Hi ini pollo goldman
Terimakasih sudah memberikan vote dan comment 🖐Jangan lupa untuk terus vote dan comment agar cerita ini terus berkembang ya🖐
Kalau ingin kenal lebih dekat dengan penulis silahkan dm aja. Ayo berteman 🤗
"Dia suka sama cowok lain, Rin"
Curhat Miko pada Eirene. Mereka sedang duduk diatas sofa sambil mengerjakan tugas bersama televisi yang bersuara pelan sedang menyiarkan tonigh show.
"Emang kamu udah nanya?"
"Aku bisa kok bedain tatapannya, gimana tatapannya ke aku dan gimana tatapannya ke cowok itu." Senyum miko berubah begitu sendu.
"Tapi kamu harus nanya ke kak Yuna buat mastiin. Ini udah bertahun-tahun kamu perjuangin perasaan kamu sama mantan kamu itu. kamu harus nanya ke dia maunya gimana, saat dia lagi sedih datang ke kamu tapi dia nggak pernah ada buat kamu, kan?"
"Ada kok, dia selalu ada buat aku, cuma ya gitu perasaannya buat orang lain"
"Terus mau sampai kapan kamu bertahan kayak gitu?"
"Aku takut nyesal aja bilang ke dia kalau aku masih suka sama dia, gimana ya hubungan kami sekarang udah kayak teman baik gitu. Ada perasaan takut juga kehilangan sosok teman kayak dia tapi kadang juga kepikiran. Mungkin kalau ada waktu yang tepat aku akan bilang perasaan aku yang sebenarnya gimana."
"Kamu itu pintar banget ya nyakitin diri sendiri. Waktu pacaran minta putus padahal tau banget kalau dapatinnya susah. Sekarang udah jadi mantan malah nggak bisa move on."
"Kamu tau nggak alasan kami putus?"
"Emang apa?"
"Jadi pelampiasan itu ternyata lebih sakit dari pada memendam perasaan. Itu makanya aku minta putus"
"Kayak alasan kita putus dong, karna kamu cuma jadiin aku pelampiasan dari kak yuna" canda Eirene.
Miko terdiam.
Hal itu membuat Eirene memukul lengan Miko "Aku cuma bercanda kok"
"Atau aku yang jadi pelampiasan saat itu" Ucap Miko menatap Eirene dalam.
Jika eirene harus kembali merangkai kenangan, Miko adalah orang yang membuat idealismenya pada persahabatan antara cewek dan cowok berubah. Dulu ia pikir Miko adalah orangnya, sahabat sejati. Miko yang selalu mendengar cerita tidak pentingnya tentang Juna, dan Eirene yang selalu setia mendengar cerita patah hatinya tentang kak yuna.
Bagi Eirene, Miko adalah tawa sebenarnya dari perasaan sayang seorang sahabat, namun semua berubah pada titik yang paling mereka sesalkan, pada keputusan untuk memilih terperangkap pada jurang yang bernama cinta. Ya, waktu itu Eirene pikir perasaan nyaman itu adalah cinta. Waktu itu sangat bodoh, mereka yang sama-sama sedang gundah memilih untuk sama-sama saling membahagiakan dengan status pacaran. Walau tidak mudah, hubungan yang hanya mereka berdua yang tau, rasa bersalah telah mengkhianati persahabatan, cinta pertama yang masih bersarang di pikiran.