[5] Perkara Helm

195 154 82
                                    

Saat motor milik Rivan memasuki area sekolah, banyak pasang mata yang menatap mereka.

Alifia yang mendapati dirinya di tatap dengan sinis oleh fans ciwi ciwi Rivan hanya mendengus kesal.

"Gue colok tu mata! Mampus" gerutu Alifia dengan suara kecil tapi mampu di dengar oleh si judes Rivan.

"Heh! Betah amat di motor gue" ledek Rivan yang melihat Alifia masih asik nangkring di atas motor nya.

Alifia mencebil ke arah Rivan lalu turun dari motor Rivan.

"Iya ini gue turun!" ucap Alifia.

"Makasih atas tumpangannya!" sambungnya sambil memukul bahu Rivan keras lalu berlari dengan masih menggunakan helm sebelum ia kena amuk Rivan.

Rivan meringgis, pukulan Alifia menyakitkan.

"Awh!, awas aja lo!"

"Woy! Helm gue balikin!" teriak Rivan namun tak dapat di dengar Alifia karena gadis itu sudah ngacir duluan.

Rivan mendengus kesal, Alifia benar benar menyebalkan.

"Ck!ck!ck! Udah mah numpang, gue di pukul, helm gue di embat pula! dosa apa gue bisa suka sama orang kek gitu!" gumam Rivan sambil menggelengkan kepala nya melihat ulah gadis itu barusan.

Rivan melongo.

'Tadi gue ngomong apa sih?'- tanya Rivan dalam hati setelah menyadari kalimat terakhir yang ia lontarkan tadi.

Rivan mengedikan bahu nya lalu segera melangkah pergi menuju ruang kelas.

Namun sebelum ia pergi ke ruang kelas, tiba tiba ia di hadang oleh gadis cantik berambut ombre dengan make up tebal dan jangan lupakan pada seragam ketat nya yang membuat Rivan sakit mata, Manda nama nya.

'Kalian masih ingat sama Manda kan?? yang waktu itu gelut sama Alifia!'- author.

"Pagi Rivan!" Sapa Manda di sertai senyuman manisnya.

Rivan hanya menatap nya dingin.

"Hmm" gumam Rivan, oke balik lagi ke Rivan judes kita.

Rivan kembali melanjutkan langkah nya.

"Eh tunggu tunggu!" Ujar Manda seraya merentangkan tangan nya di depan Rivan.

Rivan berhenti dan menyilangkan tangannya di dada, "Paan?" tanya Rivan.

"Kita ke kelas bareng" ajak Manda sambil menggenggam tangan Rivan yang langsung di tepis oleh si empu nya.

"Yaudah ayo, gak usah pegang pegang!" ujarnya ketus.

Di sepanjang jalan, Manda terus saja mengoceh. Rivan tak menanggapi ocehan gadis di sampingnya, ia merasa kesal pada gadis itu karena terus mengoceh.

'Mending gue bareng Alif dari pada sama dia! Dia lebih ngeselin dari pada Alif'- batin Rivan.

**♤**

"Napa pada liatin gue sih?" gumam Alifia seraya melirik ke sekelilingnya, banyak pasang mata yang menatap nya dengan tatapan geli seperti menahan ketawa nya.

Alifia mengedikkan bahu nya acuh lalu segera berlari kembali menuju kelasnya berada.

"Wfth! Hahahaha" terdengar tawa dari Nando yang sedang berdiri di depan pintu kelas.

Alifia mengernyitkan sebelah alis nya.

"Lo kenapa? Masih waras kan?" tanya Alifia.

"Ya masihlah!"

Vanolif [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang