Kemarin, Yoo Mi mendapat sebuah pukulan yang amat menyakitkan untuknya dan juga Yeon Joo. Ia harus menerima fakta kalau adiknya yakni Yeon Joo harus mengalami kebutaan permanen. Yang artinya Yeon Joo tidak dapat melihat keindaahan dunia ataupun bermain alat musik lagi.
Sejak saat itu Yoo Mi sangat terpukul dengan keadaan Yeon Joo. Rasanya ingin sekali memberikan kedua mata miliknya untuk Yeon Joo. Akan tetapi hal itu tidak memungkinkan baginya karena ia masih ingin hidup. Masih banyak yang harus ia lakukan untuk mendiang Ayahnya.
Semakin hari semakin melemah keadaan Yoo Mi. Ia tidak mau makan sampai mengerjakan laporan untuk kantor pun ia tidak memiliki tenaga untuknya. Sudah seminggu ia seperti ini, keadaannya sangat memprihatinkan. Baginya, Yeon Joo merupakan dunia kedua baginya. Adiknya itu sangat periang, keadaan rumah pasti sangat sepi jika tidak ada sosok Yeon Joo.
Setelah beberapa hari dirawat, Yoo Mi akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Dan sejak saat itu pula Yoo Mi selalu menghabiskan waktunya dikantor. Ia sengaja menyibukkan diri untuk melupakan urusan Yeon Joo sejenak.
Saking sibuknya ia dengan pekerjaannya, ia sampai melewatkan waktu makan. Jin Woo yang diam diam selalu memperhatikan kegiatan mantannya itu, menjadi merasa sangat iba pada Yoo Mi. Mau tidak mau ia harus menunjukkan wajah dan mengajakknya untuk makan siang di restoran terdekat.
Yoo Mi dan Jin Woo makan di salah satu rumah makan dup tulang sapi dekat kantor. Setelah memesan 2 mangkuk sup tulang sapi, mereka menunggu pesanan dalam diam. Jin Woo bingung harus memulai dari mana. Suasana ini mengingatkannya pada saat mereka belum berpacaran dulu.
Jin Woo pun akhirnya membuka mulutnya untuk berbicara, tepat pada saat yang bersamaan Yoo Mi pun juga membuka mulutnya. Keduanya pun terdiam sesaat.
"Kau duluan saja, Yoo Mi ssi."
Yoo Mi sedikit terbatuk, "Kau saja yang makan, aku sedang sibuk."
Yoo Mi pun segera berdiri untuk meninggalkan Jin Woo. Akan tetapi Yoo Mi kalah sigap, sehingga sebelah tanggan Yoo Mi berhasih Jin Woo raih dan menahannya untuk tidak pergi.
Ternyata dari kejauhan ada In Ho yang tidak sengaja melihat mereka dan In Ho mengira kalau Yoo Mi adalah Yeon Joo. Panaslah hati In Ho. Diam diam ia mengepalkan tangannya dan berbisik, "Kali ini kau akan mati Yeon Joo, lihat saja. Aku akan membunuhmu." Ia sama sekali tidak terpikirkan bahwa orang yang dilihatnya bukanlah Yeon Joo melainkan Yoo Mi, Kakak kandung Yeon Joo.
"Yoo Mi ah, kau harus makan agar bisa merawat Yeon Joo karena saat ini hanya kau satu satunya yang dimiliki olehnya."
Mendengar kata kata Jin Woo membuat butiran kristal jatuh di pipi Yoo Mi. Segera Yoo Mi memeluk tubuh Jin Woo, menumpahkan segala kesakitan yang ia rasakan. Jin Woo yang menerima perukan itu pun perlahan membelai helai demi helai rambut lurus Yoo Mi. Setelah Yoo Mi agak tenang, Jin Woo menyodorkan segelas air untuknya.
"Kau tenang saja, masalah Ayahmu dan kecelakaanmu. Biar aku yang mengurus itu semua."
Yoo Mi terdiam beberapa saat, "Tolong kau lakukan itu, dan juga tolong jaga Yeon Joo saat aku tidak bisa."
Jin Woo sempat bingung dengan perkataan Yoo mi tapi ia tidak ingin bertanya lebih jauh lagi karena ia tidak mau menyakiti perasaannya lebih dalam lagi.
***
Keesokkan malamnya, Yoo Mi hendak pulang dari kantor. Ia lebih memilih untuk berjalan kaki, alasannya simple ingin menghirup udara malam. Tetapi sebenarnya ia ingin mengenang masa masa dimana dirinya bersama dengan Yeon Joo waktu Yeon Joo masih dapat melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Yours.
Misteri / ThrillerHan Woo Tak teringat akan sahabat lamanya yang bernama Park Hae Yong. Ia segera menelponnya untuk mengajaknya bertemu. Saat ParkHae Yong hendak pergi ke kafe untuk menemui Han Woo Tak, Park Hae Yong mengalami kecelakaan dan tertabrak mobil. Kejadia...