[3] Salah ngomong

242 161 105
                                    

Kring!

Bel istirahat berbunyi, Rivan yang sedang memainkan ponsel segera mematikannya dan memasukan ponselnya ke saku.

Di karenakan perutnya yang meminta untuk segera di isi, ia berniat untuk mengajak kedua sahabatnya pergi ke kantin.

"Kantin yuk, gue laper" ajak Rivan kepada kedua sahabatnya yang sedang berjoget ria di depan kamera dengan menggunakan aplikasi yang sedang trending akhir akhir ini, Tik Tok.

"Bentar napa, lagi seru nih!" Ujar Nando sambil terus bergoyang.

'Kampret!'- batin Rivan.

"Buruan! Gue laper" Ucap Rivan gregetan.

"Aish!! Ajak si Alif aja sono" usul Arka. Memang sih! Alifia kalo di ajak jajan oke oke aja.

Rivan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Alifia, dan berhenti pada tempat dimana makhluk absurd tersebut sedang terlelap. Dia melangkah mendekati tempat duduk Alifia.

"Lif! Bangun oy" panggil Rivan, namun Alifia tetap tak bergeming.

"Alif bangun!"

"....."

Rivan menghela nafas.

"ALIF BANGUN!" Teriak Rivan di depan muka Alifia, sontak semua tatapan murid yang masih ada di kelas ini mengarah padanya.

"Hnggg" gumam Alifia sambil membuka sedikit matanya dan setelah itu kembali menutup matanya.

'Dasar kebo!'- umpat Rivan dalam hati.

"Alifia banguuuuuun"

Rivan masih berusaha membangunkan Alifia dengan cara mengguncang bahu gadis itu, dan alhamdulillah usahanya kali ini tidak sia-sia.

"Hngg Apaan sih?" Tanya Alifia dengan malas, dan jangan lupakan muka bantalnya.

"Jajan hayuuu, gue laper!" Ajak Rivan dengan nada tak sabaran. Yaiyalah, Laper gue!

"Hoaaaaaa-hmmpt" Alifia menguap dengan membuka lebar mulutnya sampai akhirnya Rivan menutup mulut gadis itu menggunakan punggung tangan kirinya.

"Jorok lu!" Desis Rivan setelah menjauhkan tangannya dari mulut Alifia.

"Hehe.....yaudah ayo, katanya mau jajan"

Gercep banget kalo soal jajan!

Rivan memasang tatapan malas.

"Ck! Kelamaan"

Rivan yang melihat Alifia berjalan seperti siput segera menyeret gadis itu dengan langkah sedikit berlari menuju kantin berada. Rivan tidak perduli pada Alifia yang berjalan di belakangnya dengan terseok seok.

"Astagfirullah Rivan! Pelan pelan napa!" Protes Alifia.

Rivan tak mengiraukannya.

**♤**

"MAK!!!! Mie goreng dua sama es teh manis dua"

Sesampainya di kantin, Rivan segera memesan makanan beserta minuman kepada perempuan paruh baya yang biasa di panggil 'EMAK', salah satu penjaga kantin yang biasa ia kunjungi beserta teman sekelasnya.

"Oke tunggu ya"

"Buset, Gue haos banget!" Celetuk Alifia.

Rivan menghela nafas.

"Haus Alifia bukan haos!" Ralat Rivan.

Alifia menganga.

"Udah ganti ya?" tanya Alifia dengan memasang tampang sok polos.

Rivan mendengus.

"Dari zaman kamu masih orok juga kaya gitu!" Celetuk Rivan.

Alifia tersenyum lebar.

"Acieeee ngomongnya pake aku kamu," ledek Alifia.

Rivan menyentuh bibirnya pelan, dia salah bicara.

"Udah santai aja, gue gak marah kok" ujar Alifia cengengesan.

Rivan bergidik ngeri.

Tak lama kemudian pesanan mereka sampai, Alifia tersenyum sumringah mencium bau harum dari makanannya.

"Uwah, selamat makan!"

Rivan diam dan langsung memakan makanannya.

Setelah selesai dan merasa kenyang, Alifia melihat ke arah Rivan yang juga sudah menyelesaikan makannya.

"Van, gue boleh sendawa gak?" Tanya Alifia.

Rivan hanya cuek.

"Terserah lo, gue gak peduli" jawab Rivan ketus.

Huakkk!!

Rivan langsung melotot dan menutup hidungnya.

"Buset, gak sopan banget lo!" Ujar Rivan.

Alifia melongo.

"Kan tadi gue udah bilang" ucap Alifia gregetan.

"Kan bisa di kecilin" celetuk Rivan.

"Emang lo kira tenggorokan gue spiker bisa di kecilin!" Jawab Alifia kesal.

Rivan hanya mendengus.

Tak lama kemudian handphone Alifia berbunyi dan menampilkan nama sosok yang sudah menjadi teman baiknya, Fitri.

Alifia langsung menekan tombol hijau.

"Halo, dengan siapa? dimana?" ujar Alifia.

"Bacot! Lu di mana?kok di kelas gada" gerutu Fitri di sebrang sana.

"Gue di kantin"

"Kenapa ngga ngajak? Lo ninggalin gue!"

"Matamu ninggalin! Gue bangun lo gak ada, lo dimana?"

"Hehe sorry tadi gue kebelet boker, sekarang mah gue di kelas."

"Haha hehe! Yaudah lo kesini buruan"

"Bentar lagi juga masuk!"

"Yaudah gue aja yang ke situ."

Pip.

Rivan menoleh ke arah Alifia yang telah selesai mengangkat telpon sambil mengangkat sebelah alis tebalnya seolah bertanya 'ada apa?'.

"Ngga! Van ke kelas yuk, bentar lagi bel" ujar Alifia.

"Ayo! Tapi bayar dulu sono" titah Rivan.

Alifia melongo.

"Apaan! Lo yang ngajak, lo yang bayarin lah" cerocos Alifia dengan nada ngegas.

"Nyesel gue ngajak lo! Ngabisin duit gue aja" celetuk Rivan.

"Hehe...salah sendiri ngajak gue" kekeh Alifia, duit jajannya kali ini aman.

Rivan menghela nafas.

"Huft!"

'Hari ini gue tekor!'- batin Rivan.

TBC





Holla~~~
Sebenernya Rivan suka ngga sih sama Alifia?

Jangan lupa tinggalkan jejak👣

Vanolif [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang