[13] Leader of GALASKA

124 60 25
                                    

Kring🕭

Setelah berlama lama menunggu, akhirnya bel istirahat berbunyi juga.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga! Perut gue laper banget dah!" Monolog Alifia seraya merapihkan bukunya dan juga buku Rivan.

Alifia melirik ke samping tempat duduknya, dan melihat lelaki dengan berjuta pesona yang mampu memikat hati para wanita sedang tertidur pulas di lipatan tangannya.

Alifia melirik ke samping tempat duduknya, dan melihat lelaki dengan berjuta pesona yang mampu memikat hati para wanita sedang tertidur pulas di lipatan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Pin by Pinterest )

"Masyaallah Van! Lo kalo tidur adem banget, bawaannya pengen gue jailin mulu" gumam Alifia.

Alifia menusuk nusuk pipi yang lumayan chubby milik Rivan,
"Van, bangun oy!" Panggilnya.

Namun Rivan tidak bereaksi.

"Bangun Rivan!"

Gadis tengil satu ini tak menyerah, ia membangunkan Rivan dengan cara mengguncang bahu pemuda itu.

"..."

"BANGUN OY!" Pekik Alifia di samping telinga Rivan.

"WEH ANJING!!" Kaget Rivan seraya mengelus dadanya.

Alifia tersenyum lebar dengan wajah tanpa dosa, akhirnya usahanya tak sia sia.

Rivan menatap kesal gadis jahil yang sedang memasang wajah polosnya,
"Lo apaan sih?! Ngapain teriak di kuping gue? Sakit bego!" Protesnya.

Mantap Lif!

Alifia cengengesan.

"Hehe, lagian Lo dibangunin susah banget!"

Rivan mengehela nafas,
"Lo ngapain bangunin gue?" Tanya Rivan.

Alifia menyodorkan buku tulis Rivan ke arah pemiliknya.

"Ini, gue udah selesai! Makasih Van!" Ujar Alifia seraya menepuk bahu Rivan kencang dan setelahnya melenggos pergi sebelum kena amukan maut dari Rivan.

Rivan mendengus kesal, sumpah demi apa?! Alifia adalah gadis bar-bar yang ia kenali dan yang akan ia nikahi.

"KAMVRET LO LIF!!"

**♤**


"HAH?!"

Saat ini Rivan beserta kedua sahabatnya sedang berada di tempat yang biasa mereka gunakan untuk sekedar nongkrog cantik disekolah, Rooftop.

Rivan menceritakan tentang ia yang akan segera menikah dengan gadis yang selama ini selalu menjahilinya dengan alasan perjodohan.

"lo terima perjodohan ini?" Tanya Arka.

Rivan mengangguk.

"Iya, gue terima! Mau nolak juga percuma, papi gue udah maksa" jawab Rivan.

"Hilih sok sok an mau nolak! Aslinya mah pengen banget kan?! Hayoo ngaku sia" cibir Nando.

Vanolif [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang