Hi ini pollo
Jangan lupa tinggalkan vote dan comments. Jangan lupa follow wattpad pollo_goldman juga:)Malamnya, saat mereka selesai melakukan evaluasi mingguan, Juna kembali. Tadi siang dia langsung pergi dengan motor setelah Eirene menamparnya, pergi bagitu saja tanpa menghiraukan para anggota memanggilnya.
"Ingat jalan pulang juga ternyata, gue pikir lo nggak balik-balik lagi Jun" sarkas Baekti.
Juna hanya tersenyum sekilas. Bajunya lusuh, rambutnya berantakan, wajahnya memar meng-ungu bekas pukulan chandra tadi siang, namun senyum dari bibirnya yang terluka seolah mengatakan kalau dia ingin menunjukkan telah baik-baik saja.
Dia menatap kearah Eirene sekilas, hatinya berdesir sakit melihat Eirene sedang menyuapi chandra karna lengannya di perban. Chandra terlihat lebih baik dari sebelumnya, ia sudah di obati oleh Eirene dan Edy tadi sore. Saat juna memandangi mereka, Chandra langsung mendadak diam, Eirene yang sadar dengan keberadaan Juna menoleh sekilas padanya, setelah itu dia kembali menyuapi chandra, menunjukkan pada Juna dengan terang-terangan kalau dia tidak pernah menjauh dari chandra seperti keinginan cowok itu.
"Maaf gue baru pulang, motornya kehabisan bensin di jalan terpaksa ngedorong. Jadi udah sampai mana pembahasan kalian?" Tanyanya sopan seperti bisanya, benar-benar bukan Juna yang tadi siang kesetenan.
Juna bukan seseorang yang menyelesaikan masalahnya dengan benar, Eirene tau sekali tentang hal ini. Dia selalu membutuhkan Eirene jika ada masalah, apakah itu nasehat, apakah itu solusi, atau hanya menjadi pendengar dari masalahnya, walau yang lebih sering adalah pelukan penguat; keberadaan Eirene yang membuatnya merasa tidak sendiri.
Dalam dunia Juna, Eirene adalah tempat segalanya; yang selalu ia tuju saat ia butuh. Jika masalah itu adalah tentang mereka berdua, Eirene yang selalu berusaha menyelesaikanya karna Juna hanya akan pergi dari masalah kemudian pulang seolah semua sudah selesai; persis seperti malam ini.
Juna tidak akan pernah mencoba memperbaiki apapun jika Eirene tidak berinisiatif memperbaiki, Eirene juga keras kepala dan tidak pengertian dalam beberapa hal namun jika dia dalam masalah, dia tidak akan tenang sebelum menyelesaikannya dengan tuntas, itulah kenapa dia selalu menjadi pihak yang mencoba mengerti Juna setiap saat.
Jika Eirene membuka ke belakang, dia benar benar sudah sangat pengertian menghadapi Juna dan semua pikiran rumitnya. Ya, Juna tau betul bahwa dia tidak pernah melakukan hal benar dalam hidupnya tanpa bantuan Eirene disisinya, dan dia selalu yakin Eirene tidak akan pernah pergi dan akan selalu menerimanya apapun yang terjadi. Begitulah mereka tumbuh.
Ya, kejadian tadi benar-benar membuat Juna terguncang, saat Eirene menamparnya hanya karna cowok bajingan yang baru beberapa minggu ini dia kenal. Juna kehilanagan kepercayaan dirinya begitu saja.
"Pembahasannya sampai masalah lo sama chandra tadi siang. Itu yang mau kita bahas" ucap Baekti.
Juna menganggukan kepala, mendudukan diri di samping Baekti, lalu ia tatap chandra sekilas
"Oh itu, gue emosi aja karna dia nggak kerja malah ngobrol sama Ohsena" jawabnya santai.