[7] Rumah Alifia

147 107 45
                                    

"Pitok!" Pekik Alifia di samping telinga Fitri.

Saat ini mereka tengah duduk di atas motor dengan Fitri yang menyetir, tujuan mereka tentu saja rumah Alifia.

"Ganeng bangsat!" Umpat Fitri merasa kesal pada sahabatnya ini, lo pikir gue bolot apa!!.

( berisik )

Alifia cengengesan.

"Pitok!" Panggil Alifia lagi.

Fitri mendengus sebal, 'sabar!'- batinnya.

"Naon?" Tanya Fitri.

( apa )

"I love you!" Celetuk Alifia dengan nada suara seperti anak kecil.

Fitri bergidik ngeri.

"Gelo sia! Najis! Istighfar Lip, eling aing teh awewe!!" Umpat Fitri.

( gila lo! Najis! Istighfar Lip, inget gue tuh cewek!! )

Alifia tersenyum senang karena berhasil membuat gadis yang sedang memboncengi nya ini mencak-mencak.

"Canda Juned!" Celetuk Alifia.

Fitri mendengus kesal.

"Ngapain lo bawa bapak gue hah?!" Tanya Fitri garang.

"Hehe hapunten" Jawab Alifia dengan cengiran khasnya.

( maaf )

Fitri mendelik melihat cengiran gadis dibelakangnya melewati kaca spion.

"Turun lo!" Ujarnya.

Alifia menganga.

"Aih! Pitok, gue kan udah minta maaf! Jangan gitu dong, anterin gue pulang ke rumah" rengek Alifia.

"Ini udah di rumah lo anying!" Ujar Fitri kesal.

Alifia mengerjap, benar! Ternyata sudah sampai di rumahnya. Saking asiknya mengganggu teman, sampai lupa pada tujuan.

Alifia turun lalu tersenyum manis sambil melirik ke arah Fitri yang juga sedang menatapnya seperti ingin menelan nya hidup hidup.

"Mau mampir ngga?" Tanya Alifia.

"Gak us-"

"Gak boleh nolak!" Potong Alifia.

Fitri memandangnya dengan tatapan malas dan segera memarkirkan motornya di depan rumah Alifia.

"Ayo masuk! Anggep aja rumah sendiri" Ajak Fitri melangkah meninggalkan Alifia yang sedang menatapnya datar.

Alifia mendelik.

"Lah emang ini rumah gue juned!" Gumam Alifia seraya melangkah mendekati pintu rumahnya.

"ASSALAMUALAIKUM! BUNDAHARA!!! NENG PULANG!" teriak Alifia memekikan telinga saat memasuki rumahnya.

Fitri mendengus sambil menutup kedua telinganya akibat suara cempreng Alifia.

Prank!

Hara, bunda nya Alifia yang sedang memegang sendok terkejut sampai menjatuhkan sendoknya.

"Astagfirullahaladzim!" Ujar Hara seraya mengelus dada.

"Emang harus dibawa ke ustadz itu anak!" Gerutu Hara, sepertinya membawa anak minim ahlak itu ke ustadz untuk di ruqiah bukan ide yang buruk.

Hara melangkah menuju anak semata wayang dan kesayangan sekaligus kesialannya.

"Eh anak tarzan udah pulang," ujar Hara dengan senyum manis namun mengundang peringatan bagi Alifia.

"Masyaallah bunda cantik banget" puji Alifia disertai wajah berseri seri.

"Makasih atas pujiannya sayangku!" Ujar Hara di sertai senyuman mengerikan sambil menjewer telinga kiri Alifia.

"Astagfirullahaladzim! ADUUUUH!!" Pekik Alifia kesakitan.

Fitri yang menyaksikan pertengkaran lucu antara Alifia dengan bundanya hanya bisa menahan ketawanya melihat ekspresi Alifia.

"Ngapain kamu teriak teriak di sini huh?! Emang kamu pikir ini hutan!" Ujar Hara dengan nada kesal.

"Aduh maaf bunda"

"Maaf maaf! Kamu itu ud-"

"Halo bunda!"

Belum sempat Hara melayangkan protesannya, sebuah sapaan dari Fitri menghentikan ucapannya.

Hara menengok ke arah siapa yang menyapanya.

Hara tersenyum dan melepaskan jeweran pada telinga Alifia.

"Eh ada neng Fitri, sorry ya neng! Bunda ngga nyadar kalo ada kamu" ujar Hara lembut.

"Iya gapapa bunda!" Balas Fitri.

Alifia mendelik menatap ke arah Bundanya, 'sama gue aja kek mau ngajak gelud! Giliran sama orang lain aja lembut banget kek pipinya Taehyung'- batinnya.

"Maaf ya kondisi rumah ini memang selalu kayak gini Neng" Ujar Hara diakhiri kekehan.

Fitri menggeleng sambil tersenyum.

"Gapapa kok bun! Malahan Fitri seneng dapet hiburan gratis hahaha" ujarnya.

Alifia mendengus mendengar ucapan dari sahabatnya, ngeliat sahabat kesakitan lo bilang hiburan! Awas aja lu Pit, gue jailin abis abisan ntar hahaha.

"Fitri kesini cuma nganterin Alif sekalian mampir bentar" jelas Fitri.

"Kalo gitu Fitri langsung pulang aja ya," sambungnya.

"Dih apaan! mampir doang kagak numpang makan!" Celetuk Alifia dengan nada suara yang saat ini sedang viral di negara plus enam dua ini.

'Ganteng doang jemput cewek depan gang'- unknow

Fitri menatapnya tajam.

"Gue bukan lo yang suka minta makan yaa" ledek Fitri.

"Kebetulan Bunda baru selesai masak, kamu makan siang disini aja ya" pinta Hara yang di benarkan Alifia.

"Maaf Fitri gak bisa Bunda, Fitri ada janji mau makan siang bareng Mama" tolak Fitri halus, memang benar siang ini dia ada janji dengan ibunya.

"Yaaaaah, yaudah kalo gitu kapan kapan kamu harus makan bareng di sini" ucap Hara.

"Insyaallah Bunda, kalo gitu Fitri pamit" ujar Fitri seraya menyalimi tangan ibu dari sahabat laknatnya ini.

"Iya kamu hati-hati dijalan, Bunda titip salam sama mama kamu, inget gaboleh kebut kebutan bawa motornya!" Nasehat Hara, bukan hanya hubungan antara Fitri dan Alifia saja yang terjalin hangat, tetapi kedua orangtuanya juga tak jauh berbeda.
Hara sudah menganggap Fitri sebagai anak kandungnya begitupun sebaliknya.

"Salim sama yang tua!" Ujar Fitri dengan wajah menjengkelkan menurut Alifia seraya menyodorkan tangannya ke wajah Alifia.

Alifia menyalimi tangan Fitri, "iya iya dasar tua!" Ledeknya dengan wajah lempeng.

TBC
.
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

Vanolif [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang