeon Joo. Dan di sinilah mereka, Yeon Joo menaruh tiga buah buket bunga di setiap makam keluarganya.

"Satu buket lagi untuk siapa?" tanya Jin Woo heran.

"Oh, ini untuk In Ho." kata Yeon Joo sambil tersenyum menatap buket bunga yang dipegangnya.

"Biar bagaumana pun juga In Ho adalah sahabatku dam ini adalah pemberian yang sangat berharga darinya." sambil menunjuk ke dua matanya.

Jin Woo pun tersenyum tipis dan mengikuti langkah Yeon Joo yang telah mendahalui dirinya pergi ke makam In Ho yang kebetulan terletak tidak begitu jauh.

Selesai dari makam In Ho, Yeon Joo pun memutuskan untuk berhenti disebuah kafe tapi Jin Woo melarangnya dan membawa Yeon Joo ke sebuah hotel.

"Kita akan makan disini."

Yeon Joo pun mengikuti kemauan Jin Woo. Setelah mereka berdua selesai makan, tiba tiba Jin Woo pamit ingin ke toilet.

Akhirnya setelah lama menunggu, Jin Woo pun kembali. Tapi ia kembali ditemani dengan sebuket mawar dan beberapa orang yang bernyanyi dibelakangnya.

Jin Woo memberikan buket mawar tersebut pada Yeon Joo dan mulai berlutut dihadapan Yeon Joo.

"Han Yeon Joo maukah kau menerima aku sebagai pacarmu? Aku tau ini terlalu mendadak tetapi ini keinginan Yoo Mi sebelum ia meninggal."

Yeon Joo yang baru pertama kaliendapat perlakuan seperti itu pun terharu. Lebih lebih ia menddngar nama Kakaknya ditengah tengah perkataan Jin Woo.

Dengan sekitit malu malu Yeon Joo mengangguk. Lalu Jin Woo bangkit dan memeluk Yeon Joo. Tidak lupa ia mengecup dahi Yeon Joo sebagai bukti jika cintanya itu tulus.

                          ~The End~
                            





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Be Yours. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang