》18《

1K 123 94
                                    

Terimakasih buat pembaca semua yang selalu meninggalkan vote dan comments kalau belum pernah, coba deh siapa tau seru. Hehehe

"Kamu tunggu di sini bentar ya, aku mau nemuin bapak satpamnya dulu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tunggu di sini bentar ya, aku mau nemuin bapak satpamnya dulu"

Eirene menganggukkan kepala lemah, badannya lemas seharian di gudang, tenaganya terkuras karna menangis ketakutan, perutnya perih karna belum makan dan belum minum, tapi suasana hati yang indah membuatnya lupa akan semua rasa sakit. Eirene pikir perkataan tentang manusia tidak bisa hidup hanya dengan cinta tidak sepenuhnya benar dia merasa bisa hidup lebih lama dari perkiraannya hanya karna sedang cinta-cintanya malam ini.

"Jangan lama-lama ya"

Juna menganggukkan kepala, mengusap kepala Eirene kemudian cepat berlari menuju gedung Puskesmas.

"Pak! Pak! Pak satpam!"

"Saya disini mas"

Juna berjalan kedalam ruangan staff mengikuti sumber suara "Ini kunci sama senter bapak. Makasih ya pak pacar saya udah ketemu, dia ke kunci di gudang obat"

"Alhamdulillah, keadaan pacar mas gimana? Amankan? Eh tunggu perasaan tadi bilang nyari teman kok sekarang udah pacar-pacar aja sebutannya?"

Juna tersenyum merengah "tadi baru official" ucapnya

"Lah kalau gitu saya ditraktir dong mas"

Juna mengeluarkan dompetnya mengambil uang 500-ribu

"Ini buat saya mas?" Tanya satpam terkejut.

"Bukan, buat perbaikan gagang pintu gudang obat di belakang. Jangan di korupsi ya pak"

"Kalau ini mah lebih mas, kebanyakan ini"

"Ya udah lebihnya boleh deh buat bapak"

"Aduh- Pacar mas beruntung banget dapetin mas, udah ganteng suka ngasih uang lagi." Ucap pak satpam tersenyum sumringah

"Saya juga beruntung pak, pacar saya itu cantik, pintar, baik hati, senyumnya manis banget, pokoknya aaakh! Saya bahagia banget ini pak! Saya keliatan lebay banget nggak pak!? Saya mau jingkrak-jingkrak dari tadi tapi malu sama dia!" Ucapnya histeris menggoncang-guncang bahu pak satpam hingga bapak itu syok.

"Iya mas iya, Udah-udah ya mas mending mas pergi kasian pacar nya lama nunggu"

Juna melepaskan bahu pak satpam lalu menganggukan kepala girang.
"Ya udah saya pergi dulu ya pak, makasih sekali lagi pak"

Juna tersenyum lebar, wajahnya berusaha calm lagi saat langkahnya semakin dekat dengan Eirene.

"Udah?"

"Udah"

Juna melajukan motornya di jalan tanpa aspal dengan kerikil-kerikil kecil, beberapa kali menunduk memperhatikan tangan cewek itu memeluknya erat, dengan kepalanya yang bersandar di punggungnya. Juna ingin sekali menggenggam tangan Eirene yang melingkar di perutnya tapi keadaan jalan tidak memungkinkan untuk Juna berkendara dengan satu tangan.

•Kompas Klasik•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang